Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Hansip.01Avatar border
TS
Hansip.01
3 Hal Krusial Mengapa Tidak Memilih Jokowi
1. Keseimbangan Manajemen

Agan2 pernah belajar Balanced Score Card? Dalam ilmu manajemen / pemerintahan idealnya kita menyeimbangkan empat perspektif
1. Undang2 / Konstitusi
2. Customer : rakyat
3. Internal : perangkat kerja / aparatur
4. Inovasi : kemampuan berkembang di masa datang.
Kemudian ditambah lagi perspektif kelima : ketuhanan / kebenaran.

Sayangnya Mas Jokowi itu kuat hanya di perspektif 2 dan 4. Tiga sisanya rendah. Sehingga pemerintahannya jomplang.

- Misalnya doi sangat boros untuk belanja kehumasan, namun kurang akan kesejahteraan aparatur.
- beliau lemah terhadap ketaatan terhadap peraturan, sering kurang memahami atau bahkan melanggar.
- beliau juga kurang kuat memegang teguh nilai2 universal, misalnya nilai2 kebenaran / etika / norma / agama.

Akibatnya apa, jika perangkat kerja tidak berjalan maka program kerja, visi misi pun tidak akam berjalan. Silakan cross check ke perangkat daerah di Solo dan Jakarta. Cek berapa dana kehumasannya yang sangat tinggi (baca : pencitraan), cek bagaimana hubungannya dengan aparatur (yang tidak harmonis), cek bagaimana kepahamannya akan aturan (banyak melanggar).

Berbeda kepada masyarakat, beliau sangatlah populer dan terkenal, kemudian suka memberi ide2 terobosan. Namun sayangnya ide saja tidak cukup, harus didukung perangkat kerja dan sesuai konteks aturan (baca : perencanaan). Itulah kenapa 4 perspektif tadi harus seimbang.


2. Mental dan Mindset berpikir
Jokowi terlalu menggampangkan sebuah masalah. Diikuti dengan sifat lainnya, suka mencari kambing hitam, suka menyalahkan keadaan, suka mengaku tidak tahu, bukan tanggung jawab saya dll.

Pemimpin itu leadership, mengayomi bawahan, melayani masyarakat, bertanggung jawab terhadap apa2 yang dipimpinnya. Sifat2 seperti jokowi agak sulit diterima, istilah saya kepala batu. Misal ada kebijakannya yang jelek, sebanyak apapun warga yang demo ga akan pengaruh, karena itu semua digampangkannya.

Terlebih jika yang menegur adalah DPR, ditambah dengan popularitasnya di rakyat, sebanyak apapun anggota DPR protes, tetap saja DPR yang dinilai salah oleh rakyat. Kalo senior saya bilang ini mirip2 psikopat.

3. Etika dan Integritas
Siapa yang membawa jokowi ke DKI lalu mempromosikan ke Megawati? Betul, Prabowo. Prabowo memang dikenal orang yang ahli dalam menilai potensi, selain jokowi ada ahok dan ridwan kamil.

Jokowi harusnya berterima kasih kepada prabowo, lalu bagaimana etika dan integritas seorang jokowi terhadap prabowo? Dijadikan saingan capres! Makanya jangan heran betapa marahnya prabowo dengan jokowi (+Mega yang melanggar perjanjian 2009 ingin mendukung prabowo sebagai capres). Jokowi pun sebenarnya ga enak juga, tapi bagaimana lagi ambisi untuk menjadi RI-1 ada di depan mata.

Lalu bagaimana janji terhadap warga DKI saat kampanye PILGUB, akan memimpin DKI selama 5 tahun? Jika etika dan integritas seperti ini dibenarkan, lalu apa jaminan etika serupa tidak dilakukan lagi kepada rakyat Indonesia?

---

Jika nanti beliau terpilih, harusnya revolusi mental bisa dimulai dari pribadi beliau. Jika rakyat menginginkan beliau kembali ke DKI semoga akan ada perbaikan dan bisa menyempurnakan janjinya.
Diubah oleh Hansip.01 01-07-2014 23:41
0
4.2K
64
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.