Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shantikemAvatar border
TS
shantikem
Wowww ... Megawati Menangis Bahagia, sebab hakikat Memilih Jokowi = Memilih Dirinya
Terlihat Menangis, Megawati: "Saya Bahagia"
Minggu, 6 Juli 2014 | 08:03 WIB


Dari kiri ke kanan: Juru bicara tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anies Baswedan; calon presiden Joko Widodo; Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri; dan calon wakil presiden Jusuf Kalla berbicara kepada pers seusai debat terakhir capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/6/2014).

JAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri tampak meneteskan air mata saat usai debat terakhir calon dan wakil presiden, di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014) malam.

Hal itu terlihat dari mata Mega yang nampak merah, sembari mengusap hidung. Namun ketika ditanyakan wartawan, Mega menjawab matanya merah hanya flu akibat karena selalu mengikuti berbagai kegiatan. "Mungkin salah lihat. Kebetulan saya sedang flu," kata Mega saat konferensi pers.

Mega mengaku telah mengikuti banyak kegiatan. Terakhir, kata dia, pada Jumat 4 Juli 2014, jadi juru kampanye. Ia mengunjungi Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Setelah itu bertolak menuju Jakarta. "Setiap mau sembuh (flu) kumat lagi," ucapnya.

Namun, Mega mengaku bahagia masa kampanye sudah selesai dan kini tinggal menunggu pemilu 9 Juli 2014 mendatang. "Saya merasa bahgia sekali, ini sangat dinanti oleh rakyat Indonesia, sepiawai yang namanya, dua calon (Jokowi-JK) yang kami dukung," ujar dia
http://nasional.kompas.com/read/2014...i.Saya.Bahagia

Pengamat: Memilih Jokowi Sama Saja Memilih Megawati
Jum'at, 02 Mei 2014 , 09:55:00 WIB

RMOL. Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo sama sekali tidak berani menegaskan untuk menghapus sistem outsourcing yang merugikan banyak pekerja. Ini semakin menguatkan kesan bahwa Gubernur DKI Jakarta itu tetap berada dibawah bayang-bayang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Demikian disampaikan pengamat politik asal Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara kepada redaksi beberapa saat lalu, Jumat (2/5). "Ya tentu saja Jokowi berada dalam bayang-bayang Megawati. Sudah banyak sekali buktinya, termasuk dalam isu penghapusan sistem outsourcing ini. Apalagi sekarang Jokowi dan PDIP memperoleh banyak dukungan dari pengusaha-pengusaha besar yang pro pada sistem kontrak kerja," kata dia.

Igor meminta publik jangan lupa beberapa saat ketika Jokowi mendeklarasikan pencapresannya, pertemuan dengan para pengusaha adalah salah satu yang didahulukannya. "Publik harus paham bahwa memilih Jokowi sama saja dengan memilih Megawati. Wujudnya saja yang beda," lanjut dia.

Igor menambahkan saat ini bisa saja figur yang diajukan seperti Jokowi dinilai reformis. Namun kebijakannya tetap status quo. "PDIP dikenal sebagai partai nasionalis. Tapi di masa Megawati jadi Presiden, justru punya kebijakan yang tidak nasionalis. Misalnya menjual Indosat saat itu. Harusnya Jokowi sebagai kader PDIP yang dikenal partai wong cilik, lebih pro kepada nasib kaum buruh," harap Igor. Seperti diketahui, kebijakan outsourcing bagi pekerja dikeluarkan Megawati kala menjabat sebagai Presiden, yang dituangkan dalam UU nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
http://politik.rmol.co/read/2014/05/...ilih-Megawati-

SBY: Semoga Allah Mengabulkan Cita-cita Prabowo-Hatta jadi Presiden
Jumat, 04/07/2014 21:35 WIB



Jakarta - Presiden SBY hari ini menerima pasangan capres nomor urut satu, Prabowo-Hatta, lengkap dengan tim suksesnya. Presiden tak menyatakan dukungan secara langsung, namun mendoakan cita-cita pasangan ini tercapai. "Allah Taala yang bisa menolong bangsa ini, menolong Pak Prabowo dan Pak Hatta Rajasa, dan kalau meminta doa, mintalah doa restu ke rakyat Indonesia, saya hanya salah satunya Pak Prabowo. Insya Allah, Allah Taala akan mengabulkan cita-cita mulia Pak Prabowo dan Pak Hatta," kata SBY dalam audiensi di Puri Cikeas, Jawa Barat, Jumat (4/7/2014).

Hadir dalam audiensi ini Prabowo Subianto, Hatta Rajasa, dan jajaran tim sukses seperti Ketum Golkar Aburizal Bakrie, Ketum Gerindra Suhardi, Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Anis Matta, Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Bos media MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Jajaran tim sukses Prabowo-Hatta semuanya mengenakan kemeja putih dengan lambang garuda merah lengkap dengan peci hitam. Mereka menyimak apa yang disampaikan SBY dengan sangat serius.

SBY berharap silaturahim yang digelar malam hari ini memberikan jalan menuju tercapainya cita-cita Prabowo-Hatta. "Dan cita-cita bapak berdua dikabulkan dan membawa kebaikan dan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia," kata SBY yang mengenakan gamis putih lengan panjang dan peci hitam ini.

Pertemuan yang digelar malam hari ini, menurut SBY, adalah berangkat dari apa yang dia rasakan dan dialami. SBY menyampaikan apa yang sudah dialami selama memerintah sepuluh tahun. "Karena saya ingin hari esok lebih baik dari hari ini, dan saya yakin itu juga yang ada di hati Pak Prabowo dan Pak Hatta," kata SBY. "Saya tahu bapak masih banyak acara, besok kampanye terakhir. Saya juga capres dua kali Pemilu, saya mengerti suka dukanya. Mudah-mudahan tetap tegar dan insya Allah, Allah mengabulkan cita-cita bapak berdua," pungkas SBY.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...991101mainnews

Pengamat: SBY Siapkan Strategi Canggih
Rabu, 07 Mei 2014 , 17:10:44 WIB

Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menegaskan, kendati di atas kertas koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden (capres) dapat mengungguli kandidat capres lain, bukan berarti Jokowi dapat menang mudah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. "SBY diam-diam saja saat ini bukan sekadar diam. Justru SBY tengah menyusun strategi. Memantau seluruh koalisi yang terjadi. Perlu kita ingat, SBY merupakan sosok jenderal yang pintar menyusun strategi," kata dia di Jakarta, Rabu (7/4).

Menurut Cecep, jika poros Jokowi dan poros Prabowo Subianto tidak mengakomodir keseluruhan partai politik (parpol) pemenang Pemilu Legislatif (Pileg), maka kesempatan itu akan digunakan SBY untuk membuat poros baru. "Semua tergantung pada dua calon kuat yang ada pada saat ini yakni Prabowo dan Jokowi. Mereka mau enggak gandeng partai lainnya yang belum masuk koalisi, kalau tidak maka Partai Demokrat memanfaatkan ini, SBY diam bisa jadi memang membiarkan proses berjalan, atau memang sedang susun strategi, sehingga bisa Head To Head, atau Dua Plus Satu," katanya.

Sekarang ini, kata Cecep, kandidat capres tengah disibukan memilih calon wakil presiden (cawapres). Para petinggi PDIP memberikan sinyal kuat kepada Jusuf Kalla (JK) sebagai pendamping Jokowi. Sementara Prabowo menguatkan sinyal kepada Aburizal Bakrie (ARB). Namun sebenarnya jika Partai Golkar turun menjadi posisi cawapres, menurut Cecep, Partai Golkar sudah berpikir pragmatis. "Daripada capres enggak dapat ya sudahlah cawapres enggak apa - apa, tapi kan posisi cawapres yang menginginkan juga ada sejumlah tokoh Golkar salah satunya Akbar Tandjung, sementara untuk mengajak calon dari partai islam tak ada yang populer," jelasnya.

Namun Cecep menilai bahwa jika nama Jokowi - JK akan jauh lebih unggul dibanding Prabowo - ARB. Sebab Jokowi dinilai populer dan mampu meraup suara rakyat bawah (grassroot), sementara Ical kurang populer. "Coba saja dijumlah, Jokoi - JK didukung PDIP 19 persen, NasDem 6 persen lebih, lalu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 9 persen, dan Cak Imin mungkin mengincar kursi menteri yang Menko sehingga punya portofolio, jumlahkan saja di situ Jokowi-JK sudah unggul," kata dia.
http://www.jurnas.com/news/133975/Pe...al/Pemilu-2014

Berbagai Survei Arahkan Jokowi-JK Kalah, Tapi Diprediksi Tetap Menang
Senin, 07 Juli 2014 | 12:39

Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo menyatakan ada upaya mengarahkan persepsi publik melalui publikasi riset untuk seakan-akan pasangan Prabowo-Hatta telah mengungguli pasangan Jokowi-JK, yang sejak setahun terakhir selalu berada di atas. Walau pengarahan opini itu masif, namun dipastikan Jokowi-JK tetap akan memenangkan pilpres 2014.

Karyono Wibowo menyatakan, dirinya memantau sejumlah hasil survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Hatta jauh melampaui elektabilitas Jokowi-JK. Menurutnya, itu dibuat secara mencolok dan disengaja. Tujuannya, diarahkan untuk men-downgrade Jokowi-JK. "Surv ei demikian itu bertujuan mempengaruhi psikologi publik. Hasil survei tersebut digunakan untuk meneror mindset publik agar pemilih berpaling dari Jokowi-JK," kata Karyono di Jakarta, Senin (7/7).

Walau demikian, dia menegaskan prediksinya menunjukkan bahwa Jokowi-JK sebenarnya masih tetap di atas. "Prediksi saya, elektabilitas Jokowi-JK sampai saat ini masih di urutan pertama, meskipun elektabilitas Prabowo-Hatta mengalami peningkatan," kata dia. Dia melanjutkan, tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Hatta harus dilihat sebagai sesuatu yang wajar karena pilpres saat ini hanya ada dua pasangan.

Namun demikian, jika situasi politik yang terjadi saat ini dalam keadaan konstan atau berlaku hukum "ceteris paribus", maka Jokowi-JK kecenderungan berpotensi menang pada pilpres 9 Juli nanti. "Namun yang harus diwaspadai adalah apabila ada skenario menggunakan lembaga survei untuk melegitimasi kemenangan salah satu pasangan calon, yang mungkin sudah menyiapkan beberapa kecurangan," tukasnya.

Karyono juga menyatakan bahwa bagi lembaga survei, ada berbagai cara untuk mengarahkan opini itu. Biasanya mereka sangat hati-hati dalam memainkan opini hasil survei. Pendekatan yang digunakan lebih menggunakan metode framing, dimana data yang dipublikasikan tidak secara ekstim diputarbalikkan. "Tetapi didesain lebih soft atau lebih moderat," imbuhnya.
http://www.beritasatu.com/nasional/1...g-pilpres.html

------------------------------

Yaaa mudah-mudahan keinginan Bu Megawati akhirnya terkabul!
Sama juga harapan SBY agar Prabowo yang kepilih menjadi penggantinya kelak. Dan SBY pasti sadar, kalau berdo'a dan berharap saja tak akan cukup tanpa ikhtiar dan usaha serta sungguh-sungguh agar Prabowo akhirnya menang!



emoticon-Matabelo
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.9K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.