Besok adalah akhir dari perjalanan kampanye pilpres. Setelah itu masuk masa tenang. Bagi yang mau kasak-kusuk, mengintimidasi dengan kekuasaan, ramadhan bukan halangan bagi mereka.

Besok, Jokowi dan JK mengundang rakyat untuk bersuka cita, bergembira merayakan demokrasi. Demokrasi yang menyenangkan hati, demokrasi yang memajukan kebersamaan tanpa jarak dan tanpa ketakutan.

Besok, barisan artis yang sayang dengan Jokowi akan menghibur rakyat, siapapun. Baik itu pendukung Prabowo (yang pastinya juga akan datang dengan malu-malu), maupun pendukung Jokowi yang memang sayang dengan beliau.

Besok, tidak ada pidato yang gegap gempita, pidato yang ngotot sampai suara serak, pidato yang melambungkan hati rakyat dengan mimpi-mimpi kosong!

Besok, Gelora Bung Karno akan memperlihatkan wajah-wajah penuh kegembiraan, larut dalam musik, yang menyatukan hati dan pilihan, demi Indonesia yang bersih dan maju.

Besok, Jokowi-JK akan menutup rangkaian kampanye yang penuh dengan cacian dan fitnahan yang menjadikan Jokowi sebagai manusia yang sangat hina dan sangat nista, yang sepertinya sangat pantas untuk dibenci oleh lawan-lawan politiknya, termasuk pendukung capres Prabowo.

Semoga Allah menurunkan keajaibannya tanggal 9 Juli nanti, menunjukkan kepada bangsa Indonesia, siapa yang lebih pantas memimpin 240juta lebih rakyat Indonesia.

Bahwa pemimpin itu tidak perlu meminta-minta, akan tetapi jika amanah itu datang padanya, maka ia akan terpilih tanpa meminta.

Bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan, telah kita saksikan bersama-sama di pilpres 2014 ini, dan itu akan menjadi sejarah paling buruk bagi Indonesia, bahwa betapa kotornya cara-cara manusia yang telah dirasuki oleh nafsu kekuasaan. Dan itu ditampakkan di tanah air kita Indonesia. Betapa menghalalkan segala cara, menjadi senjata ampuh untuk membunuh karakter seseorang.

Mari kita ucapkan selamat kepada Prabowo-Hatta, atas perjuangannya untuk memenangkan pilpres ini. Namun mereka lupa, Allah Maha Menentukan, Allah Maha Berkehendak. Allah pasti akan menyayangi calon pemimpin yang jujur, yang bersahaja, yang tenang, yang ikhlas meski dicaci maki dan difitnah. Dan semua itu ada pada diri seorang Jokowi.

Majulah Bangsaku, Majulah Tanah Airku.
Bersama Jokowi-JK, kita songsong sejarah Indonesia baru yang berkeadilan, yang merata, yang makmur. Insya Allah.