Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

boromiriAvatar border
TS
boromiri
[Menolak Lupa] Jokowi Capres Petugas Partai
Beda Prabowo dengan Jokowi adalah Prabowo pemimpin partai, Jokowi petugas partai. Bila Prabowo presiden, maka ia bisa mengambil keputusan secara mandiri. Sedangkan Jokowi mesti turut kemauan Megawati, pemimpin PDIP. Prabowo pemimpin yang dikenal dan berhubungan baik dengan tokoh-tokoh dunia Islam, Jokowi baru dikenal sebagai tokoh Indonesia.

Entah bagaimana perasaan Jokowi, ketika Mega menyatakan bahwa ia hanyalah petugas partai. "Saya pesan ke Pak Jokowi, sampeyan tak jadikan capres. Tapi jangan lupa ingat capresnya saja, Anda adalah petugas partai yang harus melaksanakan apa yang ditugaskan partai," ucap Mega dalam pidatonya saat deklarasi koalisi PDIP, Partai Nasdem, dan PKB di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta (14/5).

Mungkin saja Jokowi kecewa dengan pernyataan Mega itu, tapi ia tidak bisa menolak karena memang Megawati yang menjadikannya capres RI. Tapi dari gerak tubuhnya terlihat Jokowi kurang bergairah dalam memberikan pidato sambutan saat deklarasi itu.

Meski banyak lembaga survei dan pengamat memuji Jokowi seorang pemimpin yang sederhana dan apa adanya, tapi ia sebenarnya belum pernah mengemukakan ide-ide briliannya dalam membangun Indonesia ke depan. Jokowi hanya tampil dengan jawaban-jawaban sederhana yang menunjukkan kedangkalan tingkat intelektualitasnya. Yang terlihat norak adalah dukungan membabibuta Metro TV terhadap Jokowi. Tiap hari, Metro TV selalu memperlihatkan penampilan yang menarik dari Jokowi dan sama sekali tidak mempertontonkan kelemahan Jokowi. Yang justru membuat geli bagi para penonton yang cerdas.

Sampai kini orang bertanya apa misi visi dan program Jokowi menjadi presiden dan apakah Jokowi hanya menjadi ‘Pak Turut’ program Partai PDIP. Majalah Tempo edisi 21-27 April 2014 mengungkap tentang Tim 11 yang (senantiasa) membantu Megawati dalam pemilu ini. Di Tim 11 itu ada dua orang partai, yaitu : Prananda Prabowo dari Surindro Suprijarso dan wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Sisanya akademikus. Dari UGM ada Cornelis Lay dan Ari Dwipayana. Dari Unair, Hariadi. Dari Unpad, Muradi. Dari UI, Andi Widjajanto yang dikenal sebagai anak Theo Syafei. Dari LIPI, Jaleswari Pramodhawarni. Berikutnya adalah : peneliti Alexandra Retno Wulan, konsultan Marketing Communication Sumaryo dan aktivis anti korupsi Teten Masduki.

Tim ini dan tim lainnya yang dibentuk PDIP bertugas untuk memberi masukan kepada Jokowi tentang berbagai hal. Mulai masalah sosial, politik, ekonomi, militer dan lain-lain. Jadi bisa dilihat, bahwa Jokowi hanyalah wayang dari PDIP atau Megawati. Sebagai wayang juga terlihat, ketika Jokowi tidak sampai selesai menjabat walikota Solo dan gubernur Jakarta.

Untuk menunjukkan intelektualitasnya Jokowi mencoba menulis artikel di Kompas pada 10 Mei lalu. Judulnya ‘Revolusi Mental’. Tapi ternyata pada hari yang sama, artikel yang berjudul sama, muncul di Koran Sindo. Penulisnya Romo Benny, sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi WaliGereja Indonesia (KWI).

“Saat membaca opini di koran Sindo yang ditulis Romo Benny Susetyo, saya kembali kaget, karena bertajuk dan beresensi sama, kendati ada perbedaan dalam struktur kalimat yang disusun,” kata Nanik S Deyang, wartawati senior. (lihat [url=http://www.inilah..com]www.inilah..com[/url]).

Berdasarkan penelusurannya, Benny adalah anggota Tim Sukses Jokowi. “Saya iseng telepon kawan yang masih ada di seputar Jokowi, dan dapat kabar, ternyata Romo Benny Susetyo itu Tim Sukses Jokowi,” tulis Nanik di laman facebook miliknya. Secara tersirat, Nanik meyakini kedua penulis itu sama. Dan bukan Jokowi, karena,” Selain waktunya tidak ada, rasanya dia bukan orang yang pandai menyusun kalimat. Tapi entahlah, mungkin setelah sy tdk bertemu 8 bulan ini, pak Gubernur yg sekarang Capres ini, bisa jadi sudah lihai menulis. Tapi sudahlah, soal menulis kan bisa saja dituliskan oleh orang di sekitarnya termasuk Anggit, kawan karibnya yg jadi think tank-nya selama ini. Seperti dulu, kalau menjawab pertanyaan wartawan secara tertulis,” tulis Nanik.

Bagaimana dengan Prabowo? Prabowo adalah pemimpin partai yang sebenarnya. Meski banyak anak-anak muda pintar yang mengelilinginya, tapi Prabowo mandiri dalam mengambil keputusan. Sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra, keputusan yang diambil Prabowo tidak ada yang berani menggugat di partainya.

Bersama timnya Prabowo menyusun enam program transformasi bangsa dan konsep-konsep lainnya. Intelektualitas Prabowo sebenarnya terlihat sejak muda dan nampaknya gen bapaknya Sumitro Djojohadikusumo turun kepadanya. Ketika ‘bersekolah’ di Amerika atau Inggris dulu, Prabowo suka memborong buku. Sehingga ketika ia menjadi Danjen Kopassus, ia melakukan terobosan-terobosan yang ‘mencengangkan’ kalangan elit politik saat itu. Diantaranya menjalin hubungan yang harmonis dan erat dengan tokoh-tokoh Islam, baik di MUI, ICMI, DDII, NU maupun Muhammadiyah. Prabowo juga membangun usaha-usaha ekonomi yang mandiri untuk kesatuannya.

Lihatlah Enam Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra 2014-2019 yang pertama, Membangun Ekonomi yang Kuat, Berdaulat, Adil dan Makmur. Disitu dijelaskan rincian programnya:

a. Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta (3.500 dollar AS) menjadi Rp 60 juta (6.000 dollar AS) dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen per tahun menuju pertumbuhan diatas 10 persen.

b. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi jurang antara si miskin dan si kaya (menurunkan Indeks Gini dari 0.41 menjadi mencapai 0.31) dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dari sekitar 75 mencapai sekitar 85.

c. Meningkatkan penerimaan negara dari pajak dari sekitar 12 persen hingga mencapai ratio minimal 16 persen dari Produk Domestik Bruto dengan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak dan perbaikan sistem perpajakan yang lebih adil;menekan pemborosan dan inefisiensi pengeluaran anggaran; dan mengelola utang pemerintah dengan cermat dan bijak serta memanfaatkannya dengan efisien dan efektif.

d. Mendorong peran swasta dalam perekenomian nasional untuk menciptakan lapangan pekerjaan, nilai tambah, industrialisasi, dan industri pengolahan.

e. Menjadikan BUMN yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi.

f. Membangun industri pengolahan untuk menguasai nilai tambah bagi perekonomian nasional.

g. Membangun dan mengembangkan industri nasional:
- sarana transportasi darat (kereta api, mobil, dan sepeda motor)
- laut (angkutan kapal laut dan angkutan sungai)
- udara (pesawat terbang)
- alat berat dan alat mesin pertanian.

Lima program aksi yang lain adalah : Melaksanakan Ekonomi Kerakyatan, Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi serta Pengamanan Sumberdaya Air, Meningkatkan Kualitas Pembangunan Manusia Indonesia Melalui Program Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Budaya serta Olahraga, Membangun Infrastruktur dan Menjaga Kelestarian Alam serta Lingkungan Hidup, dan Membangun Pemerintahan yang Bebas Korupsi, Kuat, Tegas dan Efektif.

Prabowo juga diketahui mempunyai hubungan yang erat dengan tokoh-tokoh dunia Islam. Ketika Prabowo difitnah sebagai dalang kerusuhan Mei 1998 oleh media massa nasional dan internasional, dan dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad, Prabowo terpaksa menenangkan diri ke Yordania. Ia pun disambut baik sahabat karibnya Raja Abdullah dari Yordan. Prabowo juga berhubungan baik dengan Muammar Khadafi dan pemimpin-pemimpin dunia Islam lainnya.

Profesor Amien Rais mengakui bahwa ia pernah diajak Prabowo menemui Muammar Khadafi dan Saddam Hussein. Karena hubungan baik Prabowo dengan tokoh-tokoh dunia Islam, maka wajar bila pemerintah Amerika merasa nyaman bila presidennya nanti Jokowi bukan Prabowo.

Walhasil, meski punya kelebihan, Prabowo juga punya kelemahan. Karena itu Tim Prabowo meski menutup kelemahan-kelemahan Prabowo. Dan bagi kita umat Islam, hanya berharap Prabowo konsisten dengan ideologinya demokrasi proporsional di negeri ini. Yakni bagaimanapun umat Islam adalah mayoritas di negeri ini dan karena itu wajar bila umat Islam yang seharusnya memegang peran penting di semua sektor kehidupan di negeri ini. Wallahu alimun hakim.

(Nuim Hidayat)
0
1.5K
18
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.