Sampai suatu saat, penduduk mengantar seorang raja yang baru saja dicopot mahkotanya. Seperti biasanya, raja tersebut diberi pakaian yang sangat indah, sebelum akhirnya dilepas di pinggir pulau untuk bertarung melawan hidup dan mati. Tangis kesedihan pun mewarnai pelepasan itu, hingga akhirnya penduduk kembali ke rumahnya.
[CENTER]Baca Juga Kisah Permintaan Terakhir Seorang Penderita Kanker[/CENTER]
Dalam perjalanan pulang, penduduk bertemu dengan seorang pria muda yang sangat tangkas. Penduduk pun tertarik, dan membujuknya untuk menjadi raja selanjutnya, namun dengan syarat pemuda itu akan dibuang ke pulau terpencil jika jabatannya sudah mencapai satu tahun. Setelah sesaat berpikir, akhirnya pemuda itu setuju.

Hari pertama diangkat menjadi raja, pemuda itu langsung minta diantar ke pulau yang selama ini menjadi tempat pembuangan para raja. Dia menemukan berbagai hal mengerikan, seperti mayat para raja yang rusak dimakan binatang. Segera setelahnya, dia baru menyadari betapa berbahayanya tempat itu.

Sepulang dari kunjungan ke pulau terpencil, pemuda itu langsung mengirim orang untuk memperbaiki wilayah tersebut, membasmi semua hewan buas dan menjadikannya sebagai tempat yang nyaman untuk ditinggali. Akhirnya, renovasi pulau itu selesai dalam waktu sembilan bulan. Tiga bulan setelahnya, dia mulai mempersiapkan diri menuju pencopotan mahkotanya, dan akhirnya melenggang dengan penuh kebahagiaan menuju tempatnya yang baru. Lalu apa makna cerita ini?

Pulau itu diibaratkan sebagai kehidupan sesudah mati. Saat masih hidup, kita harus mempersiapkan diri dan tempat tinggal kita dengan sebaik mungkin, agar tidak mendapat kesulitan di kehidupan selanjutnya. Caranya adalah dengan melakukan berbagai ibadah dan amal yang akan menuntun kita pada surga Allah SWT.
Baca Kisah Inspirasi lainnya disini