Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

klonengansajaAvatar border
TS
klonengansaja
[ASK] Curhat dunia kerja. Minta sarannya Gan.
Gini Gan,

Perkenalkan, sebut saja nama ane Arko, ane kerja di sebuah perusahaan sebagai seorang engineer, sebut saja nama perusahaannya perusahaan A. Ane gabung di sini sejak Juni 2011. Ane sendiri lulus kuliah dari Universitas di Jogja tahun 2010. Jadi hitungannya, ane join sebagai fresh graduate.

Line manajer ane di sini lulusan Universitas di Bandung, sebut saja namanya Pak Tono. Ane punya dua rekan kerja (yang akan menjadi topik curhatan ane), yang satu namanya Yanto, yang satu lagi Bowo. Yanto ini temen seangkatan kuliah ane. Join di perusahaan A ini juga bareng. Sedangkan si Bowo dari Universitas di Bandung, adik angkatan Pak Tono meski beda jurusan. Bowo baru join di perusahaan A akhir tahun 2012 (hampir 2 tahun yang lalu), sebelumnya dia sempat bekerja di perusahaan lain. Jadi dia masuk ke sini sebagai engineer dengan pengalaman 5 tahun. Tapi ketika dia masuk, grade nya sama dengan ane dan Yanto. Junior Engineer 1.

Dulu waktu pertama masuk, HRD di sini memaparkan mengenai jenjang karir. Dari Junior Engineer 1 hingga jadi Manajer Grup itu ada 6 tingkatan, yang mana tiap tingkat bisa dicapai dalam 2-3 tahun.

Nah, tahun ini kan genap 3 tahun ane dan Yanto join di perusahaan A ini. Tapi yang bikin ane nyesek, grade ane gak naik. Sedangkan Yanto dan Bowo naik. Grade naik itu juga berarti gaji naik berkali-kali lipat. Ane tanya ke Yanto, prosentase gaji Yanto naik nya 4 kali lipat dari kenaikan gaji ane.

Klo Yanto naik grade sih ane terima. Rekan kerja ane ini emang top markotop bahkan sejak kuliah. Dia sudah nge-lead project dengan sangat baik (diakui oleh banyak orang). Bahkan berinisiatif ngajuin proposal CSR ke perusahaan ane dan proposal itu goal. Dia juga berinisiatif mbikin databese dan semacamnya. Memang layak naik grade.

Sedangkan si Bowo, meski punya pengalaman kerja 5 tahun sebelumnya, kinerja Bowo di sini klo boleh ane bilang acak kadut. Dia diamanahi jadi Lead Project di akhir tahun 2013 (1 tahun setelah dia gabung), dan kinerjanya dikeluhkan banyak pihak. Bahkan orang-orang dari grup lain kalo tanya2 tentang project yang di lead oleh si Bowo itu, tanya nya malah ke ane atau Yanto.

Ane sendiri juga sudah mulai nge-lead project sejak awal tahun 2014 ini. Jadi dari 8 orang staf engineer di grup ane, yang sedang nge-lead project ya cuma kami bertiga. Makanya ketika hanya ane sendirian yang tidak naik grade, ane merasa manajer ane gak adil.

Ane sempet diskusikan hal ini dengan manajer ane.
Beliau menyampaikan alasannya, kata beliau pengajuan kenaikan grade itu yang menentukan pusat. Manajer hanya bisa mengusulkan. Nah, saat itu awalnya, kata manajer ane, yang diajukan ada 4 orang. Kami bertiga dan seorang lagi yang juga sudah tiga tahun bekerja di sini. Tapi jawaban dari pusat, untuk tahun ini hanya ada dua slot untuk naik grade. Jadi dari empat itu, manajer ane diminta mengajukan dua saja.
Kemudian beliau mengajukan Yanto dan Bowo. Alasannya, pada waktu pengajuan itu (Maret 2014), yang sedang nge-lead project hanya mereka berdua. Sedangkan ane baru nge-lead project April 2014.

Padahal, manajer ane sendiri juga mengakui bahwa kinerja Bowo tidak seperti yang diharapkan. Banyak cela di sana sini. Tapi kan cela tersebut tidak tampak oleh pusat karena tidak ada yang melaporkan. Pekerjaan-pekerjaan di project yang di-lead oleh Bowo tetep selesai dengan baik, tapi itu lebih karena rekan-rekan kerja nya yang lain yang membantu.

Manajer ane juga beralasan, pihak pusat akan menyetujui kenaikan grade itu jika ada alasan-alasan khusus yang menguatkan. Klo Bowo kan, manajer bisa bilang dia nge-lead project. Klo ane, manajer agak kesulitan mendiskripsikan kelebihan ane kepada pusat. Karena memang waktu itu belum nge-lead project.

Tapi menurut ane, itu cuma alesan yang dibuat-buat. Ane memang belum nge-lead project waktu itu, tapi ane beberapa kali nge-lead tender. Ane pernah diberangkatkan sendiri ke Jakarta untuk meeting dengan customer. Pernah juga ke Thailand sendiri untuk meeting dengan vendor. Ane juga terlibat di beberapa development program perusahaan yang mana si Bowo ini sama sekali belum pernah terlibat. Bukankah itu semua bisa dijadikan argumen ke pusat?

Trus ane tanya lagi ke manajer ane, klo memang Bapak mengakui klo kinerja Bowo tidak bagus, kenapa tetep diajukan untuk naik grade? kenapa tidak Yanto sendirian saja yang naik?

Jawaban beliau begini, mumpung pusat memberi slot dua, ya harus diambil semua. Klo tahun depan dapat dua lagi kan tahun depan sudah ada empat orang yang naik ke grade 2. Klo cuma diambil satu, lalu tahun depan cuma dapat slot dua lagi, ntar yang naik ke grade dua di tahun depan cuma 3. Beliau tu pengennya mengantarkan semua staf-staf nya naik grade secepat mungkin.

Menurut ane, alesan ini juga tidak masuk akal. Apa cuma gara2 pengen memenuhi slot yang tersedia kemudian mengorbankan yang namanya keadilan? Kenaikan grade Bowo ini kan diumumkan secara formal di perusahaan. Gunjingan dari grup-grup lain tu pada bermunculan. Di grup lain, seleksi kenaikan grade itu ketat. Bahkan ada yang sudah 5 tahun bekerja belum juga naik grade. Alasannya, karena kerja nya biasa-biasa saja.

Lha si Bowo ini kan malah kerjaanya di bawah standard, tapi malah naik. Akibatnya muncul kecemburuan sosial.

Waktu diskusi dengan manajer ane itu, ane belum tahu klo selisih kenaikan gaji antara yang naik grade dengan yang tidak setinggi itu. jadi waktu itu ane sempet bilang ke manajer klo ane menerima keputusan itu. Toh manajer ane menjanjikan klo tahun depan ane orang pertama yang akan diajukan untuk naik grade.

Menurut agan-agan, apakah sebaiknya ane tetep bersabar dan menunggu janji beliau tahun depan? atau mulai mencari pekerjaan lain?
Karena makin ke sini, pekerjaan si Bowo makin amburadul. Dokumen yang seharusnya dia kerjakan untuk project yang ane pimpin ini sudah telat satu bulan dari schedule yg udah ane susun, tapi tidak juga mendapat teguran keras dari manajer. Bahkan manajer beberapa kali membela dangan mengatakan Bowo lagi sibuk ngerjain tender ini kok ya? dsb.

Oh, ya. Ane orangnya agak sungkan sama orang tua. Usia Bowo 8 tahun di atas ane. Jadi klo ngejar-ngejar dokumen yang dia kerjain, ane gak bisa sambil bentak-bentak. Entah, apa gara-gara itu kok kayaknya dia agak meremehkan.

Ane tunggu Gan sarannya.
Trimakasih sebelumnya.
0
2.2K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.