Keluarga Gusdur dan Gusdurian NU Sejati - Dukung Capres JOKOWI

jangan lupa ini gan, sebarkan di FB dan segalanya.
Jangan adalagi kata fitnah NU dukung Prabowo atau NU : Haram Jokowi

http://nasional.kompas.com/read/2013...r.untuk.Jokowi
Keluarga Gusdur dan Gusdurian - NU Sejati - Dukung JOKOWI

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemakaian peci mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, oleh istrinya, Sinta Nuriyah, kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bukan tanpa makna. Peci itu dipakaikan ke kepala Jokowi saat ia menjadi pembicara pada acara peringatan 9 tahun berdirinya Wahid Institute.

Peci itu simbol dukungan keluarga Wahid jika Jokowi maju mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden 2014.

"Kalau mencalonkan diri, kita siap mendukung. Pak Jokowi layak didukung," ujar Ketua Wahid Institute Yenny Wahid, yang juga putri Gus Dur, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/9/2013).
"Tidak peduli ia dari partai mana, tapi melihat figur tersebut kinerjanya bagaimana. Ini sebuah fenomena baru dan terjadi di Indonesia," lanjut Yenny.
Terlebih lagi, kata Yenny, Jokowi telah dianggap sebagai sosok yang mirip dengan almarhum Gus Dur. Jokowi dianggap bisa mengartikulasikan gagasan-gagasan mantan Presiden keempat RI itu. Hal itulah yang jadi pertimbangan keluarga Wahid mendukung wacana pencapresan Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo mendapatkan hadiah spesial saat menjadi keynote speaker pada Hari Lahir Ke-9 Wahid Institute pada Kamis (26/9/2013). Di akhir acara, Sinta Nuriyah menyematkan peci berbahan rotan warna krem serta garis coklat milik Gus Dur ke kepala Jokowi. Pemberian peci itu dilakukan di depan sejumlah tokoh yang juga hadir, seperti Akbar Tandjung, Wiranto, serta sejumlah tokoh lainnya.

Keluarga Gusdur udah GERAH juga di CATOK NAMANYA ama PRABOWO










Tambahan


Adik Gus Dur : Pilpres Hindari Prabowo

JAKARTA - Adik kandung mendiang Gus Dur, Lily Chodidjah Wahid mengajak pemilih agar tidak sampai salah pilih di pemilu presiden nanti. Menurutnya, figur Prabowo Subianto bukan figur yang pas untuk dipilih menjadi presiden.

Perempuan yang dikenal dengan sapaan Lily Wahid itu mengatakan, rekam jejak Prabowo di era Orde Baru sudah sangat jelas. Lily yang pernah duduk di DPR RI itu menegaskan, Indonesia jangan sampai kembali ke era orotiter.

“Selama 32 tahun ketika rezim Orde Baru berkuasa bangsa ini berdarah-darah. Oleh karena itu, rakyat harus diingatkan, apakah bangsa Indonesia ingin kembali ke situasi pada 32 tahun lalu yang seluruhnya berdarah-darah?" ujar Lily kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/6).

Lebih lanjut Lily mengatakan, publik haru dihambat atau dijegal oleh cara-cara lama. Lalu sampai kapan bangsa kita mau keluar dari zaman kesengsaraan yang dulu pernah kita alami ketika rezim Orde Baru s disadarkan tentang potensi Indonesia kembali ke era Orde Baru jka Prabowo berkuasa. Sebab, lanjut Lily, rakyat menderita saat kekuasaan Orba.

“Jangan kita mau maju ke depan tapiberkuasa?” ucapnya.

Lily juga mengatakan, publik perlu tahu bahwa Prabowo sering mengagung-agungkan era Orde Baru. Padahal, kata Lily, Indonesia menjadi terjebak dalam utang luar negeri juga karena kebijakan pemerintahan Orde Baru.

Karenanya Lily mengatakan, jangan sampai pengorbanan para Pahlawan Reformasi sia-sia. “Apa gunanya sahabat-sahabat dan adik-adik kita berkorban untuk negeri ini? Masyarakat jangan mudah lupa,” ucapnya.(ara/jpnn)


http://www.jpnn.com/read/2014/07/05/...dari-Prabowo-#


Yang Masih Bilang Gusdurian dan NU Netral, Monggo lanjut lihat dibawah, LIHAT SIKAP PARA ULAMA NU, Sikapnya ! Bukan Formalitas Organisasinya !!!

Masih banyak, tunggu gan di bawah : NEXT





RAIS AM - Pimpinan Tertinggi NU - GUSMUS

Disini kita lihat sikapnya gan, ocehannya langsung, dan juga corong MEDIA NU
Jangan dengerin AQIL SIRAJ noh kata GUSMUS, KETUA NU tertinggi











http://www.nu.or.id/a,public-m,dinam...ai+Lokal-.phpx

Oleh Irfan Nuruddin

---Berawal dari seringnya mendapat pertanyaan dari teman-teman alumni Pondok Langitan, perihal sosok Jokowi, bagaimana keislamannya dan kiprah dia sewaktu menjadi Wali Kota Solo. Pertanyaan tersebut ada mungkin karena seringnya kampanye hitam yang mereka terima, baik melalui SMS, transkrip pembicaraan, media cetak maupun di sosial media.
Awalnya saya jawab, “Menurutku, sepengetahuanku….” Tapi jawaban seperti itu, bagiku sendiri juga tidak afdhol, kurang begitu shohih, tsiqoh, aku iki lho sopo (saya bukan siapa-siapa)?

Kemudian saya berinisiatif untuk mendapatkan info tentang Jokowi dari sumber yang tsiqoh, yang tahu dan kenal dekat dengan Jokowi, dan yang aku tahu adalah KH. Abdul Kareem, seorang hafidzul Qur’an dan juga Pengasuh Pondok Pesantren Az-Zayyady, Laweyan, Solo. Untuk masyarakat Solo dan sekitarnya pasti tahu siapa beliau. Beliau juga sahabat sekaligus mentor Jokowi.

“Pak, keislaman Jokowi niku pripun (bagaimana sebenarnya keislaman Jokowi)?” tanyaku langsung ke masalah. Siang itu, Ahad 22 Juni di ndalem beliau, Tegal Ayu, Laweyan, Solo.

“Islam-imanipun Jokowi miturut kulo sae, saestu sae (baik, benar-benar baik). Saya kenal Jokowi jauh sebelum dia menjadi walikota, ketika dia menjadi ketua Asmindo, Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia, dia punya perusahaan mebel namanya ‘Rakabu’. Dia aktif mengikuti pengajian-pengajian saya. Dan dikemudian hari membentuk majlis pengajian Pengusaha Islam Muda yang namanya Bening Ati, pengasuhnya kulo kiyambak (saya sendiri), Pak Yai Nahar, (Pengasuh PP Ta’mirul Islam waktu itu) dan juga PakYai Rozaq, (Pengasuh PP Al Muayyad).

...............