- Beranda
- The Lounge
10 Tekel-tekel Mengerikan Yang Terjadi Dalam Sepak Bola
...
TS
uloemz
10 Tekel-tekel Mengerikan Yang Terjadi Dalam Sepak Bola
Quote:
INTERMEZZO
Dalam dunia Sepak bola tentu kita sudah sering melihat yang namanya tekel/tekling/Sliding Tackle apapun namanya tetep bikin sakit gan kalau kena tulang di kaki
Salah satu contohnya adalah, Boass, Ilham JK, Montolivo, Pato, Kaka, Ronaldo dll yang sempat mengalami cedera panjang. Bahkan ada yang harus Absen membela negaranya di Piala dunia
s
Quote:
Spoiler for No Rempong:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
1.Tekel Roy Keane pada Alf-Inge Haaland, Derbi Manchester, 2001
Spoiler for 1:
Quote:
Awal dari tekel mengerikan yang dilakukan dengan mengangkat kaki kemudian menekel lawan dengan lutut ini tertanam tiga tahun sebelumnya.
Terjangan Keane yang ia arahkan pada pemain Leeds, Haaland, pada saat yang tidak tepat, menyebabkan kapten United itu menderita cedera lutut serius--sebuah cedera yang tidak mengejutkan, tidak perlu dibesar-besarkan. Pemain asal Norwegia itu berdiri di depan Keane dan mengatakan bahwa ia cuma pura-pura kesakitan saja.
Yang mencengangkan, Keane agaknya menyimpan dendam terhadap apa yang terjadi, dan saat Derbi Manchester tahun 2001, Keane melihat (atau, lebih tepatnya, sudah direncanakan sebelumnya) kesempatan untuk membalas dendam, dengan memastikan bahwa bola 50-50 memberikan peluang yang sama.
Dia diganjar kartu merah, dilarang bermain sebanyak lima kali dan denda £150,000, tapi tampaknya hukuman tersebut belum cukup hingga momen pra-meditasi diungkapkan dalam buku otobiografi Keane.
Quote:
2. Tekel Zinedine Zidane terhadap Marco Materazzi, Final Piala Dunia 2006
Spoiler for 2:
Quote:
Dunia melihat ia mengusap matanya. Laga berjalan mulus. Zidane telah beraksi dengan begitu berkelas dan berani dari kotak penalti di awal laga, dan saat itu ia sepertinya memiliki kesempatan untuk pensiun dari sepak bola dengan cara yang paling romantis.
Tapi tandukan Zinedine Zidane pada Marco Materazzi membuat legenda sepak bola ini menodai laga final karier sepak bolanya yang hebat dengan sebuah kartu merah. Tapi itu bukanlah pertandingan biasa. Itu adalah laga final Piala Dunia.
Koran-koran mulai menggila, membuat spekulasi-spekulasi soal hinaan-hinaan yang mungkin membuat Zizou lepas kontrol. Koran Daily Star, khususnya, sangat getol membahas skandal ini, mereka secara eksklusif merilis rincian-rincian yang dibuat-buat, yang menyebabkan mereka harus meminta maaf setelahnya.
Koran itu menampilkan foto satu halaman penuh dengan tulisan balon yang keluar dari mulut Materazzi: “Ibumu adalah pramuria teroris.” Tajuk berita spektakuler yang mereka pilih juga mencakup kalimat seperti berikut: “Apa yang membuat ZZ meledak” dan balasan barbar ala Zizou atas ibunya yang dikatai pramuria--ejekan kejam yang membuat sang pemain legendaris mengamuk.”
Sepak bola belum pernah melihat kolom yang sepanjang itu di koran-koran Inggris sejak skandal Goldenballs delapan tahun sebelumnya. Namun, haruskah orang-orang merasa begitu terkejut akan tandukan Zidane pada pemain asal Italia itu? Kartu merah yang didapatkan Zidane merupakan kartu merah ke-14--lebih banyak dua buah dari Vinnie Jones.
Quote:
3. Tekel Mario David pada Leonel Sanchez, Cili vs Italia, Piala Dunia1962
Spoiler for 3:
Quote:
Cuma ada sedikit laga yang diwarnai oleh begitu banyak tekel mengerikan yang membuat kita kesulitan untuk menentukan tekel mana yang paling mengerikan.
Dan lagi-lagi, tak banyak laga yang bisa dilabeli dengan dengan julukan “Duel Santiago”. Namun, pertempuran antara Cili dan Italia pada Piala Dunia 1962 ini sungguh sebuah duel yang panas.
Itu adalah laga yang harus disaksikan sendiri agar bisa memercayai apa yang terjadi; komentator sepak bola asal Inggris, David Coleman, menggambarkan laga tersebut sebagai laga yang mungkin paling tolol, mengerikan, menjijikkan, dan pertunjukan sepak bola paling memalukan dalam sejarah sepak bola.
Laga itu penuh dengan tekel-tekel dan tinju-tinju mengerikan, serta intervensi dari pihak kepolisian. Giorgio Ferrini diusir keluar setelah 10 menit, dan Mario David menghabiskan setengah jam selanjutnya dengan menendangi kepala Leonel Sanchez, tekel yang disebut komentator sebagai “salah satu tekel paling kejam, ganas dan mematikan yang pernah saya lihat.”
Laga itu sedikit mirip dengan “Duel Sntiago” di mana wasit Ken Aston, merupakan orang yang sebenarnya merevolusi sistem kedisiplinan dalam sepak bola, jelas terluka atas insiden yang terjadi di lapangan pada hari itu, Ken Aston-lah yang memiliki ide untuk menggunakan kartu merah dan kuning untuk menghukum pemain yang melakukan pelanggaran, dan kartu-kartu tersebut terus digunakan sejak Piala Dunia 1970.
Quote:
4. Tekel Harald Schumacher pada Pattrick Battison , Jerman vs Perancis, Semi Final Piala Dunia 1982.
Spoiler for 4:
Quote:
Pelanggaran yang ikonis.
Dengan kedudukan yang masih imbang 1-1 dalam laga semifinal Piala Dunia 1982, pemain pengganti timnas Prancis, Patrick Battison, berusaha keras untuk mencetak gol. Ia mengejar sebuah umpan lambung jauh yang juga membuat kiper Jerman Harald Schumacher waspada.
Kedua pemain tersebut berlari kencang ke arah masing-masing, tapi tak ada yang mundur ketika jarak antara mereka sudah sangat dekat. Perhatian Battison terfokus pada bola, dan ia yang pertama memungutnya, kemudian langsung menembakkan bola melewati si penjaga gawang yang melaju kencang ke arahnya. Schumacher--tentunya yang paling pintar di antara mereka berdua--memutusakn untuk mengabaikan bola begitu saja, dan memusatkan pikirannya pada tubrukan yang mereka berdua akan hadapi dengan melompat dan membalikkan tubuhnya pada lawannya tersebut.
Schumacher menerjang pemain Prancis itu tepat pada wajahnya, dan berhasil membuat tiga gigi lawannya copot. Battiston terkapar di atas rumput, dengan gigi rontok, dan cedera tulang belakang. Namun anehnya, wasit memutuskan bahwa ia tidak melakukan pelanggaran apapun, dan melanjutkan pertandingan, yang membuat para pemain heran, begitu juga para penggemar.
“Saya kira dia mati,” ucap Michael Platini,” karena denyut nadinya tidak terasa dan dia terlihat pucat.”
Jerman akhirnya memenangi laga tersebut lewat adu penalti karena setelah perpanjangan waktu, kedudukan tetap berakhir imbang 3-3, dan ketika si kiper diberitahu tentang cedera yang ia sebabkan ia dengan entengnya mengatakan: Jika cuma itu yang dideritanya, saya akan membarinya gelar juara ini.”
Quote:
5. Tekel Ben Thatcher pada Pedro Mendes, Portsmouth vs Manchester City, 2004
Spoiler for 5:
Quote:
Cuaca panas membuat kita semua melakukan hal-hal yang konyol: kita jadi mudah tersinggung, dan sedikit kasar. Namun, sepertinya cuaca yang seperti itu memberi dampak yang lebih buruk pada beberapa orang dibanding yang lain, contohnya pada Ben Thatcher.
Cuaca panas di akhir musim panas tahun 2004 membuatnya tak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Sepanjang tur pramusim Manchester City di Tiongkok, sikunya menyebabkan Yang Chungang menderita Pneumothorax, dan kurang dari tiga minggu kemudian dia menjadi orang yang paling dibenci dalam sepak bola Inggris karena serangan mengerikan yang ia lancarkan pada pemain Portsmouth, Pedro Mendes.
Saat ia dan Pedro Mendes sama-sama mengejar bola liar dekat tepi lapangan, Thatcher dengan sengaja menyikut Mendes dengan sangat keras, yang langsung membuatnya jatuh terkapar tak sadarkan diri di dekat papan–papan iklan. Mendes di bawa ke pinggir lapangan dan langsung diberi oksigen. Tubuhnya mengalami kejang saat dibawa ke rumah sakit, di mana ia dirawat inap.
Tekel tersebut begitu parahnya hingga klubnya sendiri menghukumnya dengan larangan enam kali pertandingan ditambah dengan larangan bermain delapan pertandingan yang dijatuhkan oleh FA. Dia juga menjalani hukuman larangan bermain 15 pertandingan yang ditangguhkan selama dua tahun.
Pemain tim Portsmouth, Matt Taylo,r menggemakan pendapat ribuan orang yang menonton laga tersebut, geram pada keputusan wasit yang hanya mengganjar Thatcher dengan kartu kuning: “Mengapa dia tidak diusir? Apa yang harus Anda lakukan agar bisa diusir, membunuh seseorang?” semburnya kesal. Bisa dimengerti.
Quote:
6. Tekel Benjamin Massing terhadap Claudio Caniggia, Kamerun vs Argentina, Piala Dunia 1990
Spoiler for 6:
Quote:
Pemain depan Argentina, Claudio Caniggia, tidak akan ikut dalam duel laga Piala Dunia 1990 melawan Kamerun.
Paling tidak itulah yang disampaikan pada tim singa-singa liar di pertemuan pralaga mereka. Ide untuk menempatkan seorang pemain yang bertugas untuk menghalang-halangi lawan muncul setelah tendangan Caniggia dari jarak 80 yard tak bisa diblok atau dihentikan oleh pemain Kamerun.
Massing memastikan bahwa ambisi timnya akan terpenuhi, karena aksinya yang seperti badak itu menyebabkan pemain Argentina tersebut, yang baru saja mencoba berdiri lagi, terbanting ke rumput.
Massing kemudian menendang seorang lawan yang berdiri di antara dia dan sepatunya. Mereka kemudian terlibat perkelahian, sebelum ia mengenakan sepatunya kembali dengan harapan besar bahwa wasit akan mengijinkannya kembali bermain. Tapi wasit mengusirnya.
Quote:
7. Graeme Souness kepada Pria Rumania yang beruntung, Rangers vs Steaua Bucharest, 1988
Spoiler for 7:
Quote:
Memanggil Graeme Souness dengan julukan si keras kepala agak mirip dengan mengatakan bahwa John Terry tidak memedulikan wanita-wanita Prancis. Pada menit kedua dari video kemenangan hebat Rangers atas klub Rumania, Steaua Bucharest, pemain asal Skotlandia itu menghantam paha lawannya dengan pul sepatu bola yang ia kenakan.
Meskipun ia tidak terlihat terkejut, tapi tindakan brutalnya tersebut sangat mengejutkan. Hal yang aneh dari insiden ini adalah bintang Sky Sports itu tidak melakukan tekel apapun. Karena ia menguasai bola saat itu.
Ya benar, Souness tengah menggiring bola, dan melihat ada seseorang yang mencoba untuk mencuri bola dari kakinya, jadi ia mengantisipasinya dengan mengangkat kakinya yang secara tak sengaja mengoyak kaki lawannya tersebut sebelum sang lawan bisa menekelnya.
Dia kemudian mengeluarkan protes keras dan panjang bahwa dia sama sekali tak bersalah, dengan mengusap kakinya dan menunjukkan bukti (yang hampir tak ada) pada wasit. Sialnya bagi Souness, wasit memiliki banyak mata, dan langsung mengirimnya ke luar. Rangers kemudian menang berkat agregat gol.
Quote:
8. Tekel Augustin Binya pada Scott Brown, Celtic vs Benfica, 2007
Spoiler for 8:
Quote:
Serangan bertubi-tubi algojo Benfica, Augustin Binya, ke kaki gelandang Celtic, Scott Brown, digambarkan oleh wasit Martin Hansson sebagai “salah satu tekel terburuk yang pernah ia lihat”.
Dengan tumit Brown berada di atas rumput dan tubuhnya condong ke arah depan, ia bisa dengan mudah tersungkur ke tanah.
Namun ajaibnya, Brown tidak menderita cedera apapun. Tidak mengejutkan kalau Binya akhirnya dilarang bermain dalam enam laga di ajang kejuaraan Eropa.
“Dia benar-benar ingin melukai saya separah mungkin,” ucap Brown setelah laga.
Quote:
9. Pepe kepada Javi Casquero, Real Madrid vs Getafe, 2009
Spoiler for 5:
Quote:
Laga akan usai dalam hitungan detik, dan Anda menyeret salah satu pemain dalam area penalti. Papan skor menunjukkan kedudukan 2-2, dan Anda bisa menjadi orang yang disalahkan karena gagal meraih poin.
Anda geram, dan melihat sekeliling mencari sesuatu untuk ditendang--tapi yang ada hanya lawan yang telah Anda jatuhkan, terkapar di rumput seperti pinada biru yang besar. Jadi anda menendangnya beberapa kali sambil mengitari tubuhnya sebelum manampar wajah rekan setimnya--hal yang wajar kan ya?
Pepe, punggawa klub Real Madrid, berpikir seperti itu, ia kemudian diganjar kartu merah dan dikawal keluar lapangan oleh rekan setimnya, Iker Casillas, setelah aksi melepas frustrasinya yang bengis terhadap pemain malang Getafe, Casquero dan temannya Juan Albin.
Sialnya bagi Pepe, LFP tidak memiliki pandangan yang sama dengannya. Ia langsung dihukum larangan bermain delapan kali yang membuatnya tak bisa bermain lagi di sepanjang musim itu.
Dan jika Anda pikir keadaan tidak bisa lebih buruk bagi korban keganasan Pepe, Casquero, Anda salah karena tendangan penaltinya bisa ditepis oleh Casillas, sebelum Gonzalo Higuain mencetak gol kemenangan yang cantik.
Quote:
10. Axel Witsel kepada Marcin Wasilewski, Standard Liege vs Anderlecht 2009
Spoiler for 5:
Quote:
Laga derbi selalu merupakan laga yang panas, dan laga antara Standard Liege dan Anderlecht ini tak ada bedanya.
Tapi laga pada Agustus lalu mempertontonkan sebuah insiden mengerikan yang telah membawa persaingan di antara mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Musim sebelumnya, bintang muda Axel Witsel adalah pahlawan yang sukses mengeksekusi tendangan penalti yang menentukan kemenangan Standard Liege atas Anderlecht yang memberi mereka gelar juara liga untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Dalam derbi ini, dia melakukan sebuah tekel yang paling mengerikan dalam sepak bola yang pernah tertangkap kamera, di mana ia terlihat menerjang bek Anderlecht, Marcin Wasilewski. Karena terjangannya itu, Wasilewski menderita retak tulang kering terbuka, yang membuat penonton meringis, tercengang menyaksikannya.
Denda yang dikenakan pada Witsel luar biasa ringan. Dia hanya didenda €250, dan dilarang bermain 10 pertandingan--yang selanjutnya dikurangi menjadi delapan pertandingan, berkat campur tangan pihak Belgia dan masyarakat sepak bola.
Untuk menambah kecintaan penggemar Anderlecht padanya, saat ia kembali bermain di derbi yang digelar pada Januari, ia kembali ditekel (oleh Roland Juhasz) dan mendapat cedera sekali lagi.
Quote:
Diubah oleh uloemz 20-06-2014 08:57
0
79.3K
187
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya