Ada yang berbeda dengan perayaan Ramadan tahun ini. Wakil Presiden RI, Boediono, yang beberapa tahun belakangan hilang entah ke mana, menampakkan dirinya di Pasar Bendungan Hilir sedang antre membeli kolak. Dirinya dengan cepat dan tegas menolak saat reporter #Tomatoes menanyakan apakah kolak tersebut merupakan titipan Presiden SBY.

“Ya, enggak, lah, enak saja. Kolak ini beneran buat saya dan keluarga. Dari kecil, kalau Bulan Puasa saya memang terbiasa berbuka dengan kolak. Kalau Presiden punya menu favorit kerupuk, ya, saya kolak ini,” ujar Boediono berbinar.

Sambil bersabar menunggu antrean kolak, Boediono dengan ramah menjawab semua pertanyaan reporter Tomatoes perihal keberadaannya selama ini. Dirinya mengaku sengaja muncul menjelang Lebaran karena sekaligus ingin memohon maaf lahir dan batin kepada masyarakat Indonesia. Ia sadar bahwa selama ini masyarakat rindu akan kehadirannya. Boediono beralasan soal hilangnya selama ini karena ia tidak ingin dianggap ‘steal the show’, terutama pada masa-masa politik seperti tahun ini.

“Ya, saya kan nggak mau nanti dianggap sebagai pengganggu drama pencitraan politik. Saya sadar, jabatan saya, ya, cuma sampai di sini. Makanya, saya ingin memberikan kesempatan kepada mereka-mereka yang berkepentingan di tahun 2014 untuk tampil di media massa. Lagian job desc saya dari awal itu udah jelas, foto di samping Presiden untuk kemudian dipajang di sekolah-sekolah negeri dan instansi-instansi pemerintah selama satu periode,” katanya nyengir.

Boediono juga mengaku tidak mempunyai drama dalam hidupnya yang bisa membuat rakyat menangis tersedu-sedu untuk di-blow up media.

“Tidak seperti yang lain-lain, punya keluarga yang bakal nyalon; punya segudang istri; atau punya drama partai yang tentunya sangat seksi bagi para wartawan,” tambah Bodiono sambil melirik jumlah kolak yang tersedia seraya menghitung antrean yang tersisa.

“Ah, masih kebagian,” celetuknya tiba-tiba.

Saat reporter Tomatoes menanyakan kemungkinannya akan comeback usai Pemilu 2014 ini, Boediono menjawab sendu, “Maunya sih mas. Tapi saya juga perlu restu dari keluarga kan. Apalagi jika nanti bisnis kolak saya sudah berjalan.”

“Menjadi politisi itu merupakan tantangan besar buat saya. Meski selalu menjadi yang kedua dan terus di belakang layar, saya mesti siap menghadapi orang-orang usil seperti mas ini,” urainya seraya melebarkan senyum.

“Kesempatan berpolitik tetap akan ada. Bukan tidak mungkin kan mas. We’ll see.." singkatnya menutup percakapan.

SUMBER: http://tabloidtomatoes.com/