Ditabrak Taksi Blue Bird

Rabu 18 Juni 2014, saya bersama saudara sedang berkendara menggunakan mobil di jalan rungkut madya.

Pada saat itu mobil didepan saya berhenti dan saya juga berhenti secara perlahan, tiba-tiba dari belakang mobil saya ditabrak oleh taksi Blue Bird dengan nomor lambung OP1193, yang dikemudikan Bpk Ramadhan sehingga mengakibatkan kerusakan yang cukup parah.

Setelah saya konfirmasi ternyata sang supir mengaku bersalah karena sedang mencari alamat sehingga lalai tidak memperhatikan kendaraan yang ada di depannya.

Setelah berunding kami sepakat untuk bertemu di pool Blue Bird di jl. Darmo kali.

Setelah itu saya menelepon ke kantor Blue Bird Surabaya untuk melaporkan kejadian tersebut dan diterima oleh Bpk. Dedi yang mengaku dari unit laka (kecelakaan) serta dianjurkan untuk ke pool.

Sesampainya di pool kami diterima dua orang sekuriti yang salah satunya adalah Bpk Dedi yang menerima telepon kami dan mengatakan bahwa unit laka di Blue Bird adalah unit sekuriti dan kantor unit laka adalah pos sekuriti, alangkah terkejutnya kami mendengar hal itu.

Setelah itu kami dipertemukan dengan sang supir, sepanjang pertemuan itu pihak sekuriti mengatakan bahwa pihak Blue Bird tidak akan bertanggung jawab atas kejadian ini, karena setelah mobil taxi keluar dari pool adalah merupakan tanggung jawab penuh sang supir, jadi semua akan dibebankan sepenuhnya kepada supir.

Akhirnya sang supir mengatakan hanya sanggup mengganti 700rb dan sekuriti tersebut juga terus mengatakan hal-hal yang ditujukan agar membuat kami merasa iba dan mau menanggung kerusakan itu sendiri, sedangkan kerusakan yang terjadi setelah saya estimasikan dengan bengkel resmi adalah sekitar 15jt.

Karena merasa tidak mendapatkan titik temu kami meminta untuk bertemu dengan pihak manajemen atau pimpinan Blue Bird di pool tersebut, tetapi saudara Dedi bersih kukuh mengatakan tidak bisa, setelah berdebat selama berjam-jam kami tetap tidak diperkenankan untuk bertemu pihak pimpinan atau manajemen dengan berbagai alasan.

Saya juga telah menelepon customer care Blue Bird, tetapi kami dikembalikan lagi ke pihak pool Surabaya dan dihadapkan kembali dengan Bpk Dedi.

Hingga surat ini saya tulis, kami masih belum menemukan penyelesaian.

Apakah seperti ini manajemen dan tanggung jawab Blue Bird sebagai perusahaan taxi terbesar di Indonesia ?

Bagaimana jika nanti ada customer yang naik taxi Blue Bird dan mengalami suatu kejadian yang tidak diinginkan, kepada siapa mereka harus meminta pertanggung jawaban ?

Apakah sepenuhnya akan diserahkan kepada sang supir juga ?


Menurut Anda sebagai pembaca bagaimana ??

Terimakasih