chatarinneAvatar border
TS
chatarinne
Mari Kita Usulkan ke Jokowi, Siapa saja Professional yang Layak menjadi menterinya Ke
Bila Menang, Jokowi-JK Harus Tepati Janji Bentuk Kabinet Profesional
Rabu, 09/07/2014 15:42 WIB

Jakarta -Hari ini Indonesia menjalani pemilihan presiden (pilpres). Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Indonesia akan memiliki pemimpin baru, apakah itu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa atau Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga, pasangan Jokowi-JK unggul dari Prabowo-Hatta. Misalnya SMRC yang menyebutkan Jokowi-JK menang dengan persentase 52.8%. RRI juga menyatakan pasangan nomor urut 2 sebagai pemenang dengan persentase 52.48%.

Enny Sri Hartati, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menilai, salah satu faktor yang membuat Jokowi-JK unggul dalam penghitungan suara versi quick count adalah janji mereka membentuk kabinet yang diisi oleh para profesional dan ahli (zaken kabinet). "Ini yang ditunggu betul oleh para pelaku ekonomi, baik di sektor keuangan maupun sektor riil," katanya kepada detikFinance, Rabu (9/7/2014).

Jokowi-JK, lanjut Enny, sering menyebutkan bahwa koalisi mereka adalah tanpa syarat. Artinya, posisi di kabinet nantinya diharapkan bisa lebih didominasi oleh profesional dan ahli di bidangnya.

"Janji ini harus ditepati, jika Jokowi-JK benar-benar memenangkan pilpres. Harus ditagih kepada mereka. Zaken kabinet ini yang sudah ditunggu," tegas Enny.

Dari hasil quick count ini, Enny memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah akan menguat. Enny tidak menyebutkan angka yang pasti, tetapi dia memperkirakan penguatan hanya akan terjadi secara terbatas.

"Investor sepertinya masih wait and see karena margin-nya tipis, sekitar 3-5%. IHSG dan rupiah akan ada penguatan, tetapi terbatas dan belum optimal," tuturnya.

Enny menggarisbawahi bahwa sebenarnya masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa Jokowi-JK sudah memenangkan pilpres. "Selama ini, hasil quick count memang tidak terlalu berbeda dengan real count. Namun margin dalam quick count agak tipis, dan ada margin error. Takutnya nanti ada kekecewaan dari pihak yang sudah menyatakan menang," katanya.
http://finance.detik.com/read/2014/0...et-profesional

Jokowi: Kabinet Saya Akan Lebih Banyak Diisi Profesional
Minggu, 13 April 2014 19:06 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo alias Jokowi menegaskan, koalisi yang akan dibentuk bukanlah koalisi berbagi kekuasaan di kabinet.

Menurut Jokowi, kalau menjadi menjadi presiden, kabinetnya tidak akan diisi tokoh-tokoh yang tidak kredibel. Tapi, kata Jokowi, kabinetnya akan lebih banyak diisi tokoh-tokoh profesional dalam bidangnya masing-masing. Bukan jabatan dari hasil bagi-bagi 'kue' koalisi di kabinet.

"Yang banyak profesional," tutur Jokowi di sela-sela memantau Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (13/4/2014).

Karena itu, Jokowi menjelaskan penjajakan politik ke seluruh partai Politik akan terus dilakukan. Selain untuk menjalin koalisi, hal ini juga buat memberikan pandangan mengenai kabinetnya tersebut kepada parpol lain.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...si-profesional
PDIP: Kabinet Jokowi Akan Dominan Para Profesional, Bukan Politisi
Kamis, 17/04/2014 18:05 WIB

Jakarta - Capres PDIP Jokowi mencari teman koalisi yang mau diajak kerja sama tanpa meminta jatah kursi menteri. Sebab, jika kelak terpilih, Jokowi ingin kabinetnya lebih banyak diisi oleh kalangan profesional, bukan politisi.

"Jokowi akan merekrut lebih banyak orang profesional daripada politisi parpol, bahkan dari PDIP sendiri," kata Jubir PDIP Eva Sundari saat berbincang, Kamis (17/4/2014).

Eva menegaskan Jokowi ingin kabinetnya tak terbelenggu banyak kepentingan politik. Parpol yang ingin bekerja sama dengan PDIP harus memahami tawaran koalisi dari Jokowi.

"Keinginan beliau bahwa komposisi kabinet mendatang adalah kabinet kerja, bukan kabinet bagi-bagi kursi timses," ujarnya.

Sistem penawaran jatah kursi menteri untuk parpol yang akan diajak berkoalisi dianggap tak tepat. Sebab rawan dengan benturan kepentingan politik dalam perjalanan pemerintahan nantinya.

"Jokowi ingin membiasakan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan. Jokowi berharap idenya ini mendapat dukungan rakyat dan media untuk menempuh jalan yang benar demi rakyat," pungkasnya.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...?992204topnews

---------------------------------

Gua usulkan personal kabinetnya sbb:

Menteri Pertahanan : Surya Paloh
Menko Kesra : Muhaimin Iskandar
Menko Polkam : Wiranto
Menko Perekonomian : Dr Rizal Ramli
Mendagri : Ryamizard Ryacudu
Menlu : Anies Baswedan
Mensekneg: Prof. Hendropriyono
Jaksa Agung: Abraham Samad
BIN: Fachrul Rozi,
Menteri BUMN : Rusdi Kirana/Ir Pramono Anung
Menteri Pekerjaan Umum: Risma
Menteri Perhubungan : Sutyoso
Menkeu : James Ryadi
Menteri Perdagangan : Antoni Salim
Menteri Industri: Luhut Panjaitan
Menteri PAN: Subagyo HS
Menteri Agama : KH Hasyim Muzadi (NU)
Menteri Pendidikan : Prof.Dr. Din Syamsuddin (Muhammadiyah)
Menteri Sosial : Budiman Sudjatmiko
Menteri Kesehatan: dr Ribka Tjiptaning
Menteri Tenaga Kerja : Rieke Dyah Pitaloka
Menteri Koinfo: Ono W Purbo
Menteri ESDM ; Dr Kurtubi
Menteri BAPPENAS : Dr Adiningsih
Menteri Peranan Wanita ; Puan Maharani

...... sisanya silahkan usulkan sendiri ...


emoticon-Matabelo

Diubah oleh chatarinne 10-07-2014 21:23
0
19.3K
270
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.