Sebelum Anda membeli krim anti penuaan , pastikan Anda sudah mencoba cara yang lebih alami , yakni berolahraga. Ini didukung hasil studi ilmiah.

Menurut studi yang telah dipresentasikan di American Medical Society for Sports Medicine , olahraga bisa menjaga kemudaan kulit dan memulihkan tanda-tanda penuaan bagi mereka yang baru mulai berolahraga di usia lanjut.

Studi yang dilakukan tim ilmuwan dari McMaster University , Ontario , ini meneliti sejumlah partisipan , lelaki maupun perempuan , dari usia 20-84 tahun. Separuh mengaku berolahraga teratur , separuh lagi tidak. Kemudia , peneliti mengambil sampel kulit dari bagian bokong partisipan.

Mengapa bokong? Mark Tarnopolsky , profesor kesehatan olahraga di McMaster , menjelaskan bahwa studi ini membutuhkan bagian kulit yang paling tidak terpapar sinar matahari. Sampel kulit tersebut akan diperiksa dengan mikroskop untuk meneliti tanda-tanda penuaan.

Dari sini , para peneliti mendapati bahwa setelah usia 40 , kelompok yang berolahraga teratur memiliki kulit lebih sehat. Komposisi kulit mereka mirip orang usia 20 atau 30 , bahkan meski usia mereka sudah di atas 65.

Selanjutnya , peneliti meminta kelompok yang tidak bergaya hidup aktif untuk mulai berolahraga. Partisipan dalam kelompok ini berusia 65 tahun lebih dan memiliki kulit normal sesuai usia. Selama 3 bulan , mereka diminta menjalani program latihan 2x seminggu , entah jogging atau bersepeda.

Pada akhir studi , tim ilmuwan kembali mengambil sampel kulit partisipan. Hasilnya? Kulit partisipan sebelum dan sesudah program olahraga menunjukkan perbedaan. Di bawah mikroskop , tampak bahwa lapisan kulit luar maupun dalam dari partisipan yang berusia 65 tahun ke atas menjadi mirip dengan kulit partisipan yang berusia 20-40.

Bagaimana olahraga mengubah komposisi kulit kita? Dalam studi lanjutan , peneliti mendapati perubahan dalam tingkat substansi yang dihasilkan otot-otot yang bekerja. Substansi tersebut adalah myokine , yang memasuki aliran darah dan memicu perubahan dalam sel-sel.

Nah , tunggu apa lagi? Segera kenakan sepatu olahraga Anda.

Sumber : American Medical Society for Sports Medicine dan Profesor Mark Tarnopolsky of McMaster University.