Elektabilitas JOKOWI sempat di atas angin ketika deklarasi capres - cawapres belum digelar. Saat itu JOKOWI menempati urutan pertama dengan perkiraan raihan 70% suara. Setidaknya itu yang diinfokan di lembaga survei-2an.

Namun apakah itu bertahan?

Bagi kaum muda, suara potensial JOKOWI didapat dari kaum melek teknologi. JOKOWI banyak dimuat di TV, Media (koran dan online). Namun itu kemarin. Saat ini elektabilitas JOKOWI merosot. JOKOWI adalah produk pencitraan. JOKOWI adalah palsu. Tentang JOKOWI produk pencitraan, silakan baca link ini

Untuk pemilih tradisional, suara JOKOWI potensial didapat dari PDIP dan PKB sebagai pengusung koalisi. Basis suara ini ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Suara PKB berasal dari masyarakat NU di kantong-kantong Pesantren. Untuk masyarakat pesantren, ketokohan Kyai begitu penting untuk menentukan pilihan jatuh ke mana.

Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan medan pertarungan sengit. JOKOWI sendiri mengklaim diri bisa dapat 70%. Apalagi di Solo, salah satu pejabat di Solo berjanji akan mempersembahkan 90% suara kemenangan.

Bulan Ramadhan segera datang. Bulan ramadhan memang bulan berkah bagi siapapun yang dingin diberkati. Kecuali kalau memang menutup pintu hati.

Bulan Ramadhan merupakan bulan berkumpul bersama keluarga dan di masjid. Siapapun yang bisa memanfaatkan momen ini alias dekat dengan masjid, maka akan bisa meraih simpati dan dukungan.

PDIP partai pengususung JOKOWI telah menodai umat islam. Keputusannya untuk menginteli masjid adalah buktinya. Baca beritanya di sini. Apakah Cak Imin bisa membawa gerbong suara NU secara signifikan? Aidontingbodet. Ketokohan Cak Imin tidak kuat.

Alih-alih JOKOWI menarik suara baru dari swing voters (pemilih yang belum menentukan pilihannya), suara yang ada pun tergembosi.



Di sinilah Pak Mahfud MD memberikan sumbangsih besar bagi kubu Prabowo. Buktinya, ribuan ulama Jawa Timur PASTIKAN MENDUKUNG PRABOWO (Pasuruan ,jawa timur). Beritanya di sini
--------------
JOKOWI adalah kita sinarnya memudar
Mata Najwa Kemenangan pertama dan Terakhir ProJok
Elektabilitas JOKOWI menurun
Kembalinya sang Jenderal