- Beranda
- Berita dan Politik
Fadli Zon Ziarahi Karl Marx, Tetapi Jokowi yang Dituding Komunis
...
TS
netforum
Fadli Zon Ziarahi Karl Marx, Tetapi Jokowi yang Dituding Komunis
Quote:
Fadli Zon Ziarahi Karl Marx, Tetapi Jokowi yang Dituding Komunis
Metrotvnews.com, Jakarta: Foto Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon berziarah ke makam Bapak Komunisme, Karl Marx, baru-baru ini beredar luas di masyarakat. Peredaran foto itu tidak lama setelah Fadli menuding bahwa Revolusi Mental ala Joko Widodo bernuansa komunis.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, meminta sebaiknya Fadli segera menghilangkan tuduhan buta dan tidak mendasar ke Jokowi. "Dengan berkunjung ke makam Karl Marx, kita tahu sebenarnya, siapa yang sebenarnya menjadi pengagum komunis," ujar Hasto di Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Ia mengatakan spiritualitas Fadli Zon dapat tergambar melalui kegiatann berziarah ke makam Karl Marx. Menurutnya, dari situ bisa ketahuan siapa sebenarnya yang menjadi pengagum komunis, dan siapa pemegang Pancasila dengan sila Ketuhanannya.
"Fadli Zon lah yang justru mengidentikkan dirinya dengan Komunisme Karl Marx," katanya.
Hasto mengatakan, Fadli Zon harus sadar bahwa Jokowi merupakan pemimpin berkarakter Indonesia. Ia menegaskan Revolusi Mental yang diusung Jokowi bersendikan Pancasila dan kepribadian Indonesia. Terbukti Jokowi lebih berpihak pada petani, guru, dan pedagang pasar sesuai dengan sila Kemanusiaan dan Keadilan.
"Jokowi memiliki karakter saleh dan merakyat. Ini adalah cermin pemahaman Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan. Diterimanya Pak Jokowi oleh seluruh lapisan masyarakat mencerminkan semangat Persatuan Indonesia. Sedangkan kemampuannya menyelesaikan masalah dengan cara berdialog dan menghormati rakyat kecil adalah cermin musyawarah mufakat," terangnya.
Ia menambahkan Revolusi Mental adalah gagasan tulen Jokowi yang menyatu dengan apa yang dibutuhkan rakyat saat ini. Jokowi melihat merosotnya disiplin nasional, penyakit korupsi di seluruh lapisan, kemiskinan keteladanan dari elite dan melunturnya kebanggaan sebagai bangsa.
"Kesemuanya memerlukan revolusi mental. Kesemuanya dimulai dari sumber daya manusianya. Indonesia pasti bisa melesat jauh meninggalkan Singapura dan Malaysia," terangnya. (*) (NAV)
sumber :
http://m.metrotvnews.com/read/2014/06/27/257915
jd siapa yg komunis.
demi menang pemilu,
cara cara kampanye hitam pun dipake
Quote:
Original Posted By iloen►
Jakarta - Pernyataan Waketum Gerindra Fadli Zon bahwa revolusi mental dekat dengan komunis menuai reaksi dari masyarakat. Seorang antropolog yang mengabdi sebagai dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menegaskan bahwa pandangan Fadli keliru.
"Sebagai seorang ahli ilmu sosial, saya merasa penilaian Fadli Zon bahwa konsep revolusi mentalnya Jokowi lebih dekat ke komunisme perlu diluruskan," kata Bachtiar Alam PhD, Antropolog yang juga dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, melalui surat elektronik kepada detikcom, Jumat (27/6/2014).
Menurut Bachtiar, revolusi mental adalah konsep Mahatma Gandhi, bukan komunis. Pernyataan Fadli Zon perlu diluruskan karena konsep tersebut menduduki posisi penting dalam pemikiran Mahatma Gandhi, seorang pejuang kemanusiaan terkemuka abad ke-20 yang dikagumi KH Abudurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden RI ke-4.
"Seperti diuraikan dalam buku Gandhi's Experiments with Truth: Essential Writings by and about Mahatma Gandhi (Richard L. Johnson ed., 2007), Gandhi mengedepankan argumen bahwa kemerdekaan politik (self-rule) harus berdasarkan pada revolusi mental, yaitu perubahan total mental rakyat negara jajahan," kata Bachtiar.
Konsep revolusi mental seperti ini menduduki posisi sentral karena asumsi utama pemikiran Gandhi adalah bahwa pemerintahan negara yang merdeka harus berlandaskan atas kekuatan moral.
"Gus Dur, sebagai seorang pejuang nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia, mengagumi pemikiran Gandhi. Pernyataannya yang terkenal berbunyi “I am a follower of Mahatma Gandhi.” Ciri yang menonjol dalam pemikiran Gus Dur adalah melihat demokrasi sebagai suatu proses transformasi mental secara terus-menerus dengan bertumpu pada penghargaan terhadap persamaan hak, pluralisme serta kebebasan menyampaikan aspirasi. Di sini tampak jelas pengaruh gagasan revolusi mental Gandhi pada Gus Dur," papar Bachtiar.
"Melihat latar belakang demikian jelaslah bahwa konsep revolusi mental merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran Mahatma Gandhi, Gus Dur, dan Jokowi, dengan konotasi bukan revolusi sosial yang radikal seperti yang dikedepankan dalam paham komunisme, tapi lebih mengacu kepada gerakan moral untuk memperbaiki kehidupan berbangsa berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal," tegasnya.
Bachtiar Alam menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (1984), S2 Sosiologi, FISIP UI (1987); AM, Kajian Asia, Harvard University (1989), dan S3 Antropologi Harvard University (1995). Jabatan struktural saat ini adalah Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Indonesia.
Sebelumnya Fadli Zon berkicau soal kampanye yang dilakukan Ahmad Dhani melalui video klip. Fadli pun langsung menyerang kubu rivalnya dengan menyebut Revolusi Mental ala Jokowi dekat dengan komunis.
"Indonesia tak ada hubungan dengan NAZI, yang ada dengan komunis. Nah 'Revolusi Mental' punya akar kuat tradisi paham komunis," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta ini melalui akun twitternya, Kamis (26/6/2014).
sumur
ngikut ngakak aja deh
ayo zonk semangat
Jakarta - Pernyataan Waketum Gerindra Fadli Zon bahwa revolusi mental dekat dengan komunis menuai reaksi dari masyarakat. Seorang antropolog yang mengabdi sebagai dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menegaskan bahwa pandangan Fadli keliru.
"Sebagai seorang ahli ilmu sosial, saya merasa penilaian Fadli Zon bahwa konsep revolusi mentalnya Jokowi lebih dekat ke komunisme perlu diluruskan," kata Bachtiar Alam PhD, Antropolog yang juga dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, melalui surat elektronik kepada detikcom, Jumat (27/6/2014).
Menurut Bachtiar, revolusi mental adalah konsep Mahatma Gandhi, bukan komunis. Pernyataan Fadli Zon perlu diluruskan karena konsep tersebut menduduki posisi penting dalam pemikiran Mahatma Gandhi, seorang pejuang kemanusiaan terkemuka abad ke-20 yang dikagumi KH Abudurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden RI ke-4.
"Seperti diuraikan dalam buku Gandhi's Experiments with Truth: Essential Writings by and about Mahatma Gandhi (Richard L. Johnson ed., 2007), Gandhi mengedepankan argumen bahwa kemerdekaan politik (self-rule) harus berdasarkan pada revolusi mental, yaitu perubahan total mental rakyat negara jajahan," kata Bachtiar.
Konsep revolusi mental seperti ini menduduki posisi sentral karena asumsi utama pemikiran Gandhi adalah bahwa pemerintahan negara yang merdeka harus berlandaskan atas kekuatan moral.
"Gus Dur, sebagai seorang pejuang nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia, mengagumi pemikiran Gandhi. Pernyataannya yang terkenal berbunyi “I am a follower of Mahatma Gandhi.” Ciri yang menonjol dalam pemikiran Gus Dur adalah melihat demokrasi sebagai suatu proses transformasi mental secara terus-menerus dengan bertumpu pada penghargaan terhadap persamaan hak, pluralisme serta kebebasan menyampaikan aspirasi. Di sini tampak jelas pengaruh gagasan revolusi mental Gandhi pada Gus Dur," papar Bachtiar.
"Melihat latar belakang demikian jelaslah bahwa konsep revolusi mental merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran Mahatma Gandhi, Gus Dur, dan Jokowi, dengan konotasi bukan revolusi sosial yang radikal seperti yang dikedepankan dalam paham komunisme, tapi lebih mengacu kepada gerakan moral untuk memperbaiki kehidupan berbangsa berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal," tegasnya.
Bachtiar Alam menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (1984), S2 Sosiologi, FISIP UI (1987); AM, Kajian Asia, Harvard University (1989), dan S3 Antropologi Harvard University (1995). Jabatan struktural saat ini adalah Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Indonesia.
Sebelumnya Fadli Zon berkicau soal kampanye yang dilakukan Ahmad Dhani melalui video klip. Fadli pun langsung menyerang kubu rivalnya dengan menyebut Revolusi Mental ala Jokowi dekat dengan komunis.
"Indonesia tak ada hubungan dengan NAZI, yang ada dengan komunis. Nah 'Revolusi Mental' punya akar kuat tradisi paham komunis," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta ini melalui akun twitternya, Kamis (26/6/2014).
sumur
ngikut ngakak aja deh
ayo zonk semangat
Quote:
Original Posted By Decorum►Tidak heran kalau Fadli mengagumi tokoh tokoh Russia seperti Karl Marx dll. Fadli adalah lulusan sastra Russia dan Ketua Persahabatan Indonesia - Russia ( Fadli Zon, Chairman of the Society of Friendship “Indonesia-Russia. Sumber).
Fadli sering menulis tentang Russia ( Sumber) dan mempunyai hubungan dekat dengan Kedutaan Besar Russia di Jakarta seperti Dr. Nikolay Tolmachev, mantan Sekretaris Pertama Kedutaan Russia utk RI di Jakarta (Sumberttps://www.facebook.com/FadliZ...24638314265529).
Dengan kembang ditangan terlihat Fadli sangat menghormati dan mengagumi bapak Komunis dunia itu dan istilah yang digunakan oleh Gerindra yaitu Manifesto politik Gerindra hampir mirip dengan manifesto politik yang digunakan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels yaitu Manifesto Partai Komunis ( The Manifesto of the Communist Party)
Fadli sering menulis tentang Russia ( Sumber) dan mempunyai hubungan dekat dengan Kedutaan Besar Russia di Jakarta seperti Dr. Nikolay Tolmachev, mantan Sekretaris Pertama Kedutaan Russia utk RI di Jakarta (Sumberttps://www.facebook.com/FadliZ...24638314265529).
Dengan kembang ditangan terlihat Fadli sangat menghormati dan mengagumi bapak Komunis dunia itu dan istilah yang digunakan oleh Gerindra yaitu Manifesto politik Gerindra hampir mirip dengan manifesto politik yang digunakan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels yaitu Manifesto Partai Komunis ( The Manifesto of the Communist Party)
Diubah oleh netforum 27-06-2014 06:13
0
13.9K
Kutip
183
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.8KThread•41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru