- Beranda
- The Lounge
[Kisah Nyata] Cerita ibu malam di Villa angker
...
TS
goblinbook
[Kisah Nyata] Cerita ibu malam di Villa angker
Permisi agan agan. ane mau ceritain kisah nyata yang di alami Ibu. saat ibu diajak ke villa temannya di daerah pinggir pantai anyer.
ane janji cerita ini akan ane update terus sampai kisah ibu selesai.
Bagian satu
nb:nama, tempat lokasi sengaja disamarkan untuk menjaga privasi masing masing.
ane janji cerita ini akan ane update terus sampai kisah ibu selesai.
Spoiler for pendahuluan:
Berhubung ane niat banget untuk membukukan cerita ini. maka ane sengaja merangkai katanya menjadi hal yang ane harapkan
Bagian satu
Spoiler for sebelumnya:
Pagi itu, temanku seorang wali murid, dari tempat sekolahku mengajar. dia bernama mira menelponku dipagi ini. kami kenal karena hampir setiap hari kami bertemu di sekolah. anaknya mira adalah anak murid di kelasku. mira adalah istri dari seorang pengusaha kaya di jakarta. diujung handphone ini dia bicara.
mira : Hallo, Bu marni
Ibu : iya... siapa ini ?
mira : ini aku jeng, mira. sore nanti ikut aku yah...!!
Ibu : lho kemana ?? aku sih ga ada rencana kemana mana.
mira : ngecheck villa ku di anyer. sekalian kita beribur. kan besok hari sabtu jeng, libur toh !!! ajak ajak keponakanmu biar tambah rame.
Ibu : boleh, nanti kukabari ya.
mira : janji ikut ya jeng, aku ga tahu lagi harus ajak siapa.
Ibu : tapi.... aku ajak keponakanku dulu ya biar ikut.
mira : Baiklah jeng, nanti ku telephone lagi yah.
Percakapan singkat itu membuat hatiku sedikit senang. karena beberapa keponakanku sering berada dirumah ini. aku sengaja membuat tempat untuk bersantai di halaman lantai dua rumahku. ruangan itu ku buat agar keluargaku senang berkumpul dirumah. tak sabar rasanya untuk mengatakan kepada mereka adanya rencana berlibur di villa yang dekat pantai itu.
Sesungguhnya ada yang mengganjal dihatiku. aku sudah pernah ke villa itu. tempatnya sungguh menyeramkan. jauh dari keramaian, sangat sepi. beberapa kali aku diganggu makhluk halus disana. sebenarnya aku takut dan tidak mau kesana lagi. tapi ajakan mira tak bisa aku tolak begitu saja. mengajak keponakanku untuk ikut ke villa itu adalah jalan yang tepat untuk mengusir rasa takutku saat berada disana nanti.
Aku masih saja mengingat semua kejadian yang pernah terjadi di villa itu. Villa ini cukup mewah. bangunan yang artistik membuat keindahan terpandang dari luar sana. tapi sangat disayangkan, kamar di villa ini cuma satu. ada satu kamar lagi sebenarnya di belakang. tapi kamar untuk gudang dan beda bangunannya dengan ruangan utama divilla ini. kamar itu tidak pernah ditempati bertahun tahun. singkat saja aku takkan pernah mau tidur disana. dan pada akhirnya aku tidur di ruangan tamu villa ini. sedangkan mira bersama suaminya dikamar utama yang satu satunya itu, disebelah ruangan tamu.
Sekitar jam setengah sepuluh malam. suasana sangat sunyi. sunyi seperti saat pertama kali aku datang sekitar jam tujuh malam tadi. Mira dan suaminya telah tidur dikamar utama. mungkin kelelahan karena tadi mereka gantian membawa mobil ke villa ini. perjalanan jakarta anyer cukup membuat pinggul menjadi kaku. akupun merasa sakit sakit pinggul ku ini.
Aku lapar, aku bergegas kedapur. sebenarnya yang ada dipikiranku saat itu adalah membuat nasi goreng. tapi saat ku didapur aku tak menemukan bahan makanan untuk membuat nasi goreng. aku buka laci kitchen set, ku melihat beberapa bungkus mie instant. niatku akhirnya berubah untuk merebus mie instant. suasana sangat hening, hampir tak terdengar apapun di telingaku. terbersit untuk menyalakan televisi. tapi sungguh disayangkan. tidak ada televisi di villa ini. kembali ku konsentrasi membuat mie instant ini. tapi tiba tiba.
"Deg.. Deg.. Deg Deg" suara ketukan pelan di pintu samping
Pada saat ini aku tidak memikirkan sesuatu apapun. yang kupikirkan saat itu hanya membuka pintu itu. perlahan tanpa beban dan pikiran apapun, kubuka pintu samping itu yang tepat bersebelahan dengan garasi mobil yang terparkir.
"kreeeek !!!!" kosong, aku tak melihat ada siapapun di balik pintu ini.
pikiranku masih normal saja. aku hanya berpikir kalau aku salah dengar. kututup pintu samping ini lalu aku kunci, aku kembali kedapur dan kembali merebus mie instant yang sebentar lagi selesai.
Diruangan tamu ini, aku duduk di sofa tempat aku akan tidur malam ini. ditanganku sudah ada sebuah mangkuk mie yang masih panas. tidak lupa segelas air putih telah kusiapkan di atas meja tamu didekatku. kuangkat garpu diatas mangkok yang membelit mie, kutiup tiup dalam keadaan panas. saat dalam keadaan menunggu itu, terbersit pandanganku melihat bayangan dihordeng sebelah pintu masuk. bayangan itu melintas dari kiri ke kanan hordeng. aku heran, apa ada orang atau memang aku salah lihat. sampai saat itu aku sama sekali tidak berpikir ada makhluk halus di villa ini. aku kembali meniup-niupkan mie instant di mangkuk, lalu mulai mengisi perutku yang sudah sangat lapar rasanya.
Hingga makan malamku selesai tidak terjadi hal hal yang ganjil. aku ambil gelas air putihku di meja tamu dekatku. selintas aku melihat bayangan di hordeng itu lagi. tetap sama dari kiri kearah kanan. aku semakin sadar bahwa itu adalah hantu. tidak mungkin ada orang jam sepuluh malam ini didepan pintu. bila benar benar dia orang pasti akan mengetuk pintu depan ini. sejenak aku langsung teringat dengan ketukan pintu samping. apa itu benar benar orang yah... seandainya benar orang, mungkin mau nge-garong kali... pikirku menjadi aneh aneh.
Selesai makan, aku jadi tidak berani beranjak ke dapur. aku biarkan mangkuk dan gelas diatas meja tamu. aku mulai rebahkan badan di sofa besar ini. dan selimut menutup semua tubuhku untuk menghindari adanya nyamuk. perlahan kupejamkan mata untuk tertidur.
"deg... deg.... deg deg !!! " suara pintu samping terdengar lagi. seperti ada yang mengetuk perlahan dengan jari jarinya. suaranya sama dengan suara yang sbeleumnya aku dengar. seketika itu terdengar bersamaan dengan suara kaki yang menyeret ranting ranting pohon di dekat pintu depan.
aku terkejut dan aku menyadari, bahwa ini semua berasal dari makhuk halus. aku bingung entah harus berbuat apa. aku terus pejamkan mata berharap bisa tidur secepatnya.
ternyata aku salah, aku malah tidak bisa tidur dalam keadaan yang kalut ini.
"mir.. mir...!!!" kataku dekat pintu kamar utama.
aku berusaha untuk membangunkan mira yang tertidur dikamar utama bersama suaminya.
"mir...mir...!!" suaraku tidak berhasil membangunkan mira. pada saat ini ketakutanku membuat aku tidak berani bersuara keras. seketika...
"Craaaang !!!" suara tutup panci yang aku pakai untuk merebus mie terjatuh
aku sungguh kaget. tapi rasa takutku hilang saat benar benar melihat yang terjatuh adalah tutup panci.
Perasaanku sudah mulai tidak tenang. aku hanya berpikir, bagaimana caranya biar aku bisa tertidur dengan cepat. aku kembali ke keatas sofa, lalu kututup seluruh badanku dengan selimut termasuk kepalaku. perlahan lahan aku tertidur.
dan kejadian ini kuceritakan kepada mira pada pagi harinya. itulah yang aku alami saat aku menginap di villa itu beberapa bulan lalu.
Hari ini akan kembali aku ke villa itu, diajak mira untuk kesana lagi. tetapi karena mira menyuruhku mengajak keponakan untuk ikut. rasa takut itu seperti hilang begitu saja.
“Heh…!!! Dengerin Ibu !!!” aku sambil berjalan ke ruang santai dilantai dua rumahku
“Ibu diajak ke Villa teman di Anyer. Tempatnya bagus! Dekat banget dengan pinggir pantai. Ada speedboat disana… wah pokoknya tempatnya enak deh!!! “ Kata aku yang lagi semangat bicara.
diruang tamu ini ada kedua keponakanku, luki dan bayan juga aria cucuku
“Bisa mancing ngga??” sela suara Bayan bertanya.
“Bisa dong! Ke laut tuh Cuma jalan kaki aja sampai” jawabku.
dengan semangat aku menyampaikan ajakanku, berharap kedua keponakanku ini untuk ikut bersama ku ke villa.
“Kalau mau sore ini ikut sama Ibu. Kita berangkat ke Villa teman Ibu di Anyer. Dipinggir laut tempatnya…hmmmm pokoknya bagus banget deh!!!” ajakanku
“Berapa hari bu rencananya ??” Tanya Luki.
“Ga tau Ibu blm dapet kabar lagi. Yaah mungkin dua hari. Orang teman Ibu Cuma mau ngelongok Villanya aja sambil kita diajak jalan jalan.
Masalahnya Teman Ibu itu sendirian nggak ada teman pergi kesana, jadi dia minta untuk ditemenin. Ibu juga disuruh bawa keponakan keponakan untuk berlibur dan nemenin dia selama ngecheck rumah Villanya” Kata Ibu menjelaskan ajakannya itu.
Sepertinya mereka sudah tertarik dengan ajakanku ke villa dekat pinggir pantai itu.
“Oke lah manteeep berangkat yuk” kata Luki kearah Bayan
“Saya boleh ikut Bu ??” Tanya aria singkat.
“Boleh… ntar semuanya siap siap ya sore ini jam empat kita jalan” jawabku sambil melangkahkan kaki ke dapur.
Sore ini jam empat rencananya aku bersama kedua keponakanku dan satu cucuku berangkat kerumah mira. dan kita langsung melanjutkan perjalanan ke villa itu di anyer.
Sesampai divilla apa yang aku takuti ternyata kembali lagi terjadi. aku yang sebelumnya berniat mengajak kedua keponakanku dan satu cucuku untuk menemaniku disini ternyata tidak sesuai rencana. mira menyuruh luki bayan dan aria untuk tidur di kamar belakang. dan kembali aku di ruang tamu ini sendiri.
Kejadian yang sebelumnya aku pernah alami di ruang tamu ini belum seberapa dibanding sekarang. Ternyata Bayan, Luki dan aria telah menyakiti sosok kuntilanak saat kedatangan kami di villa ini. sepanjang malam aku dihantui oleh makhluk halus. bahkan kali ini makhluk itu sering menampakkan diri dengan wajah yang membuat sekujur tubuhku lemas tak bisa berteriak.
bersambung
mira : Hallo, Bu marni
Ibu : iya... siapa ini ?
mira : ini aku jeng, mira. sore nanti ikut aku yah...!!
Ibu : lho kemana ?? aku sih ga ada rencana kemana mana.
mira : ngecheck villa ku di anyer. sekalian kita beribur. kan besok hari sabtu jeng, libur toh !!! ajak ajak keponakanmu biar tambah rame.
Ibu : boleh, nanti kukabari ya.
mira : janji ikut ya jeng, aku ga tahu lagi harus ajak siapa.
Ibu : tapi.... aku ajak keponakanku dulu ya biar ikut.
mira : Baiklah jeng, nanti ku telephone lagi yah.
Percakapan singkat itu membuat hatiku sedikit senang. karena beberapa keponakanku sering berada dirumah ini. aku sengaja membuat tempat untuk bersantai di halaman lantai dua rumahku. ruangan itu ku buat agar keluargaku senang berkumpul dirumah. tak sabar rasanya untuk mengatakan kepada mereka adanya rencana berlibur di villa yang dekat pantai itu.
Sesungguhnya ada yang mengganjal dihatiku. aku sudah pernah ke villa itu. tempatnya sungguh menyeramkan. jauh dari keramaian, sangat sepi. beberapa kali aku diganggu makhluk halus disana. sebenarnya aku takut dan tidak mau kesana lagi. tapi ajakan mira tak bisa aku tolak begitu saja. mengajak keponakanku untuk ikut ke villa itu adalah jalan yang tepat untuk mengusir rasa takutku saat berada disana nanti.
Aku masih saja mengingat semua kejadian yang pernah terjadi di villa itu. Villa ini cukup mewah. bangunan yang artistik membuat keindahan terpandang dari luar sana. tapi sangat disayangkan, kamar di villa ini cuma satu. ada satu kamar lagi sebenarnya di belakang. tapi kamar untuk gudang dan beda bangunannya dengan ruangan utama divilla ini. kamar itu tidak pernah ditempati bertahun tahun. singkat saja aku takkan pernah mau tidur disana. dan pada akhirnya aku tidur di ruangan tamu villa ini. sedangkan mira bersama suaminya dikamar utama yang satu satunya itu, disebelah ruangan tamu.
Sekitar jam setengah sepuluh malam. suasana sangat sunyi. sunyi seperti saat pertama kali aku datang sekitar jam tujuh malam tadi. Mira dan suaminya telah tidur dikamar utama. mungkin kelelahan karena tadi mereka gantian membawa mobil ke villa ini. perjalanan jakarta anyer cukup membuat pinggul menjadi kaku. akupun merasa sakit sakit pinggul ku ini.
Aku lapar, aku bergegas kedapur. sebenarnya yang ada dipikiranku saat itu adalah membuat nasi goreng. tapi saat ku didapur aku tak menemukan bahan makanan untuk membuat nasi goreng. aku buka laci kitchen set, ku melihat beberapa bungkus mie instant. niatku akhirnya berubah untuk merebus mie instant. suasana sangat hening, hampir tak terdengar apapun di telingaku. terbersit untuk menyalakan televisi. tapi sungguh disayangkan. tidak ada televisi di villa ini. kembali ku konsentrasi membuat mie instant ini. tapi tiba tiba.
"Deg.. Deg.. Deg Deg" suara ketukan pelan di pintu samping
Pada saat ini aku tidak memikirkan sesuatu apapun. yang kupikirkan saat itu hanya membuka pintu itu. perlahan tanpa beban dan pikiran apapun, kubuka pintu samping itu yang tepat bersebelahan dengan garasi mobil yang terparkir.
"kreeeek !!!!" kosong, aku tak melihat ada siapapun di balik pintu ini.
pikiranku masih normal saja. aku hanya berpikir kalau aku salah dengar. kututup pintu samping ini lalu aku kunci, aku kembali kedapur dan kembali merebus mie instant yang sebentar lagi selesai.
Diruangan tamu ini, aku duduk di sofa tempat aku akan tidur malam ini. ditanganku sudah ada sebuah mangkuk mie yang masih panas. tidak lupa segelas air putih telah kusiapkan di atas meja tamu didekatku. kuangkat garpu diatas mangkok yang membelit mie, kutiup tiup dalam keadaan panas. saat dalam keadaan menunggu itu, terbersit pandanganku melihat bayangan dihordeng sebelah pintu masuk. bayangan itu melintas dari kiri ke kanan hordeng. aku heran, apa ada orang atau memang aku salah lihat. sampai saat itu aku sama sekali tidak berpikir ada makhluk halus di villa ini. aku kembali meniup-niupkan mie instant di mangkuk, lalu mulai mengisi perutku yang sudah sangat lapar rasanya.
Hingga makan malamku selesai tidak terjadi hal hal yang ganjil. aku ambil gelas air putihku di meja tamu dekatku. selintas aku melihat bayangan di hordeng itu lagi. tetap sama dari kiri kearah kanan. aku semakin sadar bahwa itu adalah hantu. tidak mungkin ada orang jam sepuluh malam ini didepan pintu. bila benar benar dia orang pasti akan mengetuk pintu depan ini. sejenak aku langsung teringat dengan ketukan pintu samping. apa itu benar benar orang yah... seandainya benar orang, mungkin mau nge-garong kali... pikirku menjadi aneh aneh.
Selesai makan, aku jadi tidak berani beranjak ke dapur. aku biarkan mangkuk dan gelas diatas meja tamu. aku mulai rebahkan badan di sofa besar ini. dan selimut menutup semua tubuhku untuk menghindari adanya nyamuk. perlahan kupejamkan mata untuk tertidur.
"deg... deg.... deg deg !!! " suara pintu samping terdengar lagi. seperti ada yang mengetuk perlahan dengan jari jarinya. suaranya sama dengan suara yang sbeleumnya aku dengar. seketika itu terdengar bersamaan dengan suara kaki yang menyeret ranting ranting pohon di dekat pintu depan.
aku terkejut dan aku menyadari, bahwa ini semua berasal dari makhuk halus. aku bingung entah harus berbuat apa. aku terus pejamkan mata berharap bisa tidur secepatnya.
ternyata aku salah, aku malah tidak bisa tidur dalam keadaan yang kalut ini.
"mir.. mir...!!!" kataku dekat pintu kamar utama.
aku berusaha untuk membangunkan mira yang tertidur dikamar utama bersama suaminya.
"mir...mir...!!" suaraku tidak berhasil membangunkan mira. pada saat ini ketakutanku membuat aku tidak berani bersuara keras. seketika...
"Craaaang !!!" suara tutup panci yang aku pakai untuk merebus mie terjatuh
aku sungguh kaget. tapi rasa takutku hilang saat benar benar melihat yang terjatuh adalah tutup panci.
Perasaanku sudah mulai tidak tenang. aku hanya berpikir, bagaimana caranya biar aku bisa tertidur dengan cepat. aku kembali ke keatas sofa, lalu kututup seluruh badanku dengan selimut termasuk kepalaku. perlahan lahan aku tertidur.
dan kejadian ini kuceritakan kepada mira pada pagi harinya. itulah yang aku alami saat aku menginap di villa itu beberapa bulan lalu.
Hari ini akan kembali aku ke villa itu, diajak mira untuk kesana lagi. tetapi karena mira menyuruhku mengajak keponakan untuk ikut. rasa takut itu seperti hilang begitu saja.
“Heh…!!! Dengerin Ibu !!!” aku sambil berjalan ke ruang santai dilantai dua rumahku
“Ibu diajak ke Villa teman di Anyer. Tempatnya bagus! Dekat banget dengan pinggir pantai. Ada speedboat disana… wah pokoknya tempatnya enak deh!!! “ Kata aku yang lagi semangat bicara.
diruang tamu ini ada kedua keponakanku, luki dan bayan juga aria cucuku
“Bisa mancing ngga??” sela suara Bayan bertanya.
“Bisa dong! Ke laut tuh Cuma jalan kaki aja sampai” jawabku.
dengan semangat aku menyampaikan ajakanku, berharap kedua keponakanku ini untuk ikut bersama ku ke villa.
“Kalau mau sore ini ikut sama Ibu. Kita berangkat ke Villa teman Ibu di Anyer. Dipinggir laut tempatnya…hmmmm pokoknya bagus banget deh!!!” ajakanku
“Berapa hari bu rencananya ??” Tanya Luki.
“Ga tau Ibu blm dapet kabar lagi. Yaah mungkin dua hari. Orang teman Ibu Cuma mau ngelongok Villanya aja sambil kita diajak jalan jalan.
Masalahnya Teman Ibu itu sendirian nggak ada teman pergi kesana, jadi dia minta untuk ditemenin. Ibu juga disuruh bawa keponakan keponakan untuk berlibur dan nemenin dia selama ngecheck rumah Villanya” Kata Ibu menjelaskan ajakannya itu.
Sepertinya mereka sudah tertarik dengan ajakanku ke villa dekat pinggir pantai itu.
“Oke lah manteeep berangkat yuk” kata Luki kearah Bayan
“Saya boleh ikut Bu ??” Tanya aria singkat.
“Boleh… ntar semuanya siap siap ya sore ini jam empat kita jalan” jawabku sambil melangkahkan kaki ke dapur.
Sore ini jam empat rencananya aku bersama kedua keponakanku dan satu cucuku berangkat kerumah mira. dan kita langsung melanjutkan perjalanan ke villa itu di anyer.
Sesampai divilla apa yang aku takuti ternyata kembali lagi terjadi. aku yang sebelumnya berniat mengajak kedua keponakanku dan satu cucuku untuk menemaniku disini ternyata tidak sesuai rencana. mira menyuruh luki bayan dan aria untuk tidur di kamar belakang. dan kembali aku di ruang tamu ini sendiri.
Kejadian yang sebelumnya aku pernah alami di ruang tamu ini belum seberapa dibanding sekarang. Ternyata Bayan, Luki dan aria telah menyakiti sosok kuntilanak saat kedatangan kami di villa ini. sepanjang malam aku dihantui oleh makhluk halus. bahkan kali ini makhluk itu sering menampakkan diri dengan wajah yang membuat sekujur tubuhku lemas tak bisa berteriak.
bersambung
nb:nama, tempat lokasi sengaja disamarkan untuk menjaga privasi masing masing.
ililfa dan deso144 memberi reputasi
-2
154.5K
Kutip
1K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok