TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana Munas Golkar mulai mencuat usai pemilihan presiden 2014. Wacana itu untuk mengganti Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical.

Juru Bicara Golkar Tantowi Yahya mengatakan amanat musyawarah nasional Riau menghasilkan keputusan Munas berikutnya pada April 2015.

Untuk itu, Wakil Ketua Komisi I DPR itu meminta semua pihak menghormati keputusan tersebut dan menahan diri dari segala upaya yang akan merusak suasana kondusif di PartaiGolkar saat ini.

"Guling-menggulingkan bukanlah ciri dan watak partai Golkar," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Penasihat Eksponen Tri Karya Golkar Prof.DR.Suhardiman menegaskan sangat besar dorongan dari para kader Partai Golkar, yang tergabung di dalam wadah Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, yang menghendaki agar supaya Munas (Musyawarah Nasional) Partai Golkar segera dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 4-8 Oktober 2014.

Menurut Suhardiman, desakan tersebut, sesuai dengan amanat AD/ART Partai Golkar yang mengatur siklus lima tahun pergantian kepengurusan DPP Partai Golkar.



sumber :
http://m.tribunnews.com/pemilu-2014/...hak-tahan-diri