- Beranda
- Pilih Capres & Caleg
[TERGUNCANG] KOALISI PECAH DI DETIK TERAKHIR
...
![Sammyd](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/06/21/avatar3095091_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
Sammyd
[TERGUNCANG] KOALISI PECAH DI DETIK TERAKHIR
Quote:
Fadel Akui Golkar Tak Solid Dukung Prabowo-Hatta
JAKARTA, KOMPAS.com— Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad mengakui partainya tidak solid dalam memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Salah satu penyebabnya, kata dia, ialah ketokohan Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang berduet dengan Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2014 ini.
"Kalau disebut Golkar pecah, memang iya. Bagaimanapun, JK adalah mantan Ketum Golkar, kita tidak bisa menghilangkan itu," ujar Fadel seusai diskusi di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Selain itu, menurut Fadel, Kalla berhasil merebut simpati kader dan nonkader Partai Golkar di Sulawesi. Saat menjadi Wakil Presiden 2004-2009, Fadel mengatakan, banyak masyarakat di Sulawesi yang kagum kepada Kalla.
"Saya pun ke daerah berusaha memengaruhi mereka, tapi mereka bilang biarlah, artinya jujur. Di Sulawesi pun masih banyak orang yang bangga dengan Pak JK, jadi data ini tidak saya salahkan. Ini adalah pertarungan politik luar biasa," kata Fadel.
Untuk menyolidkan dukungan terhadap Prabowo-Hatta, kata Fadel, Partai Golkar memecat pengurus yang berbeda kubu.
Survei Charta Politika menunjukkan pemilih partai-partai koalisi yang berkumpul mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata terpecah. Perpecahan terjadi di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.
Dukungan pemilih Partai Golkar terbelah, yakni kepada Prabowo-Hatta sebesar 57,2 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,2 persen. Pecahnya dukungan Golkar karena ketokohan Jusuf Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar di mata para pemilih dan kader partai berlambang pohon beringin itu.
JAKARTA, KOMPAS.com— Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad mengakui partainya tidak solid dalam memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Salah satu penyebabnya, kata dia, ialah ketokohan Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang berduet dengan Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2014 ini.
"Kalau disebut Golkar pecah, memang iya. Bagaimanapun, JK adalah mantan Ketum Golkar, kita tidak bisa menghilangkan itu," ujar Fadel seusai diskusi di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Selain itu, menurut Fadel, Kalla berhasil merebut simpati kader dan nonkader Partai Golkar di Sulawesi. Saat menjadi Wakil Presiden 2004-2009, Fadel mengatakan, banyak masyarakat di Sulawesi yang kagum kepada Kalla.
"Saya pun ke daerah berusaha memengaruhi mereka, tapi mereka bilang biarlah, artinya jujur. Di Sulawesi pun masih banyak orang yang bangga dengan Pak JK, jadi data ini tidak saya salahkan. Ini adalah pertarungan politik luar biasa," kata Fadel.
Untuk menyolidkan dukungan terhadap Prabowo-Hatta, kata Fadel, Partai Golkar memecat pengurus yang berbeda kubu.
Survei Charta Politika menunjukkan pemilih partai-partai koalisi yang berkumpul mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata terpecah. Perpecahan terjadi di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional.
Dukungan pemilih Partai Golkar terbelah, yakni kepada Prabowo-Hatta sebesar 57,2 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,2 persen. Pecahnya dukungan Golkar karena ketokohan Jusuf Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar di mata para pemilih dan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Quote:
Charta Politika Sebut Empat Parpol Koalisi Prabowo Terpecah
JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Charta Politika menunjukkan pemilih partai-partai koalisi yang berkumpul mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata terpecah. Perpecahan terjadi di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan yang paling mengejutkan adalah perpecahan di tubuh Partai Amanat Nasional.
"PAN cukup mengagetkan, padahal PAN memiliki Hatta Rajasa di situ yang berposisi sebagai calon wakil presiden," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Survei Charta Politika menunjukkan, sebanyak 57,3 persen pemilih PAN memilih Prabowo-Hatta dan 41,7 persen memilih Jokowi-JK. Yunarto memperkirakan pecahnya suara pemilih PAN di akar rumput lantaran ada dukungan dari Buya Syafii Ma'arif dan mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir.
"Suara Muhammadiyah terpecah sehingga dukungan PAN tidak solid," kata dia.
Sementara itu, dukungan pemilih Partai Golkar juga terbelah, yakni kepada Prabowo-Hatta sebesar 57,2 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,2 persen. Pecahnya dukungan Golkar, kata Yunarto, disebabkan ketokohan Jusuf Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar di mata para pemilih dan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Suara yang terpecah lainnya ialah dari Partai Demokrat yang di masa pengujung kampanye baru mendeklarasikan dukungan. Sebesar 53,7 persen pemilih Partai Demokrat memilih Prabowo-Hatta dan 43,7 persen memilih Jokowi-JK.
Selain itu, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga tidak solid mendukung Prabowo-Hatta, yakni hanya sebesar 47,9 persen, sementara untuk Jokowi-JK sebesar 46,5 persen. Dukungan solid yang didapat Prabowo-Hatta hanya berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni sebesar 70,7 persen, dan Partai Gerindra sebesar 78,5 persen.
Survei Charta Politika dilakukan pada 3-6 Juli 2014 dengan melakukan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang sudah mempunyai hak pilih. Sampel dipilih sepenuhnya dilakukan secara acak dengan metode penarikan sampel secara bertingkat. Margin of error dari penelitian ini ialah sebesar /- 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Charta Politika menunjukkan pemilih partai-partai koalisi yang berkumpul mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata terpecah. Perpecahan terjadi di Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, dan yang paling mengejutkan adalah perpecahan di tubuh Partai Amanat Nasional.
"PAN cukup mengagetkan, padahal PAN memiliki Hatta Rajasa di situ yang berposisi sebagai calon wakil presiden," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Survei Charta Politika menunjukkan, sebanyak 57,3 persen pemilih PAN memilih Prabowo-Hatta dan 41,7 persen memilih Jokowi-JK. Yunarto memperkirakan pecahnya suara pemilih PAN di akar rumput lantaran ada dukungan dari Buya Syafii Ma'arif dan mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir.
"Suara Muhammadiyah terpecah sehingga dukungan PAN tidak solid," kata dia.
Sementara itu, dukungan pemilih Partai Golkar juga terbelah, yakni kepada Prabowo-Hatta sebesar 57,2 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,2 persen. Pecahnya dukungan Golkar, kata Yunarto, disebabkan ketokohan Jusuf Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar di mata para pemilih dan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Suara yang terpecah lainnya ialah dari Partai Demokrat yang di masa pengujung kampanye baru mendeklarasikan dukungan. Sebesar 53,7 persen pemilih Partai Demokrat memilih Prabowo-Hatta dan 43,7 persen memilih Jokowi-JK.
Selain itu, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga tidak solid mendukung Prabowo-Hatta, yakni hanya sebesar 47,9 persen, sementara untuk Jokowi-JK sebesar 46,5 persen. Dukungan solid yang didapat Prabowo-Hatta hanya berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni sebesar 70,7 persen, dan Partai Gerindra sebesar 78,5 persen.
Survei Charta Politika dilakukan pada 3-6 Juli 2014 dengan melakukan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden yang sudah mempunyai hak pilih. Sampel dipilih sepenuhnya dilakukan secara acak dengan metode penarikan sampel secara bertingkat. Margin of error dari penelitian ini ialah sebesar /- 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Gimana tanggapan panasbung dan pendukung nomer 1 ?
Koalisi aja kaga solid, gmana nantinya mau mimpin Negara ?
Ingat ! Demokrasi kita udah tersandera dengan politik bagi - bagi kekuasaan. Apa enggak pada bosen ?
![Bingung emoticon-Bingung](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6p94iii.gif)
![Bingung emoticon-Bingung](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6p94iii.gif)
Spoiler for SUMUR:
0
4.6K
Kutip
50
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Pilih Capres & Caleg](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-635.png)
Pilih Capres & Caleg![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
22.5KThread•3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok