Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yinluckAvatar border
TS
yinluck
Dimana Logikanya Jokowi Tak Mungkin Kalah kecuali Dicurangi, Pdhl Dia tak Kredibel?
Dimana Logikanya Jokowi Tak Mungkin Kalah kecuali Dicurangi, Pdhl Dia tak Kredibel?
Dimana Logikanya Jokowi Tak Mungkin Kalah kecuali Dicurangi, Pdhl Dia tak Kredibel?


Jokowi-JK hanya Bisa Kalah karena Kecurangan
01 Juli 2014 10:49 WIB

Metrotvnews.com, Denpasar: Ketua Tim pemenangan Jokowi-JK Provinsi Bali I Wayan Koster melihat besarnya dukungan untuk Jokowi-JK, ia meyakini pasangan itu hanya bisa dikalahkan oleh uang dan kecurangan.

"Kita tidak perlu malu mengatakan itu. Ini sudah sangat terbuka. Kami meminta semua masyarakat turut mengawasi politik uang di masyarakat. Ini harus diwaspadai, karena ini paling rawan. Jokowi hanya kalah karena uang dan kecurangan," ujar Koster dalam Deklarasi Persatuan Sopir Taksi Bali di Dapur Alam, Kuta Bali, Senin (30/6/2014) malam.

Wayan meminta seluruh masyarakat untuk mengawasi politik uang. Sebabnya, hanya politik uang dan kecuranganlah yang akan mengalahkan Jokowi-JK.

Pendapat itu juga diamini Koordinator Semeton Jokowi IG Agung Putri Astid. Menurutnya, anak muda kini sudah mulai berpikir untuk pembenahan bangsa yang lebih baik. "Dengan begitu Jokowi-JK hanya bisa dikalahkan oleh kecurangan dan politik uang," ujarnya.
http://touch.metrotvnews.com/read/20...9#.U7LEI9EvaSp

Elektabilitas Jokowi anjlok, PDIP cium konspirasi curangi pemilu
Minggu, 29 Jun 2014

MERDEKA.COM. Anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Ahmad Basarah tidak percaya dengan hasil sejumlah survei yang menyatakan capres jagoannya mengalami penurunan elektabilitas. Menurut dia, antusiasme masyarakat di berbagai daerah semakin tinggi kepada Jokowi ketika dirinya menemani langsung mantan wali kota Solo itu berkampanye.

Karena itu dia merasa aneh jika hasil survei menyebut elektabilitas Jokowi-JK terus turun. Apalagi, ada survei yang mengatakan jika selisih elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta hanya beda tipis, dia tak percaya akan hal itu. "Sehingga rasanya aneh kalau elektabilitas Jokowi disebut tidak pernah mengalami peningkatan. Kami menghargai hasil survei yang dilaporkan beberapa lembaga survei akhir-akhir ini. Namun, terhadap hasil survei yang melaporkan perolehan suara Jokowi-JK hanya selisih 3 atau 4 persen lebih banyak dari Prabowo-Hatta sangat tidak sesuai dengan fakta lapangan," ujar Basarah dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu, (29/6).

Wakil Sekjen PDIP ini menduga, skenario kecurangan pilpres telah dimulai. Konspirasi kecurangan pilpres akan dilakukan secara terencana, terstruktur dan masif. Misalnya, pembentukan opini melalui lembaga-lembaga survei yang dibayar. "Sangat mungkin kecurangan dimulai dari rekayasa pembentukan opini dengan memanfaatkan lembaga-lembaga survei yang akan dibayar untuk mengumumkan hasil survei yang semakin menurunkan elektabilitas Jokowi-JK dan menaikkan elektabilitas Prabowo-Hatta," jelas Basarah.

Dia menambahkan, rekayasa hasil survei tersebut akan merekayasa persepsi publik secara masif. Persepsi publik yang telah terbentuk secara masif tersebut, kata dia, akan ditindaklanjuti dengan rekayasa rekapitulasi suara hasil pilpres.

"Pengalaman pahit proses pemungutan suara pemilu legislatif kemarin masih belum hilang dari ingatan kita. Kecurangan dalam pelaksanaan pileg mulai dari pencoblosan, penghitungan dan rekapitulasi suara yang melibatkan oknum-oknum penyelenggara pemilu yang sebagian besar masih bertugas kembali dalam pemilu presiden ini," tambah anggota Komisi III DPR ini.

Dengan kata lain, menurut Basarah, telah tersedia instrumen yang akan digunakan untuk melakukan berbagai praktik kecurangan dalam pilpres yang akan datang. "Kami mendesak agar KPU dan Bawaslu berani bertindak progresif dan berani mengambil resiko demi menyelamatkan proses pilpres yang demokratis dan bermartabat. Mari kita selamatkan demokrasi Indonesia," tandasnya. Diketahui, Indo Barometer hari ini melakukan rilis atas hasil survei suara kedua pasangan capres dan cawapres yang bertarung di pilpres 9 Juli mendatang.

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, hasil survei bulan Mei, pasangan Jokowi-JK berada di posisi aman lantaran elektabilitas mereka tidak terganggu. "Berdasarkan hasil survei 28 Mei-4 Juni 2014 suara Prabowo-Hatta : 36,5% dan Jokowi-JK: 49,9%. Jika kita ibaratkan di World Cup ini 3-0 untuk Jokowi," ujar M. Qodari, di Hotel Harris, Tebet Jakarta Selatan, Minggu (29/6)

"Sedangkan pada Survei 16-22 Juni 2014 elektabilitas Prabowo terus mengalami peningkatan dan Jokowi mengalami penurunan. Prabowo-Hatta 42,6% dan Jokowi-JK 46%, dan ini merupakan lampu kuning untuk tim kampanye Jokowi," imbuh Qodari.

Qodari mengatakan, dari perbandingan survei Mei dan Juni tampak dalam masa kampanye 3 minggu mesin politik Prabowo-Hatta berhasil mendongkrak 6,1% suara sebaliknya Jokowi turun 3,9%. Jika berdasarkan head to head capres dan cawapres, elektabilitas capres Prabowo dan Jokowi saling mengejar. Hasil survei menunjukkan suara Jokowi ada di 45,3% dan Prabowo 42,9%. "Kalau cawapres Hatta dan JK menunjukkan hasil head to head JK 44,6% dan Hatta 39,3%," ujarnya.
https://id.berita.yahoo.com/elektabi...133316778.html

Dimana Logikanya Jokowi Tak Mungkin Kalah kecuali Dicurangi, Pdhl Dia tak Kredibel?


"Satgas Anti Pilpres Curang" di Kepala Jokowi
26 Juni 2014 17:55 wib

Metrotvnews.com, Jakarta: Calon Presiden Joko Widodo hari ini menghadiri Apel Siaga Satgas Relawan Jokowi-JK, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, hari ini. Sebelum meyampaikan orasi politiknya, Jokowi meminta ribuan relawan yang hadir untuk duduk.

Pantaun Metrotvnews.com, sesuai arahan dari tim pemenangan Jokowi-JK, Maruarar Sirait, ribuan relawan yang hadir ikut serta duduk dengan para koordinator relawan.

"Bapak Jokowi sudah duduk, masak yang lain enggak mau duduk?," pinta Maruar Kepada ribuan pendukung.

Sesaat Ribuan massa yang memadati Parkir Timur Senayan tersebut duduk mengikuti arahan dari tim pemenagan Jokowi-JK ini. Kemudian diiringi dengan hadirnya Jokowi, dengan mengenakan baju Kotak-kotak dan berbalut ikat kepala bertuliskan "Satgas Anti Pilpres Curang" untuk berorasi politik.
http://pemilu.metrotvnews.com/read/2...-kepala-jokowi

Dimana Logikanya Jokowi Tak Mungkin Kalah kecuali Dicurangi, Pdhl Dia tak Kredibel?
Bakal calon presiden PDIP Joko Widodo (kiri) saat menjadi orator dalam kampanye pemilihan legislatif di Jayapura, Papua, Sabtu (5/4/2014). Tribuns 

PDIP Cium Aroma Kecurangan di Pileg 2014
Senin, 7 April 2014 | 17:16 WIB

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo - (Foto: inilahcom)
INILAHCOM, Jakarta - PDI Perjuangan mencium adanya aroma kecurangan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014. Partai sudah menyiapkan langkah mengatisipasi itu. Hal itu juga menjadi alasan PDIP membuat Informasi Teknologi (IT) guna mengantisipasi terjadinya kecurangan tersebut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, partainya memantau terjadinya kecurangan di Pileg melalui IT yang dibentuk oleh DPP partai. "Kewaspadaan terhadap kecurangan kita antisipasi dengan baik, walaupun gelagatnya ini ada. Kami sudah menyiapkan tim monitoring," kata Tjahjo, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (7/4/2014).

Untuk itu, kata Tjahjo, partainya meminta agar Panitia Pengawas Pemilu dapat menindak partai politik peserta pemilu yang hendak melakukan kecurangan dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.

Kata Tjahjo, pelanggaran itu juga bisa dilihat dari penggunaan fasilitas negara. "Kami minta kepada Panwas, siapa-siapa saja yang melanggar kampanye termasuk yang menggunakan fasilitas negara. Jadi pimpinan partai harus taat dan adil," kata Tjahjo
[url]http://m.inilah..com/read/detail/2089726/pdip-cium-aroma-kecurangan-di-pileg-2014[/url]



Dimana Logikanya Jokowi Tak Mungkin Kalah kecuali Dicurangi, Pdhl Dia tak Kredibel?

Jokowi Dipaksakan untuk Nyapres oleh PDIP/Megawati,
padahal Tak Kredibel?


Quote:


--------------------------

Masyarakat pemilih terutama 'swing votter' yang umumnya pemilih pemula (anak-anak remaja yang melek internet dan generasi smarthphone) dan golputer dari kalangan kelas menengah-atas dan terdidik, sangatlah tertolong dengan gencarnya pemberitaan seputar figur capres di media sosial di Indonesia, yang bisa mengimbangi berita pencitraan tentang Jokowi sebelumnya, yang hanya di dominasi oleh pencitraan positip dari sang jagoan oleh media on-line dan medsos.

Tapi setelah dia nekad maju Capres, media pun terbelah dua. Ada yang pro, dan ada yang kontra. Sesuatu yang wajar saja. Akibatnya, borok dan karakter asli Jokowi mulai terbuka apa adanya, sesuatu yang sebelumnya selalu ditutupi media-media itu, terutama televisi dan media on-line serta media sosial. Setelah Jokowi ikut Capres, semuanya tiba-tiba jadi telanjang (tapi Prabowo pun mengalaminya). Kalau dari situ masyarakat pemilih kemudian cenderung beralih ke Prabowo dan meninggalkan Jokowi, itu memang salah tim pencitraan Jokowi sendiri di masa lalunya dan di masa kini, yang tak berani jujur tentang figur Jokowi apa adanya. Jangan salahkan sistem dengan menuduh akan ada kecurangan.

Tuduhan seperti itu sama saja mlecehkan peran KPU, Pemerintah, dan aparat keamanan (TNI dan Polri serta Intelejen) yang sudah bekerja dengan baik dan maksimal (buktinya Pemilu pileg 9 april yang lalu, bisa sukses tuh!). Tuduhan seperti itu juga bisa berakibat para pendukung fanatik buta dari Jokowi dan PDIP, tak akan bisa menerima hasil Pilpres tanggal 9 juli yad, lalu berbuat anarkhis seperti penyegelan stasiun TV-One kemarin itu. Meskipun hasil pelaksanaan Plpres sudah jujur 100%, dan apalagi lembaga LSM dan perwakilan asing pun pasti ikut mengamati dan mengawasinya. Jangan konyollah!



Dimana Logikanya Jokowi Tak Mungkin Kalah kecuali Dicurangi, Pdhl Dia tak Kredibel?
Diubah oleh yinluck 04-07-2014 02:25
0
8.9K
78
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.