Mobil Jokowi Dihadang Warga dan Petani di Ponpes Cipasung

TASIKMALAYA — Mobil Innova yang ditumpangi Joko Widodo (Jokowi) dihadang oleh ribuan warga dan para petani saat akan memasuki Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (12/6/2014).

Massa yang menghadang mobil itu rupanya hanya ingin bersalaman dan menyapa capres nomor dua tersebut.

Berdasarkan pantauan, banyaknya warga yang menghalangi jalan menuju pondok pesantren (ponpes) dengan sambutan marching band Islami itu membuat Jokowi terpaksa turun dari mobil dan berjalan kaki bersama ribuan warga. Padahal jarak antara gerbang ponpes dan lokasi acara sekitar 600 meter.

"Ayo, jalan kaki saja bareng-bareng," kata Jokowi di sela-sela berjalan kaki bersama warga, Kamis siang.

Iring-iringan Jokowi bersama ribuan warga semakin riuh saat mendekati rumah pimpinan pesantren. Ratusan santri pun menyambut meriah dan berebutan ingin bersalaman.

"Saya ingin salaman saja. Itu kan Pak Jokowi calon presiden," kata Nina (34), salah seorang warga di sekitar pesantren.

Sesampainya di lokasi, Jokowi langsung disambut pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, KH Abun Bunyamin Ruhiat dan KH Acep Adang, putra dari pendiri ponpes, almarhum KH Ilyas Ruhiat.

Sampai berita ini diturunkan, Jokowi sedang menyampaikan tausiah politik kepada ribuan warga Kabupaten Tasikmalaya, di sebuah aula pesantren tersebut.

Pendukung Jokowi Ajak Pakai Kemeja Kotak-kotak Setiap Rabu

Jakarta - Menjelang Pilpres 9 Juli mendatang, Poros Muda Indonesia mengusulkan setiap Rabu diperingati sebagai Hari Kotak-kotak untuk pasangan capres da cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Setiap pendukung pasangan Jokowi-JK, secara sukarela mengenakan baju kotak-kotak untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap pasangan nomor urut dua itu.

“Hari kotak-kotak merupakan gerakan sukarela yang ditujukan untuk menandai keyakinan kami, terhadap Jokowi-JK untuk memimpin Indonesia 5 tahun ke depan," ujar juru bicara Poros Muda Indonesia Andi Sinulingga melalui keterangan tertulisnya, Kamis (12/06/2014).

Andi mengatakan, Hari Kotak-kotak juga merupakan salah satu kreativitas yang dibuat untuk mendulang dukungan. “Kami berharap, dengan adanya hari kotak-kotak masyarakat ingat dengan pasangan Jokowi-JK."

"Sehingga pada 9 Juli mereka tidak ragu untuk mencoblos nomor 2,” sambung Andi.

Selain Hari Kotak-kotak untuk Jokowi-JK, beredarnya dukungan karya seni terhadap Jokowi-JK, juga diyakini bisa mengangkat elektabilitas mereka, terutama dari swing voters atau pemilih mengambang.

“Banyak sumbangan-sumbangan karya seni dari anak muda yang kami tidak duga jumlahnya. Itu tanda pasangan Jokowi-JK memang harapan anak muda," ujar Andi.

Andi tak menampik, tim kampanye pasangan Jokowi-JK membuat sejumlah karya untuk menarik dukungan masyarakat. Namun karya-karya tersebut juga mendorong masyarakat membuat karya-karya seni lainnya, sehingga dukungan terhadap Jokowi-JK jumlahnya masif.

“Sekarang kita adu kreatif saja. Tidak perlu kampanye hitam lah, udah bukan zamannya. Kita akan terus mendukung tim untuk melakukan kreasi-kreasi dalam kampanye kami," tambahnya.

Andi juga mengajak agar masyarakat, khususnya anak muda memanfaatkan momen kampanye sebagai ajang kreatif dalam menyampaikan dukungan, bukan dengan kampanye hitam yang tidak mendidik.

Menurut Andi, saat ini banyak ditemukan karya seni untuk mendukung pasangan Jokowi-JK, seperti karikatur, tari, dan lagu. Setelah muncul videoklip dukungan yang diposting di situs Youtube, grup band Slank dan musisi lainnya yang tergabung dalam Musisi Revolusi Harmoni membuat lagu berjudul 'Salam Dua Jari, Jangan Lupa Pilih Jokowi'.

"Atas nama tim sukses Jokowi-JK kami mengucapkan terima kasih kepada Slank beserta artis-artis pendukung lainnya atas dukungannya kepada Jokowi-JK, sebagai pasangan capres dan cawapres, terutama atas terselenggaranya acara Revolusi Harmoni kemaren," tutup Andi.

(Rochmanuddin)