VIVAnews - Digital Strategist Prabowo-Hatta mempertanyakan sikap Google yang tampak berpihak dalam kampanye dunia maya pada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bahkan tim ini melihat Google menjadi alat untuk kampanye hitam yang menyerang kubu Prabowo-Hatta.

"Ini tidak etis, ketika kami minta klarifikasi, mereka terus berdalih dengan mengatakan di Indonesia tidak ada bagian policy, hanya ada bagian sales," kata Koordinator Digital Strategist Prabowo-Hatta, Noudhy Valdryno saat dihubungi, Selasa 8 Juli 2014.

Tim dunia maya Prabowo menemukan ada kejanggalan dalam peristiwa ini. "Entah Google mendapat uang yang sangat banyak, atau mereka memang secara sengaja memihak Jokowi-JK," katanya.

Namun faktanya, beberapa bulan ini muncul iklan Jokowi di situs yang dimiliki Google, yaitu Youtube. "Ada kecurigaan iklan black campaign yang diambil dari hentikanprabowo.com juga dilakukan melalui Google," ungkapnya.

Google telah menyalahi aturan yang dibuatnya sendiri. Ini terlampir dalam aturan yang jelas dan bisa dilihat di laman https://support.google.com/adwordspo...1310914?hl=en.

Noudhy mengatakan, pihaknya juga sempat akan memasang iklan di Google namun ditolak. "Gerindra berusaha memasang iklan untuk mempromosikan Mas Garuda, iklan sempat berjalan satu minggu namun diturunkan. Alasannya, tidak boleh ada iklan politik di Google," katanya.

Karena aksi sepihak itu dan perbedaan terhadap pihak Jokowo, ia dan tim dunia maya melakukan banding. "Sampai hari ini, belum ada kejelasan mengapa iklan Jokowi-JK tersebut bisa ada di sana, dan kenapa dibiarkan berlarut, bahkan sampai masa tenang," jelasnya.

Google sudah menanggapi keluhan kubu Prabowo ini. Dalam pernyataan kebijakan iklan Google, ditulis bahwa Google Adwords tidak mengizinkan iklan tentang kandidat atau partai politik apabila hal ini dilarang oleh hukum. Semua iklan politik harus mematuhi undang-undang pemilu tingkat lokal. Diperkuat dalam pernyataan resminya, Google berjanji akan segera menghapus iklan politik yang ada.

"Google merupakan platform yang netral secara politik. Seperti yang telah disebutkan dalam pernyataan kebijakan kami, Google tidak mengizinkan iklan politik di Indonesia," tulis pernyataan resmi Google kepada Vivanews, Selasa, 8 Juli 2014.


ciyus nih?



next : Bill gates disogok jokowi