Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yinluckAvatar border
TS
yinluck
Wuah! Intelijen Asing Ikut Bermanuver Bungkam Prabowo? Bisa-bisa di "Hugo Chavez"kan?
Wuah! Intelijen Asing Ikut Bermanuver Bungkam Prabowo?
Mon, 30/06/2014 - 23:09 WIB

RIMANEWS - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut ada upaya intelijen asing yang mencoba mempengaruhi (intervensi) hasil Pemilu Presiden Indonesia 9 Juli 2014.

Sinyalemen itu, kata Mahfud saat berkunjung di Pondok Pesantren Putri Al Hikmah Melathen, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (30/6), ditandai dengan sejumlah propaganda sejumlah jurnalis luar negeri untuk "menyerang" capres Prabowo Subianto.

"Sudah pasti (ada) peran asing itu. Tapi tidak apa-apa, biar rakyat yang menilai," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan mengenai testimoni jurnalis investigasi AS, Allan Nairn yang menyebut Prabowo pernah membuat pernyataan yang melecehkan Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Ia menengarai, tulisan dalam blog pribadi jurnalis Allan Nairn sebagai bentuk kampanye hitam yang bertujuan menjatuhkan citra Prabowo yang elektablitas politiknya cenderung meningkat.

Upaya intervensi asing tidak hanya tercermin dari testimoni kontroversial yang ditulis Allan Nairn, tetapi juga aktif dilancarkan beberapa jurnalis asing lain dengan mengungkit isu HAM.

Mahfud menuding, gerakan pembusukan itu terstruktur dengan melibatkan jaringan intelijen negara luar yang tidak menginginkan Prabowo memenangi Pilpres 9 Juli 2014.

"Keterlibatan intelijen asing ini memang tidak bisa dihindari. Selama ketahanan nasional kita baik, kami percaya upaya mereka akan sia-sia," tukasnya.

Selain menyerang Prabowo secara langsung, sejumlah media luar negeri juga membidik sejumlah barisan pendukungnya. Kasus terbaru, sebagaimana diungkapkan Koordinator Prabowo Media Center, Budi Purnomo Karjodihardjo tercermin dari tulisan jurnalis majalah "TIME" yang menyebut kampanye yang dilakukan musisi pendukung Prabowo, Ahmad Dhani sebagai kampanye politik terburuk yang pernah ada.

Dhani dikritik karena dalam klip video lagu yang diciptakannya untuk Prabowo, ia mengenakan seragam mirip pemimpin Nazi.

Dalam artikel tanggal 25 Juni 2014 berjudul "One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever", jurnalis Yenni Kwok menulis, "Semoga Indonesia tidak pernah mengetahui (kepemimpinan Prabowo sebagai presiden)." Budi menuding ada upaya untuk menjatuhkan citra Prabowo dengan segala isu karena dunia Barat tidak ingin Indonesia dipimpin oleh mantan Danjen Kopassus itu. "Mereka lebih senang Indonesia tetap tertinggal negara-negara Asia lainnya dan juga negara-negara Barat," kata Budi sebagaimana dikutip salah satu media "online" (daring) nasional.
http://www.rimanews.com/read/2014063...ungkam-prabowo

Inilah Sikap Prabowo di Hadapan Perwakilan Negara Asing
Tuesday, 01 July 2014, 00:01 WIB

Wuah! Intelijen Asing Ikut Bermanuver Bungkam Prabowo? Bisa-bisa di "Hugo Chavez"kan?
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menghadiri undangan Indonesian Council on World Affairs (ICWA) di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (30/6). Prabowo memaparkan pandangannya mengenai politik luar negeri dan kepentingan nasional Indonesia.

Hadir dalam acara itu berbagai perwakilan kedutaan besar negara asing di Indonesia. Prabowo berorasi dalam bahas Inggris. Dalam orasinya, Prabowo menegaskan mengenai visi misinya akan politik luar negeri Indonesia apabila mendapat mandat memimpin Indonesia. "Politik luar negeri tidak bisa dipisahkan dari kondisi dalam negeri," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Prabowo mengatakan, Indonesia harus membangun kekuatan di dalam negeri. Ia menekankan pada kesejahteraan rakyat Indonesia. Apabila rakyat sejahtera, maka Indonesia bisa menjadi kuat. "Negara lemah tidak bisa mempunyai politik luar negeri yang kuat," ujar mantan Danjen Kopassus itu. 

Dalam orasinya, Prabowo kembali memberikan pujian pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia mengatakan, pemerintahan SBY sudah mengambil langkah politik luar negeri yang tepat. Prabowo berniat untuk melanjutkannya. "One thousand friends too few, one enemy too many," ujar dia.

Prabowo mengatakan, pentingnya untuk menjaga hubungan. Ia meyakini hubungan yang baik dengan negara lain dapat menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi. Bentuk politik luar negeri ini yang akan dilanjutkan Prabowo. "Jika situasi kondusif, jika situasi baik dan menguntungkan kepentingan nasional, kenapa harus mengubah," kata dia.

Meskipun ingin menjaga hubungan dan menjalin persahabatan dengan negara lain, Prabowo tetap menekankan akan martabat Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia tidak bisa bergantung kepada orang lain. "Kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri," ujar mantan Panglima Kostrad itu.

Prabowo pun menekankan harus menjaga kepentingan nasional Indonesia. Ia mengatakan, tidak ada tawar menawar apabila itu menyangkut kedaulatan bangsa dan kemerdekaan Indonesia. "Kita harus menjaga persatuan dan kedaulatan Indonesia dan dalam waktu bersamaan melindungi warga negara kita," kata dia.

Indonesia, menurut Prabowo, mempunyai banyak tantangan di depan. Ia menyebutkan antara lain mengenai pertumbuhan jumlah penduduk yang mencapai 5 juta per tahun dan pemerataan ekonomi. Selain itu, mengenai cadangan energi Indonesia yang semakin menipis. Ia pun menyoroti persoalan korupsi di Indonesia.

Prabowo menilai Indonesia bisa menghadapi tantangan itu. Ia mengatakan, Indonesia mempunyai banyak potensi untuk bisa lebih maju ke depan. Ia bertekad untuk menyelematkan kekayaan negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengentaskan kemiskinan. "Saya melihat jendela peluang, kita punya peluang," ujar dia.

Bersama Hatta Rajasa dan koalisi Merah Putih, Prabowo percaya akan dapat membentuk pemerintahan yang kuat ke depan. Ia mengatakan didukung oleh banyak tokoh hebat. Hadir dalam pertemuan itu para elite koalisi Merah Putih, seperti Aburizal Bakrie, Idrus Marham, dan Zulkifli Hasan. Ia pun menyebut adanya dukungan Partai Demokrat. "Kami bisa meemberikan pemerintahan yang stabil dan kuat dalam lima tahun ke depan," kata dia.

Dalam acara ini hadir duta besar dan perwakilan kedutaan besar negara lain di Indonesia. Seperti dari Amerika Serikan, Afganistan, Australia, Iran, Kanada, Qatar, Prancis, Jerman, Jepang, Singapura, Finlandia, dan Yordania.
http://www.republika.co.id/berita/pe...n-negara-asing

Allan Nairn Beberkan Kondisinya kepada Media AS
28 Juni 2014 19:27 wib

Wuah! Intelijen Asing Ikut Bermanuver Bungkam Prabowo? Bisa-bisa di "Hugo Chavez"kan?
Veteran Jurnalis yang tiba-tiba saja datang ke Indonesia, khusus untuk menghujat Prabowo. Silahkan saja tebak, siapa kini 'sponsor' dibalik reportase HOAX yang disampaikannya?

Metrotvnews.com, Jakarta: Jurnalis investigasi Amerika Serikat, Allan Nairn, mengungkapkan situasi dirinya dan Indonesia kepada media massa independen di negeri Paman Sam tersebut, Democracy Now. Ia melaporkan hal itu terhadap presenter Amy Goodman dan Juan Gonzalez, Jumat (27/6/2014) waktu setempat. Nairn melaporkan dari sebuah ruang dengan latar belakang kerai berwarna cokelat. Democracy Now! menyatakan Nairn melaporkan liputannya dari Indonesia.

Lewat webblog pribadinya, Nairn menerbitkan tulisan artikel pribadi yang membuat jengah banyak pihak, terutama dari kubu pemenangan kandidat presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto. Salah satunya adalah mengenai komentar Prabowo yang menyebut Gus Dur sebagai presiden buta.

Tulisan-tulisan Nairn itu berasal dari catatan pribadi saat mewawancarai Prabowo pada 2001 lalu di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Nairn menjawab pertanyaan Gonzalez mengenai gambaran situasi saat sang wartawan mewawancarai Prabowo secara off-the-record mengenai kasus-kasus pembunuhan misterius yang terjadi di Indonesia.

"Ternyata dia benar-benar tidak mengungkapkan tentang pembantaian-pembantaian yang sedang saya liput. Tetapi, kita akhirnya berbicara selama lebih dari empat jam atau selama hampir empat jam. Dan ia membuat segala macam komentar politik yang saat itu saya pikir tidak ada hubungannya, karena ia berada di luar kekuasaan," sambung Nairn.

Nairn mengaku memutuskan memublikasi hasil wawancaranya dalam blog pribadi sepekan lalu karena Prabowo memiliki kemungkinan memimpin Indonesia setelah pemilu pada 9 Juli nanti.

Nairn dan Goodman adalah salah dua dari wartawan asing yang berada di tengah insiden Santa Cruz di Dili pada 12 November 1991. Insiden itu menjadi kecaman dunia karena militer melakukan pembantaian terhadap sekitar 271 warga Dili. Nairn mengantongi penghargaan Robert F. Kennedy Memorial First Prize atas liputannya di Timor Timur. Nairn juga memenangkan George Polk Award dan James Aronson Award.
http://pemilu.metrotvnews.com/read/2...epada-media-as

Pengamat: Intervensi AS Soal Prabowo Itu Cerita Lama
Tuesday, 24 June 2014, 14:19 WIB

Wuah! Intelijen Asing Ikut Bermanuver Bungkam Prabowo? Bisa-bisa di "Hugo Chavez"kan?
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan Amerika Serikat kepada pemerintah RI agar menyelidiki rekam jejak calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, dinilai bukan hal yang baru. Pengamat politik dari Universitas Pertahanan (Unhan), Salim Said mengatakan, sikap AS yang mengintervensi politik dalam negeri Indonesia semacam ini bukan barang baru.

Salim berpendapat, posisi AS sebagai salah satu kekuatan utama dunia saat ini membuat pemerintah negeri Paman Sam merasa berhak untuk membahas masalah internal negara lain. Termasuk di antaranya isu pelanggaran HAM yang dituduhkan terhadap Prabowo. “Jadi, hal seperti ini bukan kali pertamanya terjadi,” ujar Salim lagi. Sebelumnya, Pemerintah  AS lewat dubes mereka untuk Indonesia, Robert Blake, mempertanyakan rekam jejak Prabowo Subianto yang sekarang berkompetisi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

Blake mengatakan pemerintah Indonesia harus menyelidiki tuduhan keterlibatan calon presiden Prabowo Subianto dalam pelanggaran atas hak asasi manusia (HAM) pada dasawarsa 1990-an.Meski demikian, Blake buru-buru menambahkan jika pemerintahnya tidak memihak calon tertentu.
http://www.republika.co.id/berita/na...bukan-isu-baru

AS Minta RI Selidiki Dugaan Pelanggaran HAM Prabowo
Tuesday, 24 June 2014, 12:36 WIB

Wuah! Intelijen Asing Ikut Bermanuver Bungkam Prabowo? Bisa-bisa di "Hugo Chavez"kan?
Dubes AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr bersalaman dengan Rektor UMM Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat mempertanyakan rekam jejak calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, yang sedang berkompetisi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

Dikutip dari Wall Street Journal, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert Blake mengatakan pemerintah Indonesia harus menyelidiki tuduhan keterlibatan calon presiden Prabowo Subianto dalam pelanggaran atas hak asasi manusia (HAM) pada dasawarsa 1990-an.

Meski demikian, Blake buru-buru menambahkan jika pemerintahnya tidak memihak calon tertentu. “Namun, kami menganggap serius dugaan pelanggaran HAM dan menyerukan pemerintah Indonesia untuk sepenuhnya menyelidiki tuduhan tersebut,"ujar Blake lewat surat elektronik yang dilansir indo.wsj.com.

Blake mengatakan AS dapat bekerja sama dengan siapa pun calon yang akhirnya terpilih. Kedutaan besar AS mengungkapkan dukungannya terhadap penyelidikan dan penyelesaian pelbagai dugaan kasus pelanggaran HAM.
http://www.republika.co.id/berita/na...an-ham-prabowo

Menguak Kepentingan China di Pemilu 2014
26 May 2014 17:20:48

Mengapa sentral geopolitik internasional akan bergeser ke Laut China Selatan? Amerika dan China sama-sama mengincar Selat Malaka dan Laut China Selatan. Selat Malaka memang selat paling sibuk setelah Selat Hormuz. Dan peningkatan pelayaran merupakan keniscayaan seiring gegap dinamika baik kebutuhan maupun kepentingan pribadi, kelompok dan juga bangsa-bangsa di dunia.

Simak tulisan Zhao Yuncheng, ilmuwan dari China‘s Institute of Contemporary International Relation: “Whoever controls the Straits of Malacca and the Indian Ocean could threaten China‘s oil supply route.”

Masuk akal jika Presiden China Hu Jiantao menegaskan, “Malacca- Dilemma” merupakan persoalan kunci untuk jaminan pasokan energi mengingat 80% impor minyak China melewati Selat Malaka, oleh karena itu keamanan jalur di “selat basah” ini menjadi urgen bagi kelanjutan ekonomi Negeri Paman Mao.

Maka China pun menerapkan konsep String of Pearls. Yaitu strategi China dalam rangka mengamankan suplai energi. Strategi ini mempunyai konsekuensi dibutuhkannya militer modern yang progresif, juga memerlukan akses lapangan terbang dan pelabuhan-pelabuhan.

Target jalur yang diincar ialah bentangan perairan dari pesisir Laut China Selatan, Selat Malaka, melintasi Samudera Hindia, Laut Arab dan Teluk Persia. Sehingga dalam peta, terlihat mirip untaian mutiara atau gambar kalung (Pearls).

Inilah yang diprediksikan akan semakin menajamnya konflik terbuka AS versus China di kawasan Asia Pasifik, utamanya Asia Tenggara. Karena Amerika pun sudah merekomendasikan hal ini lewat Council of Foreign Relations (CFR) pada 2002, dan bahkan sudah digodok secara lebih matang lewat beberapa think thank di Washington.

Sehingga kemudian dirumuskan sebagai dasar kebijakan luar negeri Preisden George W Bush yang kemudian kita kenal sebagai Project New American Century (PNAC). Pihak perancang kebijakan stretegis Keamanan Nasional di Washington tentunya mencermati dengan seksama strategi String of Pearls tersebut.

Betapa tidak. Implementasi String of Pearls ini memang tergantung fasilitas militer yang memadai di Pulau Hainan; landasan terbang darurat di Pulau Woody, Kepulauan Paracel, jaraknya sekitar 300 mil dari laut timur Vietnam; kontainer fasilitas pengiriman di Chittagong, Bangladesh; pembangunan pelabuhan air dalam di Sittwe, Myanmar; pembangunan basis angkatan laut di Gwadar, Pakistan; pipa melalui Islamabad dan Karakoram Highway ke Kashgar di Xinjiang; fasilitas pengumpulan intelijen di pulau-pulau di Teluk Benggala dekat Selat Malaka dan pelabuhan Hambantota di Sri Lanka, dan lainnya.

Dalam beberapa kasus, ia memberi subsidi pembangunan pelabuhan baru dan fasilitas lapangan udara di negara-negara target dengan kompensasi fasilitas dibuat sesuai standar China.

Sehubungan dengan tarik- menarik pengaruh antara AS dan China ini, menarik mencermati pengamatan dan prediksi Jean Paul Rodrigue. Menurut Rodrigue, jalur transportasi minyak dan gas untuk kebutuhan energi di Asia Timur selain melalui Selat Malaka, juga melintas di Selat Sunda, Selat Lombok dan lainnya. Tak boleh dipungkiri, ketiganya merupakan selat vital bagi negara-negara Asia Timur, khususnya China dan Jepang.

Isyarat Rodrigue, jika terjadi hambatan pelayaran di Selat Malaka maka alternatif jalur paling singkat adalah Selat Sunda. Inilah sisi paling krusial dari wilayah seputar Laut China Selatan dan Selat Malaka dalam beberapa tahun ke depan. China sudah mengisyaratkan bahwa hambatan utama implementasi Strategi String of Pearls adalah bercokolnya kapal- kapal perang AS dan sekutu di Singapura.

Dari sudut pandang strategis kepentingan nasional China di Laut China Selatan, implementasi string of pearls bakal terkendala bila kelak memuncak friksi antara AS dan China karena penerapan strategi di atas mutlak harus melalui rute Selat Malaka.

Singapura yang dalam orbit AS niscaya menghambat gerak laju (pelayaran) China via selat tersebut. Oleh karena itu rute alternatif seperti Selat Sunda, Selat Lombok dan berbagai ALKI lain di Indonesia merupakan kebutuhan bagi China guna mempertahankan skema “energy security” selama ini.

Jadi, jangan salah kalau pembangunan dan pengembangan Jembatan Selat Sunda akan jadi isu strategis di perang geopolitik dan geoekonomi antara China dan AS plus Jepang. Minimal, presiden pengganti SBY harus bisa mengamankan kepentingan China dan AS ketika Jembatan Selat Sunda dibangun.

Alhasil, ditengah perang besar AS versus China di kawasan Asia Tenggara, tak pelak lagi kedua negara adidaya tersebut, sangat berkepentingan untuk menjadikan para calon presiden Indonesia nanti sebagai sasaran proxy war kedua negara adidaya tersebut. Kita lihat nanti...
http://m.aktual.co/aktualreview/1725...di-pemilu-2014

Prabowo : Indonesia Terhormat Jika Lepas dari Kepentingan Asing
Rabu, 11 Juni 2014 | 20:46

Medan - Calon presiden (Capres) Prabowo Subianto menegaskan, jika dirinya dipercaya memimpin bangsa ini maka antek - antek asing tidak akan bisa berbuat di Tanah Air. "Saya tidak bisa dibeli asing. Saya ingin menjadikan Indonesia terhormat dan bermartabat," ujar Prabowo di hadapan ribuan massa di Jl Pancing Medan, Sumatera Utara, Rabu (11/6).

Prabowo meyakini, bangsa Indonesia bisa lebih maju dan dihormati negara lain untuk ke depannya. Ini bisa diwujudkan jika bangsa ini benar - benar terlepas dari kepentingan asing. "Kita menginginkan rakyat hidup makmur. Oleh karena itu, kita tidak harus membiarkan asing mengambil kekayaan alam di Tanah Air. Kekayaan alam harus dinikmati rakyat," katanya.

Prabowo sangat menyesalkan antek - antek asing yang selalu menebar fitnah. Antek - antek asing itu juga pura - pura membela rakyat saat menjelang pemilihan umum (Pemilu). "Rakyat harus jeli dalam memilih. Saya ingin berbuat untuk bangsa. Saya ingin rakyat dapat menikmati hidup makmur, pendidikan yang layak dan tidak bergantung kepada asing," sebutnya.
http://www.beritasatu.com/pemilu-201...gan-asing.html

--------------------------

Perkara umur, sebagai seorang muslim pastilah Prabowo punya pandangan bahwa mati-hidup itu urusan Allah seratus persen, manusia tak bisa menentukan batas usia seseorang (apalagi dia pernah mengalami situasi seperti itu saat berjuang di Timtim dulu). Waktu seseorang itu meninggal dunia, sudah pasti waktunya, mulai tempat, hari, jam hingga detiknya, karena ada dalam ketetapan Allah. Hanya caranya saja berbeda untuk setiap orang saat ajal meregang diambil malaikat pencabut nyawa itu (akan sangat bergantung pada amal sholehnya selama hidupnya). Makanya kita temukan, ada yang diatas tempat tidur, ada yang di medan pertempuran, ada yang sedang makan bakso, ada yang lagi naik mobil, ada yang lagi mengajar, ada yang lagi sholat, dan bahkan ada yang sedang berada diatas tubuh pramuria (na'uzu billah).

Jadi tak adalah istilah kamus 'takut mati' dalam keyakinan kaum muslimin diseluruh dunia. Bagaimana kalau sampai tewas dibunuh seperti Saddam Husein, Chavez, atau Khadaffy itu? Kalau itu sudah janjinya, bahwa dia tewas dengan cara seperti itu, sekali lagi, itu hanya cara/metode kematiannya saja yang sudah menjadi kehendak Allah, bukan karena sebab manusia berhasil mematikan nyawanya. Dalam hal kematian seperti kasus Saddam atau Khaddafy, bisa saja mereka tewas dalam keadaan mati syahid karena perjuangannya menegakkan kebenaran melawan musuh negara dan agamanya. Dan itu adalah bentuk derajad kematian yang paling dicari bagi setiap muslim yang beriman dan bertaqwa di dunia ini kalau ada kesempatan. Sebab bagi seorang muslim yang beriman sejati, hidup itu hanya ada 2 pilihan saja, yaitu: hidup dengan menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain, atau mati saja tapi mati dengan cara syahid. Dan saya yakin, seorang Prabowo pun kalau ditawari mati syahid apa dia mau, pasti jawabannya "siap, komandan!"



emoticon-Matabelo
Diubah oleh yinluck 01-07-2014 02:29
0
5K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.3KThread45.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.