Mari kita mulai dengan komposisi penduduk indonesia dari tingkat pendidikan, agama, suku, dll

secara agama, komposisi penduduk indonesia sekitar 87.18% muslim. 6.96% kristen, 2.91% katolik, 2.95% hindu, budha, konghucu, dan aliran kepercayaan.

secara pendidikan, 15% belum lulus SD, 33.5% tamat SD, 20.84 tamat SMP, 23,93% lulus SMA, 6.64% lulus PT.

secara suku bangsa, suku jawa sekitar 40.2%, sunda 15.5%, batak 3.6%, suku2 di sulawesi 3.2%, sedangkan suku2 bangsa lainnya dibawah 3%..

menurut persebaran penduduk, Jawa 57.5%, Sumatra 21.3%, Sulawesi 7.3%, Kalimantan 5.8%, NTB/NTT/Bali 5.5%, Papua 1.5%, Maluku 1.1%

note : data BPS yang digunakan adalah data BPS tahun 2010, ada rentang waktu 4 tahun yang mungkin berubah

sumber : bps

dari data tersebut, bahwa kantong suara menurut agama, adalah ISLAM, maka pasangan capres harus meraih sebanyak mungkin kalangan islam.

dari kantong suara menurut suku bangsa, adalah JAWA, SUNDA, maka pasangan capres harus meraih sebanyak mungkin suku Jawa dan Sunda.

dari kantong suara menurut tingkat pendidikan, suara paling banyak adalah suara mayoritas tingkat pendidikan tamat SD ( blum lulus SMP).

dari kantong suara menurut persebaran penduduk, suara paling banyak adalah Pulau Jawa. 57.5% dimana Jawa barat 18.1%, Jawa timur 15.8%, Jawa tengah 13.6%, Banten 4.5%, Jakarta 4.1%, Yogyakarta 1,4%

maka kita lihat hasil kajian, mengapa prabowo akan menang.

dari kantong suara islam, prabowo unggul telak dibandingkan joko, merangkul banyak organisasi masyarakat mulai dari Muhammadiyah, NU, FPI, MUI, dll. Merangkul Hampir semua Partai Islam (kecuali PKB) yaitu PAN, PPP, PKS, PBB.

dari kantong suara tingkat pendidikan, prabowo unggul di tingkat pendidikan menengah - tinggi, dan kalah tipis di tingkat pendidikan rendah.

dari kantong suara suku bangsa, prabowo unggul di suku bangsa Sunda (jawa barat), Jawa (jawa timur) dan kalah tipis di Jawa Tengah.

dari kantong suara persebaran penduduk, prabowo unggul di pulau Sumatera, Jawa Barat, Unggul Tipis Di Banten, DKI, Yogyakarta, dan Jawa timur, Kalah tipis di Jawa tengah. Kalah tipis di Pulau Bali, Unggul di NTB, menang tipis Di NTT. Unggul Tipis di Maluku, Papua. Kalah tipis di Sulawesi, dan Hampir sama di Kalimantan.

lalu mengapa Mereka tidak memilih joko?

ada 7 alasan mengapa pemilih terutama pemilih muslim tidak memilih Joko.

1. PDIP ( sudah terlanjur cerita turun menurun, bahwa PDIP adalah turunan (anak) dari PKI. Kyai/Ustad dll Ogah memilih orang yang dicalonkan oleh PDIP.

contoh :



2. pemimpin Boneka (dan dikonfirmasi oleh megawati : petugas partai)



3. Kutu Loncat tidak amanah (loncat dari solo ke jkt, 1.5 th jkt nyalon jadi pres)



4. Munafik



cek

5. Pencitraan (masuk got, dll)



6. Bego, dan tukang nyinyir ( di debat gagap, pertanyaan berusaha menjatuhkan, tukang nyinyir tiap kampanye, dll)

7. Kerempeng, Mukanya Jelek, Gak ada Wibawa (terutama buat ibu2 dan ABG cabe2an..)
**pernyataan ini bukan menghina fisik, tapi memang kenyataan lapangannya begitu, banyak pemilih wanita terutama ibu2 dan abg2, yang masih memandang fisik seseorang, fakta 2004.2009 membuktikan seperti itu dimana SBY menang salah satu faktornya adalah gagah dan ganteng) **

mengapa elektablitas prabowo naik drastis?

ada banyak momentum mengapa prabowo elektablitas nya naik drastis :

1. Piala dunia, otomatis banyak orang menonton TVone/ANTV, secara tidak sadar, banyak kampanye positif prabowo diterima oleh rakyat indonesia, dan banyak negatif kampanye jokowi diterima masyarakat.

2. Bulan Puasa, Kalangan Islam yang mendukung prabowo akan cukup masif, berkampanye untuk Prabowo baik secara terang-terangan, sembunyi2, ataupun dokrin bawah sadar, bisa di Masjid, di Pasantren, Di TV, pokonya dimana2

3. Faktor SBY, bagaimanapun mau tidak mau, SBY masih presiden RI dan cukup berpengaruh, baik secara langsung, maupun tidak langsung.

jadi saksikan 9 Juli, Kemenangan Prabowo - Hatta di Pilpres nanti.