JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Jusuf Kalla menyesalkan sikap salah satu tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Pius Lustrilanang, yang menyebut para relawannya adalah bayaran. Pius menilai, relawan yang mendukung Jokowi-JK berjumlah banyak karena imbalan yang diberikan.

"Boleh saja tidak percaya, tapi memangnya bisa koordinasi ratusan ribu orang? Jangan karena mereka tidak bisa punya relawan, jadi cap orang, tuduh kita membayar," kata JK di Jakarta, Selasa (1/7/2014) malam.

Sebelumnya, Pius mengaku tidak percaya dengan tukang becak Blasius Hariyadi atau akrab disapa Harry van Yogya, yang rela menggenjot becaknya dari Yogyakarta ke Jakarta demi mendukung Jokowi-JK. Pius juga meragukan bahwa rekening sumbangan Jokowi-JK yang tembus Rp 100 miliar adalah murni sumbangan dari masyarakat.

"Mungkin mereka bikin rekening, berapa sih dapatnya? Rp 10 miliar? Kita bisa dapat Rp 100 miliar. Artinya 1 banding 10. Jangan karena masyarakat mendukung kita, mereka tidak didukung, jadi dikatakan macam-macam. Janganlah," ujar JK.

Untuk diketahui, Jokowi-JK telah membuka rekening terlebih dahulu tak lama setelah mereka mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres.

Belakangan, pada Jumat (13/6/2014), Prabowo-Hatta juga ikut membuka rekening dan mengumumkannya ke masyarakat. Namun, setelah rekening itu dibuka dan diumumkan, tidak pernah ada pengumuman mengenai jumlah dana yang telah terkumpul.

Ketika hal ini ditanyakan dalam beberapa kesempatan, sejumlah anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta mengaku tidak tahu-menahu mengenai jumlah dana. Mereka meminta media agar bersabar dan menunggu pengumuman langsung dari bendahara. http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp

kalo dipikir2 bener juga yak si wowo nga punya relawan


para relawan jkw jk
salam dua jari