Samoa Air, Pasifik
Bayar Tiket Sesuai Berat Badan
Beberapa waktu lalu, seorang ekonomis menyarankan maskapai penerbangan menerapkan harga tiket berdasarkan berat badan penumpang. Ternyata, benar-benar ada maskapai yang menerapkan konsep tersebut.

Maskapai tersebut adalah Samoa Air, yang terbang di kawasan Pasifik. Dalam situs resminya, tercantum harga tiket per kilogram berat badan penumpang. Harganya berkisar dari USD1 atau sekira Rp10 ribu per kilogram, untuk berat penumpang dan bagasinya.

Dalam rute terpendeknya, Samoa Air mengenakan biaya USD4,16 atau sekira Rp40 ribu per kilogram. Menurut CEO-nya, cara membayar berdasarkan berat badan adalah yang paling adil bagi maskapai dan penumpangnya.

Harga tiket sesuai dengan berat badan yang dilakukan oleh Samoa Air ini kemudian mulai dipertimbangkan oleh maskapai lain.

KLM, Belanda
Terobosan yang satu ini mungkin tidak berdampak langsung bagi penumpang, namun baik bagi lingkungan. Sebuah maskapai melakukan inovasi dalam penggunaan bahan bakarnya.

Pada Maret 2013 lalu, sebuah maskapai dari Belanda sukses terbang dari New York ke Amsterdam menggunakan bahan bakar campuran. Campurannya adalah minyak goreng bekas makanan cajun di Louisiana. Maskapai KLM terbang dari Bandara JFK di Amerika Serikat menggunakan bahan bakar kombinasi minyak goreng (25%) daur ulang dan bahan bakar jet (75%).

Minyak goreng bekas yang digunakan sebelumnya untuk menggoreng udang, kulit daging babi, dan hidangan cajun lainnya. Minyak goreng bekas ini kemudian disempurnakan di pabrik bahan bakar di Louisiana, Amerika, untuk kemudian diangkut ke JFK.

Setelah penerbangan pertama pada Jumat, 6 Maret 2013, tersebut, konsep tersebut kemudian diujicoba juga pada 24 rute penerbangan trans-Atlantik. Pihak KLM mengaku bahwa bahan bakar minyak goreng mampu mengurangi polusi emisi karbon hingga 80%, seperti dilansir dari USAToday.

Adalah lumrah bila sebuah maskapai melakukan penjualan suvenir dalam penerbangan. Namun, tentu bukan menjual mobil, seperti dilakukan maskapai satu ini.

Saat dalam penerbangan, pramugari biasanya akan menawarkan beberapa suvenir maskapai kepada penumpang. Beberapa produk yang ditawarkan, seperti parfum, mainan, aksesori, dan pernak-pernik lainnya. Baru-baru ini, sebuah maskapai penerbangan asal China, Spring Airlines, mengungkapkan akan menjual mobil dalam penerbangan mereka mulai bulan ini.

Maskapai nasional terbesar milik operator pribadi ini berencana menjual beberapa mobil merek China dengan harga sekira Rp155juta. Untuk mengawali program ini, penjualan mobil hanya akan dilakukan pada penerbangan dari Shanghai. Selanjutnya, program ini akan dilakukan pada rute Spring Airlines lainnya, seperti disitat dari SMH.

Agar penjualan dapat dilakukan secara maksimal, para pramugari Spring Airlines akan dilatih memahami setiap detail dari mobil-mobil yang dijual. Sementara itu, akan ada diskon khusus bagi penumpang yang berniat membeli.

Maskapai asal Irlandia, Ryanair, senang melakukan terobosan yang kontroversial. Ryanair setiap tahun menjual kalender bergambar pramugari-pramugarinya dalam balutan busana seksi.


Setiap tahun, Ryanair menjual kalender vulgar berisi oto-foto pramugarinya dengan pose dan pakaian minim. Meski kontroversial, hasil penjualan kalender ini digunakan untuk amal, seperti dikutip dari News.

Setiap tahun, maskapai ini berhasil menjual lebih dari 10 ribu kopi kalender vulgar tersebut. Kalender ini sebelumnya sempat menuai protes yang dilayangkan pada Advertising Standards Authority (ASA) karena dianggap porno dan terlalu vulgar.

Namun kemudian, protes tersebut dibantah karena para perempuan dalam foto tersebut secara sukarela setuju untuk dipotret dengan pakaian seksi.

Maskapai berikut ini tidak hanya menyajikan makanan, minuman, atau promo tiket biasa bagi penumpangnya. Maskapai-maskapai ini melakukan terobosan-terobosan yang unik.

Simak ulasan berikut ini, yang berhasil Okezone himpun:

PC Air, Thailand
Thailand memang dikenal sebagai negara yang banyak kaum transgendernya. Tak heran bila maskapai negara ini memperkerjakan transgender sebagai pramugarinya.

PC Air, maskapai Thailand dengan rute destinasi ke seluruh Asia, menerima banyak lamaran pekerjaan dari kaum transgender untuk menjadi pramugari. Akhirnya, empat pramugari dipekerjakan, bersanding dengan 19 pramugari perempuan dan tujuh pramugara, seperti dikutip dari HuffingtonPost.

Terobosan ini diyakini yang pertama di dunia, membuat PC Air menjadi sorotan. Sayangnya, beberapa bulan setelah mengudara pada 2011, PC Air harus menghentikan layanannya pada Oktober 2012.

PC Air terpaksa harus berhenti terbang setelah masalah finansial melandanya. Persoalan keuangan tersebut membuat maskapai ini terpaksa menelantarkan penumpang mereka.

jangan di bata tolong rate 5