Sebuah video bertema Nazi yang ditampilkan oleh musisi Indonesia berdasarkan pada lagu Queen "We Will Rock" telah dihapus oleh YouTube setelah klaim hak cipta oleh EMI Music Publishing.

Indonesia Bangkit, atau Awakening Indonesia, memicu kemarahan internasional ketika video itu menampilkan rocker Indonesia Ahmad Dhani dengan seragam hitam militer dan kacamata hitam memegang garuda emas besar, lambang nasional Indonesia, dan penyanyi lain melakukan lagu dengan lirik yang mendukung Prabowo Subianto, calon presiden dalam pemilihan presiden pada 9 Juli.

Kritik mengatakan Dhani mengenakan jaket militer identik dengan yang sering dikenakan oleh kepala SS Heinrich Himmler. Penyanyi dan penulis lagu kelahiran Indonesia Anggun Cipta Sasmi tweeted bahwa video itu telah membuat dia "terkejut, kecewa dan malu".

Dia menambahkan: "Saya berdoa agar Indonesia tidak turun ke fasisme."

Daniel Ziv, seorang pembuat film yang berbasis di Bali, menggambarkan video itu sebagai pembawa "citra skinhead Nazi untuk politik Indonesia".

Brian May, gitaris Queen, menyatakan keberatannya atas purloining lagu, tweeting: "Of course this is completely unauthorised by us." (tentu saja itu tidak mendapat ijin dari kami)

Video ini diunggah ke YouTube pada tanggal 19 Juni sebagai lagu kampanye untuk Prabowo, seorang mantan jenderal yang dituduh menculik aktivis pro-demokrasi pada tahun 1998. Meskipun tidak lagi dapat dilihat di YouTube, masih bisa dilihat di beberapa situs media, termasuk majalah berita AS Time.

Dhani, yang seorang Yahudi, tetap menantang meskipun menimbulkan keributan.

"Apa hubungan antara tentara Jerman dan Indonesia?" adalah komentar kepada media Indonesia. "Apa hubungan antara tentara Jerman dan musisi Indonesia? Kami, rakyat Indonesia, tidak membunuh jutaan orang Yahudi, kan?"

Video musik Dhani untuk Prabowo dirilis tak lama setelah musisi pop termasuk Oppie Andaresta dan band rock Slank, yang mendukung Joko "Jokowi" Widodo - Gubernur Jakarta dan pelopor - membuat lagu dan musik video mereka sendiri, yang disebut Two-Finger Salute (Salam dua jari). Dengan pendekatan pada pemilih, pendukung kedua calon presiden menggunakan media sosial yang ditujukan untuk anak muda, pemilih perkotaan.

Jajak pendapat terbaru mendukung sebagian besar jajak pendapat terbaru lainnya menunjukkan Jokowi masih terdepan, namun dengan tren yang semakin menurun. Kebanyakan juga menunjukkan persentase yang cukup besar dari pemilih belum memutuskan. Hasil suervei dari lembaga survei negara Indonesian Institute of Sciences dari 790 pemilih dari 05-24 Juni mengungkapkan 43% dukungan untuk Jokowi dan 34% untuk Prabowo.

Seorang tokoh yang kontroversial, Prabowo diberhentikan dari dinas militer pada tahun 1998 atas penculikan aktivis pro-demokrasi. Dia muncul di kampanye terbuka dengan menunggang kuda sebelum pasukan kehormatan, sesuai dengan image Tegas yang dia proyeksikan.

Allan Nairn, seorang wartawan Amerika yang pernah meliput Indonesia, memposting di blog-nya sebuah wawancara pada tahun 2001 di mana Prabowo mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan "sebuah rezim otoriter jinak". Mantan jenderal, yang mengungkapkan kekagumannya terhadap penguasa Pakistan yang kuat Pervez Musharraf, berkata pada Nairn: "Apakah saya punya nyali, saya siap dipanggil seorang diktator fasis?Musharraf sudah punya nyali."

Nairn Kamis lalu menantang tim kampanye Prabowo untuk melakukan pelaporan agar dia ditangkap atas apa yang telah dia tulis umumnya.

"Jenderal Prabowo, saudara miliarder, adalah anak mertua dari diktator Suharto, dan dilatih dan dididik di AS yang terlibat dalam penyiksaan, penculikan dan pembunuhan massal," tulis Nairn.

sumber

Dihapus mimin Youtube ternyata

Maaf