JAKARTA - Setelah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan menghentikan sementara YKS, pihak Trans TV justru memutuskan menghentikan acara tersebut dan merencanakan format acara baru.

"Kemarin hasil keputusan KPI YKS diberhentikan satu bulan. Tapi, kami mengambil sikap tidak meneruskan program YKS," kata A. Hadiansyah Lubis, Manager Humas Trans TV, saat berbincang dengan Okezone melalui sambungan telefon, Jumat (27/6/2014).

Lebih lanjut, Hadian mengungkapkan, pihaknya memang sudah berencana mengakhiri YKS, dan menggantinya dengan program acara lain.

"Sebenarnya sudah ada wacana sebelum ini mengganti program YKS. Jadi ini sebuah hikmah yang positif dan berkah menuju Ramadan. Jadi kita akan buat program yang baru yang jauh lebih baik," paparnya.

Kata Hadiansyah, pihaknya memang berencana mengakhiri YKS karena program tersebut dinilai sudah cukup mengudara selama satu tahun terakhir ini.

"Karena memang sudah waktunya, karena kita lihat sejauh ini sudah cukup maksimal bertahan satu tahun," tandasnya.

Lantas, Hadiansyah memberi bocoran program acara Trans TV yang akan diramaikan dengan acara baru bertepatan Ramadan mendatang.

"Untuk sahur rencananya masih dipersiapkan Ramadan Sahur, sorenya Ngabuburit. Sementara untuk program pengganti YKS di bulan biasa masih dipersiapkan," tandasnya.

Sumber

WowKeren.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baru saja mengeluarkan keputusannya untuk menghentikan penayangan "Yuk Keep Smile". Acara hiburan TransTV itu dihentikan selamanya mulai 28 Juni 2014. Kini dengan dimulainya bulan Ramadhan, KPI juga melarang adanya acara sejenis "YKS".

Komisioner KPI Pusat, Agatha Lily, menegaskan bahwa acara lainnya yang serupa "YKS" tidak boleh tayang apalagi saat Ramadhan. "YKS" sendiri mulanya adalah tayangan pada saat sahur yang kemudian tayang reguler setelah selesai Ramadhan. Hal inilah yang ditekankan oleh KPI.

"Karena kita tahu umat Muslim akan memasuki Bulan Ramadan, jangan sampai ada YKS baru lagi," ucap Agatha saat ditemui di kantornya, Kamis (26/6). "'Yuk Kita Sahur' kalau sekarang 'Yuk Keep Smile' muncul di pagi hari, tadi kita sudah tekankan itu tidak boleh."

KPI juga mengajak masyarakat ikut memantau penayangan acara hiburan TransTV. "Masyarakat juga boleh memantau agar Trans TV memegang komitmennya, atau mematuhi komitmen yang sudah dilakukan dengan KPI Pusat," imbuh Agatha.

"YKS" akhirnya dihentikan selamanya setelah terjadi pelanggaran berat pada tayangan 20 Juni. Publik memprotes keras segmen hipnotis yang merendahkan martabat Benyamin S. TransTV sendiri meminta maaf telah lalai sehingga melukai perasaan masyarakat Betawi. (wk/mr)

Sumber

VIVAlife - Acara Yuk Keep Smile (YKS) di Trans TV dihentikan penayangannya oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Seperti diketahui, YKS adalah salah satu andalan Trans TV saat ramadan tahun lalu.

Sebab itu, pihak Trans TV langsung menyiapkan acara baru menggantikan tayangan itu di bulan Ramadan nanti.

"Rencananya sih, namanya Ramadan Sahur dan Ngabuburit," tutur Manager Humas Trans Tv, Hadiansyah Lubis kepada VIVAnews, saat dihubungi melalui sambungan lewat telepon, Jumat 27 Juni 2014.

Perihal konsep, Hadiansyah menyampaikan bahwa kedua program tersebut masih dalam tahap penggodokkan. Mencari format yang terbaik. Namun, semua masih dalam konsep hiburan untuk keluarga.

"Kalau artisnya bisa aja kan, kalau misalkan Raffi lagi. Bukan berarti nggak boleh pakai yang kemarin," lanjut Hadiansyah.

Seperti diketahui, KPI akhirnya menjatuhkan sanksi administratif penghentian sementara pada program YKS. Berdasarkan pengaduan masyarakat, pemantauan langsung KPI dan hasil analisa, KPI menemukan adanya pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standa Program Siaran (P3 & SPS) KPI tahun 2012 pada program tersebut.

Pada program itu, YKS menayangkan adegan pengisi acara yang sedang dihipnotis sehingga melecehkan artis legendaris Benyamin Sueb. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap pasal 24 ayat (1) Standar Program Siaran yang melarang program siaran menampilkan ungkapan kasar dan makian, baik secara verbal maupun nonverbal, yang mempunyai kecenderungan menghina, atau merendahkan martabat manusia. (asp)

Sumber