Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan contoh yang tidak baik dengan tidak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kader PDIP itu tidak sesuai dengan revolusi mental yang diucapkannya.

"Kalau sesuai dengan revolusi mental, Jokowi harus mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia khan mau maju sebagai capres. Kalau itu dilakukan akan menjadi contoh baik bagi pejabat lainnya," kata Direktur Eksekutif, Indonesia for Democracy and Justice, R Mubarrod kepada petikan, Rabu (7/5).

Menurut mahasiswa pasca sarjana ilmu politik Universitas Indonesia (UI) itu, tidak mundurnya Jokowi dari Gubernur DKI menunjukkan mantan Walikota Solo itu mentalnya buruk. "Tak mau mundur itu mentalnya buruk. Kalau hanya cuti, bisa juga memanfaatkan uang negara untuk kampanye, seperti yang dilakukan ke Kupang untuk mengurusi sapi. Kegiatan Jokowi di Kupang itu hanya kampanye dan menggunakan uang negara," papar Mubarrod.

Kata Mubarrod, buruknya mental Jokowi itu juga terlihat dari para pengikut terutama di dunia maya. "Kalau saya amati pendukung Jokowi di dunia maya yang biasa di sebut pasukan nasi bungkus atau panasbung menggunakan bahasa kasar. Itu menunjukkan mentalnya sudah rusak. Kalau yang dipuji saja mentalnya sudah rusak, apalagi anak buahnya," pungkas Mubarrod.

SUMPAH PELANTIKAN JOKOWI

Apa ini Revolusi Mental yang dia ucapkan sendiri? agan yang pinter pasti bisa jawab.

#MENJILAT LUDAH SENDIRI