Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

funphoneAvatar border
TS
funphone
mau Go ASEAN, Ponsel Cross Ubah Nama Merek ganz
Perusahaan dalam negri mau menjamah pasar di luar negri gan, kalau kualitas nya top cer, mari kita dukung bersama gan emoticon-I Love Indonesia (S)sebelumnya mari kita simak beritanya....



Produsen telepon seluler (ponsel) asal Indonesia, PT Aries Indo Global, mengubah merek dan bersiap menembus pasar internasional. Untuk tahap pertama, pasar yang dituju adalah kawasan ASEAN.

"Kalau China kami enggak berani lah," kata Chief Marketing Officer PT Aries Indo Global, Janto Djojo, di Jakarta, pada Jumat (20/9/2013).

Untuk keperluan itu, perusahaan pemegang merek dagang CROSS tersebut, mengubah nama merek menjadi EVERCOSS. Alasannya di negara-negara luar, banyak produk dengan nama paten CROSS.

Oleh karenanya, PT Aries Indo Global juga mematenkan nama EVERCOSS di 10 negara. Salah satu dokumen paten yang sudah keluar adalah untuk negara Laos. Meski merek berubah, mereka mengklaim harga tidak akan berubah, alias masih sama ketika menggunakan merek CROSS.

Hal itu dikarenakan perusahaan tetap lebih banyak bermain di konsumen low end, meskipun untuk pasar ekspor akan ditambah porsi untuk middle up-nya.

"Untuk pasar internasional kita masih penjajakan. Yang paling siap, dari yang terdekat dulu lah, Malaysia. Semoga pertengah tahun depan sudah bisa masuk ke sana," imbun Janto.

Direktur PT Aries Indo Global, Edward Sofyananda, mengatakan, berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan sepanjang 2012, penjualan mereka di kisaran 16 juta unit. Ia mengklaim angka tersebut sudah melampaui penjualan merek lain.

"Penjualan per bulan 1,2 juta-1,5 juta unit, hanya untuk pangsa pasar Indonesia. Mulai sekarang EVERCOSS akan merambah ke luar negeri," ujar Edward.

Saat ini PT Aries Indo Global, menjual 30 persen ponsel pintar (smart phone) dan 70 persen featured phone. Edward mengatakan komponen yang diperlukan untuk memproduksi ponsel-ponsel tersebut, seperti baterai masih impor dari China.

"Sementara kita didorong untuk produksi dalam negeri, impor komponen itu masih lebih mahal dari impor ponsel jadi. Maka kami minta dukungan dari pemerintah," imbuh Janto.
0
2.6K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.