Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sangpetualangAvatar border
TS
sangpetualang
Puskaptis, Lembaga Survey Yang Memenangkan Prabowo Sering Salah Gan
Sekjen Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Yunarto Widjaya, mengakui lembaganya harus mulai berbenah terkait kisruh akibat perbedaan hasil quick count pilpres yang melibatkan anggotanya.

Yunarto menjelaskan bahwa kekisruhan seperti terjadi dalam quick pilpres ini adalah bukan pertama kali terjadi. Di beberapa pilkada, hal itu terjadi dan bahkan menimbulkan konflik.

"Di beberapa pilkada ada efek kebohongan lembaga tertentu, terutama saat quick count, yang menimbulkan konflik di bawah. Beberapa kejadian selama ini dibiarkan. Makanya kali ini, Persepi harus tegas memberi sanksi," kata Yunarto di Jakarta, Rabu (9/7).

Dan ternyata, lembaga yang terlibat hal demikian adalah sama, yakni Puskaptis. Dari data quick count yang dilansir Puskaptis di pilpres kali berbeda dibanding lembaga-lembaga lainnya. Puskaptis mematok Prabowo-Hatta menang 52-an persen berbanding 47-an persen Jokowi-JK.

"Puskaptis, kebetulan dia juga ada pernah buat hasil quick count berbeda dua kali berturut-turut di wilayah yang sama, yakni Sumatera Selatan," jelas Yunarto.

"Di 2008, banyak lembaga survei menunjukkan calon Alex Noerdin menang quick count. Dia (Puskaptis) mengunggulkan Syahrial Oesman dan terbukti dia salah."

Saat itu, Puskaptis didiamkan dan kembali melakukan hal senada di 2013, kembali di Pilgub Sumatera Selatan. Kali ini dampaknya fatal karena menyebabkan konflik di masyarakat bawah. Bahkan Puskaptis, karena dianggap menyesatkan, harus berurusan dan diamankan polisi di Palembang.

Menurut Yunarto, apabila survei berbeda hasil, mungkin masih bisa dianggap wajar. Tapi bila hasil quick count berbeda jauh hasilnya diantara satu lembaga dengan yang lain, maka itu bisa jadi masalah besar.

"Karena survei berbasis beda dengan quick count. Kan quick count itu basisnya C1. Kalau hasilnya beda kan aneh," kata dia.

"Makanya kami inginkan jangan sampai kedewasaan partisipasi publik menjadi cacat. Ini poin yang harus digaris bawahi. Ini momentum bagi Persepi untuk menegakkan kode etik dengan memberi sanksi."

SUMBER :
http://www.beritasatu.com/nasional/1...tas-riset.html
Diubah oleh sangpetualang 09-07-2014 16:34
0
2.3K
21
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.