Pertama trit ini bertujuan untuk memberi informasi kepada kaskuser semua - yang Muslim maupun Non-Muslim-, tidak bermaksud SARA atau apapun.
Akhir-akhir ini kita mendengar penyerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi kepada penduduk Gaza di Palestina. Semua yang punya hati nurani pasti melihat ini sebagai suatu kejahatan kemanusiaan luar biasa yang sayangnya “dibiarkan” begitu saja oleh Organisasi-Organisasi dunia yang katanya penjaga perdamaian Dunia
Masyarakat luas pun merespon kejadian ini dengan empati yang mendalam. Apa yang saya saksikan baik di forum Kaskus ini maupun di social media semua melaknat tindakan keji bangsa “Israel”.
Ya “Israel” dalam tanda kutib, kenapa??? Karena sebenarnya yang melakukan serangkaian terror dan penyerangan itu adalah Bangsa Yahudi bukan Bangsa Israel.
Entah apa alasannya orang-orang yahudi menisbatkan diri mereka dengan memakai nama Israel, yang sebenarnya merupakan sebutan bagi Nabiyullah Ya’qub Alaihissalam, Memang mereka adalah Bani Israel (anak keturunan Ya’qub Alaihissalam), tapi sungguh pembangkangan mereka menyebabkan laknat Allah atas mereka, mereka tak pantas memakai nama yang mulia itu
Israel dan Celaan pada Yahudi
Sudah kita ketahui bersama bahwa Yahudi adalah musuh Islam dan tidak akan rela dengan kemajuan serta perkembangan Islam. Bisa kita lihat dari sejarah sejak zaman awal perjuangan Islam di masa Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,
لَتَجِدَن أَشَد الناسِ عَدَاوَةً للذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالذِينَ أَشْرَكُواْ
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah: 82)
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata, “Kedua kelompok inilah golongan manusia yang paling besar dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin dan paling banyak berusaha mendatangkan bahaya kepada mereka. Hal itu karena sedemikian keras kebencian orang-orang itu kepada mereka (umat Islam) yang dilatar belakangi oleh sikap melampaui batas, kedengkian, penentangan, dan pengingkaran.”[1]
Setelah mengalami kehinaan dan pengusiran dari jazirah Arab di zaman keemasan Islam. Orang-orang Yahudi mencari celah dan berusaha membalas dendam kepada Islam. Mereka memanfaatkan kelemahan umat Islam yang keimanan dan semangat beragama mereka mulai lemah. Di zaman ini, Yahudi dengan berbagai cara berusaha kembali merebut kejayaan mereka. salah satu usaha mereka dengan berusaha mendirikan negara yang menjadi kendaraan untuk berkuasa. Dengan berbagai usaha dan akal licik mereka mendirikan negara yang mereka klaim sebagai negara “Israel”[2]. Negara yang mereka buat dengan penuh konspirasi dan penindasan terhadap negara Palestina yang mereka berniat menguasainya dengan penuh.
Yahudi Tidak Berhak Menisbatkan Diri pada Israel
Orang Yahudi menamakan negara dengan nama Israel karena mereka mereka mengklaim bahwa mereka adalah memiliki ikatan darah dengan Bani Israel. Memang benar mereka adalah keturuan Israel yaitu Nabi Ya’qub. Akan tetapi mereka adalah keturunan Israel yang sering membangkang dan tidak tahu diri sehingga dilaknat oleh Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
لُعِنَ الذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 78)
Ini adalah makar mereka untuk menutupi jati diri mereka karena di berbagai kitab Samawi nama Yahudi identik dengan kejelekan dan perbuatan mereka yang melampui batas.
Sebagaimana di dalam Al-Quran, Allah mencela dan melaknat kaum Yahudi. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللهِ مَغْلُولَةٌ غُلتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا
“Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu” , sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” (QS. Al Ma’idah: 64)
Orang Yahudi juga mengklaim bahwa mereka membawa kemuliaan ajaran nabi Ibrahim karena mereka adalah keturunan Israel (Nabi Ya’qub) yang memang merupakan keturunan Nabi Ibrahim. Akan tetapi ini dibantah dalam Al-Quran, mereka orang Yahudi bukanlah pembawa Ajaran Nabi Ibrahim dan nabi Ibrahim bukan pula orang Yahudi. Allah Ta’ala berfirman,
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيا وَلَا نَصْرَانِيا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67)
Yang paling berhak dengan Ibrahim adalah mereka yang mengikuti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu umat islam. Allah Ta’ala berfirman,
إِن أَوْلَى الناسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلذِينَ اتبَعُوهُ وَهَذَا النبِي وَالذِينَ آَمَنُوا وَاللهُ وَلِي الْمُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya orang yang paling berhak terhadap Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) , beserta orang-orang yang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 68)
Jangan Mencela Israel
Sering kita mendengar celaan terhadap Israel yang sebenarnya maksud mereka adalah celaan terhadap nergara Yahudi ini. Ini sebaiknya dihindari karena Israel adalah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Dan orang Yahudi tidak berhak terhadap nabi Ya’qub.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan,
« حضرت عصابة من اليهود نبي الله صلى الله عليه وسلم فقال لهم : » هل تعلمون أن إسرائيل يعقوب ؟ « فقالوا : اللهم نعم ، قال النبي صلى الله عليه وسلم : » أشهد عليهم «
“Suatu saat sekelompok orang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu beliau bertanya pada mereka: “Apakah kalian mengetahui bahwa Israel adalah Ya’qub?” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab, “Itu betul.“ Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Ya Allah saksikanlah perkataan mereka’.”[3]
Israiil dalam bahasa Ibrani bermakna Abdullah atau hamba Allah. Abu Ja’far berkata,
وكان يعقوب يدعى”إسرائيل”، بمعنى عبد الله وصفوته من خلقه. و”إيل” هو الله، و”إسرا” هو العبد، كما قيل:”جبريل” بمعنى عبد الله
“Nabi Ya’qub dipanggil dengan Kata “Israil”, karena bermakna Abdullah (hamba Allah) dan shafwatullah (kekasih Allah). Dan kata “Iil” adalah Allah sedangkan kata “Israa” adalah hamba. Sebagaimana dikatakan bahwa “Jibrill” adalah hamba Allah.”[4]
Maka sangat tidak enak didengar jika ada yang berkata atau terdengar di berita,
“Israel kejam dan licik”
“Israel laknatullah dan tidak tahu malu”
“Israel menyerang negara Islam Palestina”
Mari kita biasakan menyebut mereka dengan Yahudi dan negara Yahudi atau negara zionis Yahudi. (*)
Disempurnakan di Lombok, Pulau seribu Masjid
8 Shafar 1434 H
—
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Editor: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel
www.muslim.or.id
SUMBER
Demikian semoga setelah ini kita semua bisa memahami perbedaan antara Yahudi La'natullah dan Israel.
Jangan Lupa selipkan doa untuk Rakyat Gaza agar Allah menolong mereka dari kebengisan Yahudi La'natullah. Aamiin