Merdeka.com - Hasil hitung cepat pemilu ini berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Kali ini masing-masing kubu baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK sama-sama mengklaim menang pada hasil hitung cepat atau quick count.
Beberapa hasil hitung cepat dinilai seperti dipaksakan. Beberapa hasil quick count yang berbeda dimunculkan oleh stasiun televisi tvOne.
tvOne yang dipunyai Aburizal Bakrie ini berkeras bahwa pemenang hitung cepat adalah
kubu pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. tvOne menggunakan hasil dari Puskaptis, LSN, dan JSI sebagai acuan hitung cepatnya.
Namun hasil hitung cepat tersebut amat berbeda dengan kebanyakan hasil hitung cepat yang disiarkan di hampir semua stasiun TV swasta. Hasil hitung cepat yang dirilis lembaga lainnya, serentak memenangkan Jokowi-JK dengan selisih angka sekitar 5 persen.
Tak heran, perbedaan ini memicu munculnya hastag #TVoneMemangBeda yang dibuat oleh masyarakat. Bahkan hastag ini mencapai Trending Topic dunia disusul dengan hastag #PrayForPalestina yang menunjukkan perhatian mata dunia terhadap Palestina.
Akun @Kevin_Banzar misalnya mengatakan "Agak nyeleweng kali survei di TV one ini,di TV lain No.2 menang,cuma di TV One no.1 menang.. #TvOneMemangBeda"
Tagline stasiun swasta ini memang 'TvOne Memang Beda' namun di ajang pilpres kali ini, masyarakat seolah-olah menyindir dan menjadikannya bahan lelucon.]
numpang ngakak ya gan http://www.merdeka.com/peristiwa/tvo...pic-dunia.html
]
Beberapa updatean typo TVone, silahkan dinikmati
Spoiler for typo:
kalo di tv lain meksiko yg menang
#TvOneMemangBeda[/QUOTE]
Quote:
Original Posted By masdheki►
Nabi kabur?.......WTF
Saham VIVA sm MNC sempet anjlok, jadi Top Loser 10/7/2014
Quote:
[QUOTE=JonTile;53be2ab86208813c1f8b470f]
Saham VIVA dan MNC Anjlok akibat "Quick Count" Menangkan Prabowo
Kamis, 10 Juli 2014 | 11:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Saham-saham media yang menyiarkan hitung cepat (quick count) yang memenangkan Prabowo-Hatta Rajasa terjun bebas pada perdagangan hari ini, Kamis (10/7/2014).
Hal itu terlihat dari pergerakan saham PT Visi Media Asia (VIVA) milik Grup Bakrie yang menaungi TV One dan saham PT Media Nusantara Citra (MNCN) milik Hari Tanoesoedibjo yang membawahi Global TV, MNC TV, dan RCTI. Kondisi ini berkebalikan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju kencang pasca-pilpres hari ini.
Pada pukul 11.40, saham VIVA longsor sebesar 4,85 persen di posisi Rp 255 per saham. Pada saat yang sama, saham MNCN juga terkoreksi lebih dari 4 persen, tepatnya sebesar 4,21 persen menjadi Rp 2.615 per saham.
Kondisi yang sebaliknya justru terjadi pada saham PT Surya Citra Media Tbk yang membawahkan stasiun televisi SCTV. Emiten berkode SCMA ini pada waktu yang sama telah menguat sebesar 3,34 persen menjadi Rp 3.715 per saham.
Head of Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyatakan, bisnis media adalah bisnis kepercayaan. Jika sebuah media menayangkan informasi yang tidak benar, hal itu akan memengaruhi kelanjutan bisnis dan pendapatan perusahaan.
"Turunnya saham VIVA dan MNCN bagaimanapun sangat berkaitan dengan hasil quick count yang dinilai tidak benar, yang memenangkan Prabowo-Hatta Rajasa. Investor paham, itu tidak benar, sehingga mereka memilih melepas saham dua emiten itu," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (10/7/2014).
Dia menyebutkan, kemungkinan saham VIVA untuk kembali menguat sangat kecil dalam waktu dekat ini. Sementara itu, potensi saham MNCN untuk rebound bisa terjadi lebih cepat karena share emiten ini di pasar tidak terlalu banyak.
Sebagaimana diketahui, TV One, MNC TV, Global TV dan RCTI menayangkan hasil quick count yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Hasil tersebut berkebalikan dengan hasil hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei yang lebih kredibel.
Setidaknya, ada empat lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta dalam quick count Pilpres 2014 yang digelar hari ini. Lembaga-lembaga itu adalah Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.
Sementara itu, ada tujuh lembaga survei yang memenangkan Jokowi-JK, yaitu Populi Center, CSIS, Litbang Kompas, Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, RRI, dan Saiful Mujani Research Center.
Diubah oleh galonakua 10-07-2014 14:20
0
66.8K
Kutip
486
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!