Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim. Bulan Ramadhan Alhamdulillah telah tiba kembali dan kita patut bersyukur bahwasanya Allah 'Azza wa Jalla masih memberi kita kesempatan (lagi) bagi kita semua untuk dapat kembali berjumpa dengan bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan. Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan tentunya akan ada ujian yang datang dalam berbagai bentuk, termasuk dari dalam diri kita sendiri. Kita pun mendapatkan berbagai 'tantangan' untuk dapat istiqomah berpuasa, selain dari menahan lapar dan dahaga semata.



Jangan sampai kita 'melakukan tindakan bodoh serta merugi'di saat menjalankan ibadaha puasa di bulan Ramadhan, sehingga tindakan-tindakan tersebut dapat merusak pahala ibadah kita dan bahkan mungkin lebih banyak bertambah dosa daripada pahala yang ada. Ada yang mau puasa cuma dapat lapar dahaga plus tumpukan dosa? Tentunya hanya orang yang jahil atau bodoh yang mau.

Sebagai Kaskuser Muslim yang cerdas dan bijak serta tak ingin ibadah puasa yang ada menjadi sia-sia dan sebaliknya malah menumpuk dosa, maka hindarilah berbagai tabiat buruk di Kaskus berikut ini terutamanya di bulan Ramadhan dan sudah seharusnya dihindari pula di luar bulan Ramadhan, bagi mereka yang mengharap kebaikan dan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Silahkan baca dan renungkan satu persatu:



Terkait bulan Ramadhan dimana banyak kaum Muslimin yang menjalankan ibadah puasa, termasuk para Kaskuser yang Muslim.. maka sangatlah dihimbau kepada para Kaskuseruntuk tidak memposting thread-thread yang berkonten BB atau bermuatan pornografi. Juga dihimbau bagi rekan-rekan Kaksuser yang menggunakan avatar bergambar porno atau BB, mohon jika berkenan untuk menggantinya dengan yang selainnya. Jika trit BB bisa kita hindari dengan tidak membukanya, namun jika avatar sulit untuk menghindarinya, karena siapapun yang berkomentar dapat saja menggunakan avatar dengan tampilan porno yang tentunya akan dilihat oleh kaskuser yang sedang membaca/melihat berbagai trit yang ada. Avatar porno mungkin sebuah hal yang dianggap sepele, namun dampaknya sangat besar bagi yang masih mempertimbangkan perkara yang namanya dosa dan azab Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Sungguh tentunya lebih baik dan lebih utama apabila dari setiap Kaskuser yang ada mempunyai sikap dapat saling menghargai atau menghormati para Kaskuser yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dan semoga pahala Allah limpahkan untuk setiap dari agan yang menjunjung prinsip saling menghormati dan menghargai.

Terkait himbauan di atas, maka sikap saling menghormati serta menjauhkan diri kita masing-masing dari perbuatan maksiat dan mendulang dosa yang selain merugikan diri kita sendiri namun juga dapat merugikan orang lain, tidak sekedar diaplikasikan sebatas bulan Ramadhan semata, namun hingga seterusnya. Sudah banyak pelaku maksiat mati diusia muda, tatkala mereka tengah berbangga dengan dosa-dosa. Naudzubillah min dzalik.




Di Lounge ada subforum yang berlabel Gosip Nyok! Tentunya pada hakikatnya subforum ini sangat bertentangan dengan syari'at Islam yang mulia. Bergosip atau dalam bahasa syari'atnya istilahnya adalah ghibah merupakan salah satu bentuk dosa besar dalam Islam. Pelaku ghibah diancamkan di azab dalam neraka dan di dalamnya disuruh makan bangkai-bangkai saudaranya. Ghibah lebih buruk dari perkara riba, yang sama-sama dosa besar.

Sungguh bodoh jika kita malah menghabiskan pahala puasa kita dan malah menumpuk dosa dikarenakan tidak meninggalkan tabiat buruk bergosip di bulan Ramadhan ini. Tidak hanya di bulan Ramadhan, di luar bulan Ramadhan.. perbuatan ghibah tetap tercela dan tetap menjadi dosa besar.

Bulan puasa malah banyak yang sibuk ngegosip soal artis, tokoh masyarakat, tokoh pemerintahan dan lain sebagainya. Mungkin tak sedikit yang akhirnya terjatuh dalam perkara menyebarkan fitnah. Ketika berita simpang siur dan aib orang lain disebarkan dengan serta merta. Naudzubillah min dzalik.


Jauhi juga kegiatan debat atau meladeni perdebatan di subforum DC atau di manapun di forum Kaskus. Perdebatan adalah perkara tercela yang bisa menjadikan pahala puasa kita banyak berkurang. Dalam syari'at Islam, berdebat adalah perkara sangat tercela dan dibenci oleh Allah Rasul-Nya. Karena hanya akan mengeraskan hati. Kalau ada komentar yg misal mengarah ke perdebatan, berusaha membenarkan diri sendiri atau golongannya tanpa merujuk pada tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai indikator kebenaran.. maka ya ane langsung tinggalin. Beda dengan yg namanya bertanya atau berdiskusi, kl niatnya share dan ingin tahu.. ya kita jawab sesuai ilmu dan kapasitas kita untuk berbagi kebaikan dan manfaat. Jauhi perdebatan, masih banyak hal bermanfaat yang dapat kita lakukan.


Ngaskus ampe lupa shalat!Shalat adalah bentuk pengamalan dari iman dan tauhid kita. Shalat adalah yang nomor satu dalam rukun Islam. Shalat adalah wujud pembuktian atas syahadat yang kita ucapkan. Shalat adalah ketaatan dalam menyembah Allah. Meninggalkan shalat adalah kekufuran, karena berarti enggan menyembah dan mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalat adalah tiang agama. Dan ingatlah bahwasanya shalat adalah yang pertama kali di hisab di yaumul akhirat, barang siapa shalatnya baik, maka akan dianggap baik pula ibadah yang lainnya, barang siapa shalatnya buruk (apalagi tidak shalat), maka dianggap buruklah amalan ibadah lainnya.


Di bawah ini ane nukilkan 2 hadits dari sekian banyak hadits yang menjelaskan bahwa secara sadar meninggalkan shalat dapat menjatuhkan seseorang pada kekafiran.Banyak yang salah kaprah dengan sengaja meninggalkan shalat 5 waktu namun tidak berani meninggalkan shalat jum'at karena yg mereka tahu lebih dari 3 kali meninggalkan shalat jum'at dapat menjadikan mereka murtad. Padahal faktor yang menjadikan seorang yg bahasa dalam masyarakat disebut 'Islam KTP' terjatuh dalam kekafiran dan kesyirikan itu banyak sekali penyebabnya. Salah satunya dengan sadar (tidak dlm kondisi pingsan, gila dan semisalnya) meninggalkan shalat 5 waktu. Ingatlah wahai saudaraku, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat mengampuni segala dosa, kecuali dosanya orang yg terjatuh pada kesyirikan atau kekafiran: neraka kekal abadi sbg hukumannya. Naudzubillah min dzalik.




Jangan sampai kita menjadi golongan yang merugi, yang hari esok atau hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Mari kita gunakan kesempatan waktu yang Allah berikan ini untuk muhasabah diri, intropeksi berbenah diri. Mari bersama-sama kita jadikan Ramadhan ini momen yang mulia untuk bertabat meninggalkan tabiat bermaksiat dan dosa, baik itu dosa besar maupun kecil. Dalam kitab Al-Kabair (Dosa-dosa Besar), disebutkan salah satu dosa besar terjadi diakibatkan gemar menyepelekan dosa-dosa kecil. Naudzubillah min dzalik.






Tentu saja terhadap yang namanya naseha dalam perkara yang ma'ruf atau kebaikan, tidak semua orang akan dapat menerimanya dengan berbagai faktor ataupun alasan-alasan yang sifatnya subjektif, dan tentu saja nasehat ini bukanlah paksaan. Sehingga tentu akan muncul respon yang positif maupun yang negatif atas adanya trit seperti ini.

Respon Positif. Bersyukur ada saudaranya seiman yang mengingatkan. "Alhamdulillah ada saudaraku seiman yang menasehati, daripada terus nambah dosa mending ane ganti dengan avatar yang lebih pantas", "Ganti avatar ah, sekalian belajar puasa dengan istiqomah di bulan Ramadhan", dan berbagai sikap atau komentar positif lainnya.

Alhamdulillah jika ada yang bisa mengambil manfaat dan kebaikan dari trit ini, dan semoga berkenan melanjutkan atau meneruskan nasehat ini kepada Kaskuser lainnya, minimal dengan cara bantu rate dan dukungan komentar.



Respon Negatif. Menyombongkan diri atas dosa atau menyepelekan dosa. Tentunya ini bukanlah hal mengejutkan di jaman ketika banyak yang semakin terjauh dari jalan agama. Ketika iman dan taqwa dihantam dengan kerasnya dampak negatif perubahan jaman, maka banyak umat manusia yang mudah sekali meremehkan atau menyepelakan dosa-dosa, baik yang kecil maupun yang besar. Bahkan merasa diri bak seorang jagoan dengan merasa tak takut akan dosa. Mungkin pada trit ini akan ditemui respon negatif dalam bentuk komentar, seperti halnya: "siapa elu belagak nasehatin ane?", "dosa-dosa ane, kenapa ente yang ribut?", "woi tong.. kalau dakwah jangan di sini. mo dakwah ke masjid sono!", "*&#%*@$....", "kagak butuh nasehat lo tong..", "kalau kagak demen, ya gausah ngaskus bodoh!", "hari gini ngomong dosa, basi tau!", dan berbagai sikap yang semisalnya. Itulah konsekuensi yang harus diterima dalam menasehati.

Bakal ane terima komengnya dengan sabar dan gak bakalan ane debat barang satu kata pun. Karena Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam melarang kita dalam perdebatan yang hanya akan mengeraskan hati. Dalam Surat Al-'Ashr ayat 1 - 3, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: " Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran."



Telah kita ketahui bersama berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, bahwasanya ketika kita melakukan suatu yang baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.. maka dari setiap orang yang dapat mengambil manfaat kebaikan dari apa yang kita lakukan (ilmu, amal jariyah, dll) akan mengalir pahala atas kebaikan tersebut sebanyak orang yang mengambil manfaatnya. Bayangkan sebagai contoh para Imam ahlul hadits seperti halnya Imam Bukhari, milyaran kaum Muslimin dapat mengambil manfaat dari kitab-kitab yang beliau tulis, maka akan mengalir pula sekian banyak pahala kepada beliau Imam Bukhari rahimahullah. Tentunya hal-hal baik dan penuh keutamaan serta dapat mendatangkan limpahan pahala dari Allah yang seharusnya berusaha kita amalkan. Mulai dari perkara-perkara kebaikan atau perkara-perkara yang bermanfaat yang sifatnya sederhana, dimulai dari menjauhi dosa. Dimulai dari perkara kebaikan yang bermanfaat untuk diri kita sendiri, seperti halnya beribadah menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala hingga kemudian ditingkatkan pada perkara-perkara yang dapat memberi manfaat bagi orang lain, mungkin dari lingkup kecil keluarga kita sendiri sebagai awal. Bahkan sedekah dalam wujud senyuman dapat bermanfaat untuk diri kita sendiri dan orang lain.