Berhenti merokok pasti pernah terlintas disetiap para perokok, namun pikiran ketika berhenti merokok seperti “biar kelihatan kompak gw ngerokok juga ah” “wah kayanya keren kalo gw ikutan ngerokok, biar sama kaya temen – temen gw” kata – kata seperti keren, tangguh, pemberani, dan sebagainya yang sepertinya akan meningkatkan status sosial kita menjadi penghalang untuk berhenti merokok.



Sebenarnya pikiran – pikiran seperti itu memang dibuat oleh perusahaan rokok untuk memberikan kesan agar membuat kita merasa lebih eksklusif walaupun tidak berhubungan sama sekali antara rokok dengan kesan keren itu tetapi itulah cara perusahaan – perusahaan tersebut agar masuk ke pemasaran.

Saya sebagai pecandu rokok juga mengalami kesulitan untuk berhenti, namun ada beberapa cara agar kita bisa berhenti dari candu rokok ini, berikut cara – cara yang saya lakukan untuk berhenti dari candu rokok:

1. Mengubah pola pikir



Inilah modal utama untuk dapat berhenti merokok. Perusahaan rokok telah membuat kesan bahwa rokok dapat membuat kita menjadi lebih keren atau tangguh dengan iklan – iklannya untuk mengubah pola pikir kita tentang rokok dan menutupi bahaya yang ada. Untuk itu kita perlu mengubah pola pikir kita tentang rokok agar dapat berhenti, ini bisa terjadi dengan paksaan atau tanpa paksaan. Maksudnya adalah kita dapat merubah pola pikir kita setelah mendapatkan suatu kejadian mengerikan tentang rokok seperti kanker dan penyakit sejenisnya atau kita dapat merubah pikiran kita sebelum mendapatkan kejadian mengerikan itu dengan sadar bahwa rokok itu berbahaya karena pengalaman orang lain tentang rokok itu sendiri.



Banyak dari kita meremehkan iklan – iklan kampanye anti rokok yang beredar selama ini, termasuk saya. Namun itulah sebenarnya bahaya yang akan ditimbulkan rokok terhadap tubuh. Kita sudah mengetahui banyak kandungan zat berbahaya terdapat di dalam rokok yang kita abaikan. Memang ada beberapa orang yang memiliki daya tahan tubuh di atas rata - rata sehingga mereka bisa hidup lama walaupun menjadi perokok aktif, tetapi kita tidak bisa melihat yang selamat saja lebih banyak yang menjadi korban dari rokok daripada yang selamat.

Selama enam tahun menjadi perokok aktif, baru – baru ini saya merasakan setiap kali merokok membuat kepala saya menjadi pusing, walaupun saya tidak pernah berganti merk rokok. Dari situ timbul kesan setiap kali saya merokok kepala saya akan merasakan pusing, pola pikir inilah yang membuat saya dapat menahan rasa asem dimulut setelah sekian lama tidak merokok.



Pola pikir ini adalah pertahanan terakhir kita untuk dapat berhenti. Pada pikiran kita harus tertanam bahwa merokok itu berbahaya dan dapat merusak tubuh kita, pikiran – pikiran tersebut dapat dibantu dengan melihat iklan – iklan yang ada dalam kampanye anti rokok pada youtube atau iklan lainnya. Jika kita masih mentoleransi pikiran bahwa rokok berbahaya, sebenarnya pola pikir kita belum berhasil dirubah. Kita akan mencuri - curi kesempatan dan berbohong kepada diri sendiri, ketika kita memang ingin berhenti sebaiknya jangan ada toleransi terhadap rokok.

2. Mengikuti pola hidup sehat



Tidak harus langsung mengikuti semua pola hidup yang sehat, seperti jogging setiap pagi, makan dengan nutrisi seimbang, dan lain lain. Cukup dimulai dengan rajin menyikat gigi dua kali sehari, rajin sikat gigi dan menggunakan mouthwash dapat mengurangi rasa asem di dalam mulut yang terjadi kalau kita terlalu lama tidak merokok. Setelah sudah terbiasa dengan rasa asem itu, kita dapat juga berolahraga atau mengikuti pola hidup sehat lainnya tanpa harus mengikuti hasrat ingin merokok setelah berolahraga.



Saya sendiri pernah menyukai kegiatan mendaki gunung, dan setiap beristirahat ketika mendaki selalu ditemani dengan rokok. Maklum terlanjur kemakan iklan. Keinginan saya untuk merokok tidak dapat saya cegah, hasilnya saya tetap saja menjadi perokok walaupun saya sering berolahraga sehingga mengikuti pola hidup sehat bukan jaminan anda akan sehat kalau masih merokok.

3. Mencari lingkungan dan pergaulan yang bebas merokok




Ini penting karena perokok ada biasanya karena berada di dalam lingkungan perokok juga. Walaupun pola pikir kita sudah mengatakan tidak namun itu dapat berubah jika kita berada di dalam lingkungan perokok, apalagi kita mencintai lingkungan dan pergaulan itu (mungkin saja pacar kita seorang perokok). Apa yang sudah kita katakan tidak namun karena orang yang kita cintai mengatakan iya, belum tiga hari pasti kita akan kembali menjadi perokok. Bukan berarti juga kita memutuskan hubungan kita dengan teman - teman perokok, untuk permulaan kita bisa masuk ke dalam lingkungan dan pergaulan anti merokok. Misalnya kita lebih memilih untuk masuk keruangan dilarang merokok, disana kita tidak akan merasakan godaan merokok, sekalipun ada pasti kita akan ditegur oleh orang lain. Setelah kita sudah tahan dengan godaan merokok kita bisa kembali menuju lingkungan kita semula tanpa harus merokok.

4. Menyibukkan diri




Hal ini dapat digunakan untuk mengalihkan pikiran kita dari keinginan untuk merokok. Mungkin kita terbiasa dengan melakukan sesuatu akan lebih nyaman jika sambil merokok, kita dapat mulai mengerjakannya di dalam ruangan dilarang merokok. Dengan begitu kita akan terbiasa mengerjakan sesuatu tanpa merokok, setelah itu kita dapat melupakan perasaan kangen untuk merokok dengan menyibukkan diri kita. Kesibukan – kesibukan yang bisa kita lakukan adalah berolahraga atau melakukan hobi kita.

5. Menabung



Uang yang biasanya kita gunakan untuk membeli rokok dapat disisihkan untuk menabung. Kalau cara sebelumnya adalah hukuman – hukuman agar kita berhenti merokok, langkah ini bisa dibilang untuk hadiah kita karena berhenti merokok. Dengan begitu kita dapat menggunakan langkah ini sebagai pemicu kita agar tetap berhenti merokok dan kita akan melihat berapa uang yang sudah kita gunakan selama satu bulan untuk merokok.

Semoga anda bisa berhenti merokok dengan cara ini, saya sendiri sudah berhenti merokok selama satu bulan. Hasilnya mulut saya terasa asem hingga sekarang semenjak sehari tidak merokok, kepala saya terkadang pusing karena ingin sekali merokok.

Ketika mulut saya terasa asem biasanya saya memakan permen mint, menggosok gigi juga dapat mencegah rasa asem dimulut. Sedangkan ketika saya merasa pusing yang biasa saya lakukan adalah makan cemilan yang saya suka untuk mengalihkan keinginan merokok. Mungkin ini terjadi karena lingkungan saya sebelumnya tidak ada yang merokok. Tetapi ketika saya melihat teman saya merokok, sekarang saya bisa mengatakan tidak.

SUMBER