Tim Prabowo-Hatta Laporkan Kampanye Hitam di Youtube
Quote:
VIVAnews - Badan Reserse Kriminal Polri menerima laporan dari Tim Advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburokhman, terkait dugaan penyebaran fitnah dan rekayasa hitam yang dilakukan oleh pemilik akun youtube Agnes Parmarini.
Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/654/VI/2014/Bareskrim tanggal 30 Juni 2014, Habiburokhman melaporkan dua orang pemilik akun Youtube, yaitu Agnes Parmarini dan Fans Berat Jokowi.
Agnes dan pemilik akun Fans Berat Jokowi, kata Habiburokhman, telah mengunggah berita dari salah satu stasiun televisi dan memberi judul video itu dengan kalimat fitnah.
Agnes mengunggah berita televisi itu dengan judul 'Tim Prabowo Hatta Mengirim Surat Berisi Uang ke Guru di Jawa Barat', sementara Fans Berat Jokowi memberi judul 'Gila Prabowo Kirim Surat ke Guru Disertai Uang Rp55 ribu'.
"Tuduhan dua pemilik akun tersebut sangat keji dan sama sekali tidak berdasarkan hukum apapun. Tim Prabowo-Hatta tak pernah memberi surat berisi uang pada guru atau pada siapapun dan di manapun," kata Habiburokhman saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin 30 Juni 2014.
Dia mengatakan, tindakan yang dilakukan dua orang terlapor masuk dalam kategori tindak pidana dan merupakan delik pidana umum dan bukan sekedar delik pidana Pemilu. "Oleh karena itu, kami laporkan rekayasa hitam ini ke Mabes Polri, bukan ke Bawaslu," kata Habiburokhman.
Bukan hanya itu, dia juga mengklaim bahwa motif kedua terlapor mengunggah video itu, untuk menciptakan kegaduhan dan menutupi pemberitaan kasus Korupsi TransJakarta yang saat ini sedang diproses oleh Kejaksaan Agung. Tim Advokasi berharap, Mabes Polri dapat segera menindaklanjuti laporan ini dengan cepat.
Agnes dan Fans Berat Jokowi dilaporkan dengan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik, fitnah melalui media internet, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 27 Ayat 3 Undang Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. (one)
http://us.politik.news.viva.co.id/ne...tam-di-youtube
Ini Tanggapan dan Tantangan Allan Nairn kepada Prabowo
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Jurnalis investigasi internasional Allan Nairn mulai bereaksi setelah tulisannya tentang calon presiden Prabowo Subianto dibantah oleh tim suksesnya. Melalui blog resminya, Allan menanggapi dan menantang Prabowo.
Ini adalah tanggapan dan tantangan Allan seperti dikutip dari blog pribadinya
http://www.allannairn.org/:
Tanggapan dan Beberapa Tantangan Saya untuk Jenderal Prabowo
Dalam kampanyenya hari ini, tim Jenderal Prabowo Subianto menyatakan bahwa TNI siap menangkap saya. Mereka klaim bahwa saya adalah bagian dari konspirasi pemerintah/bisnes Amerika Serikat terhadap. (Lihat tautan di bawah).
Juru bicara kampanye Budi Purnomo mengatakan, "Allan Nairn merupakan seorang jurnalis Amerika yang dikenal memiliki hubungan yang tidak baik dengan TNI. Menurutnya, Allan bahkan tercatat tujuh kali pernah masuk ke Indonesia secara ilegal. 'TNI bahkan pernah menyatakan akan menangkap Allan jika ia ketahuan kembali ke Indonesia,' jelasnya." (Merdeka.com, 26 Juni, 2014).
Sekarang saya tengah berada di Indonesia sehingga jika TNI ingin menangkap saya, mereka bisa melakukannya. (Informasi mengenai mengapa pemerintahan Presiden Soeharto serta TNI melarang saya masuk ke Indonesia sebagai "ancaman bagi keamanan nasional," lihat beberapa posting sebelumnya tentang perbincangan Jenderal Prabowo dan saya)
Jika Jenderal Prabowo ingin saya ditangkap karena apa yang telah saya tulis tentang dirinya, saya minta dia menyatakanya sendiri, bukan lewat jurubicara.
Menyoal tuduhan konyol bahwa saya bekerja sama dengan Amerika Serikat, siapa pun yang akrab dengan karya-karya saya, pasti tahu bahwa saya adalah musuh pemerintah Amerika Serikat beserta kepentingan korporasi-korporasinya.
Salah satu kritik utama saya kepada pemerintah dan bisnes Amerika Serikat selama 40 tahun terakhir adalah kebijakan-kebijakan mereka yang menghisap dan membunuh orang-orang miskin di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Secara terbuka, saya menyerukan agar setiap presiden Amerika Serikat yang masih hidup, diadili dan dipenjarakan, karena mereka telah menyokong kekuatan-kekuatan yang membunuh warga sipil.
Satu dari banyak pihak yang dibantu Amerika Serikat dan membunuh warga sipil adalah TNI. Dalam tubuh TNI sendiri, Jenderal Prabowo sempat menjadi orang terdekat serta dilindungi Amerika Serikat. (Prabowo pernah menggambarkan kepada saya bahwa dirinya adalah "anak kesayangan Amerika").
Dalam pandangan saya, dua fakta terpenting tentang Prabowo adalah, pertama, ia membantai warga sipil, dan kedua, ia membunuh mereka dengan sokongan Amerika Serikat.
Saya ajukan beberapa tantangan untuk Anda, Jenderal:
Jenderal Prabowo, bersediakah Anda bergabung bersama saya untuk menyerukan agar para presiden Amerika Serikat diadili?
Terkait eksploitasi yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia dan isu kontrak-kontrak tambang, sudikah Anda, Jenderal Prabowo, bergabung bersama saya guna menyerukan agar Freeport McMoRan diusir dari Indonesia?
Tulisan saya tentang Prabowo akurat adanya. Jika Jenderal Prabowo ingin menyangkalnya, saya mempersilakan beliau untuk mengajukan gugatan pencemaran nama baik dan
menghadapi saya di pengadilan Indonesia.
Allan Nairn
Sungguh menyedihkan sikap seorang jendral Prabowo yang selama kampanye menjual dirinya kepada rakyat sebagai sosok yang tegas, berani dan patriotik. Nyatanya ketegasan dan keberanian itu hanya keluar ketika yang dihadapi hanyalah orang kecil dari bangsanya sendiri, seperti pemilik akun youtube di atas.
Sementara ketika ada seorang bule Amerika secara lantang menantang Prabowo untuk menghadapinya di pengadilan resmi Indonesia, sang jendral hanya bisa diam, lari, dan bersembunyi di balik tim suksesnya. Sang jendral tidak berani menghadapi bule asing ini sendiri. Padahal bila apa yang dikatakan bule ini tentang gusdur ini benar adanya, maka sesungguhnya ia telah melecehkan bangsa Indonesia melalui penghinaan kepada mantan presiden kita. Namun sayang seribu sayang, jendral yang mengaku dirinya patriot ini takut melawan meskipun harga diri bangsanya telah diinjak2 sedemikian rupa.
Wahai jendral, kenapa hanya kepada bangsamu sendiri engkau berani mengarahkan bedilmu, sementara pada bangsa asing yang menantangmu engkau menjadi kerdil dan bersembunyi.