Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jelamburAvatar border
TS
jelambur
AFRIKA DALAM GENGAMAN TIONGKOK
Kagame puji Cina


PAUL KAGAME

Presiden Rwanda, Paul Kagame, memuji cara Cina berbisnis dengan Afrika dan mengkritik Barat karena mendasarkan hubungan dengan Benua Afrika pada bantuan.

Investasi Cina yang besar dalam perusahaan-perusahaan Afrika dan pra sarana membantu pembangunan Afrika, kata Kagame.

Perdagangan tahunan antara Cina dan Afrika kini bernilai lebih dari US$ 100 milyar.

Perusahaan-perusahaan Cina aktif beroperasi di kawasan Afrika, namun Barat mengkritik Beijing yang dianggap gagal mempromosikan pemerintahan yang baik.

Perusahaan Cina di Afrika -yang sebagian besar milik negara- biasanya mengajukan tender untuk proyek konstruksi dengan biaya yang tak bisa disaingi oleh perusahaan Barat.

Selain itu Beijing juga menerapkan kebijakan tidak mencampuri urusan dalam negeri.



Kesepakatan Gini-Afrika

Penguasa militer Gini mencapai kesepakatan dalam sektor pertambangan dan minyak dengan pejabat Cina.

Menteri Pertambangan Gini, Mahmoud Thiam, mengatakan satu perusahaan Cina akan menanam modal US$ 7 milyar lebih untuk bidang pra sarana.

Sebagai imbalan perusahaan itu akan menjadi mitra strategis untuk semua proyek di negara yang kaya minyak itu.

Dia tidak bersedia menyebutkan nama perusahaan tersebut selain mengatakan merupakan perusahaan yang juga melakukan investasi di Angola.

Adapun perusahaan di Angola tersebut terdaftar di Hong Kong dengan nama bernama China International Fund.

Dia menambahkan perusahaan itu akan membangun pra sarana di Gini berupa pelabuhan, rel kereta api, pembangkit tenaga listrik, perumahan murah dan pusat pemerintahan yang baru di ibukota, Conakry.

Dan sebuah perusahaan tambang nasional akan didirikan dengan perusahaan Cina itu sebagai mitra strategis.

"Semua saham pemerintah di beberapa proyek pertambangan akan ditempatkan dalam perusahaan itu. Ijin dan konsesi pertambangan di masa depan yang akan dikembangkan pemerintah akan diberikan kepada perusahaan tersebut," tambahnya.

Namun tidak ada keterangan dari pihak Cina.


Kursus Bahasa Cina di Liberia


Cina sering dikritik mengambil banyak dari Afrika namun hanya memberi sedikit. Namun tidak begitu halnya kepada Liberia.

Di negara itu, para pejabat Cina memasuki wilayah kerjasama yang baru, yaitu pelajaran bahasa.

Di depan kelas yang dibangun dari dari tenda di stadion utama ibukota Monrovia, seorang guru asal Cina, Li Peng, mengajarkan ucapan salam yang ingin diserap para muridnya, seperti selamat pagi, selamat malam, mohon, maupun terimakasih.

Duduk di barisan kursi plastik dihadapannya adalah belasan warga Liberia. Sebagian adalah kamu munda yang ingin berkunjung ke Cina dengan harapan mungkin bisa bersekolah di sana.

Beberapa murid tampak ragu-ragu dan malu pada awal pelajaran.

Mengucapkan bahasa yang baru memang tidak mudah, namun Pak Guru Li Peng bertekad

"Belajar Bahasa Cina memang sulit namun jika mereka bekerja keras maka mereka akan bisa," kata Li.

"Jika anda semua ingin pergi ke Cina –karena Cina adalah tempat yang indah- anda harus belajar Bahasa Cina," tambahnya.

Persekutuan yang berubah

Sama seperti di sejumlah kawasan Afrika lain, di Liberia Cina banyak terlibat dalam pekerjaan paska perang seperti pembangunan jalan dengan bantuan Bank Dunia, mengelola hotel dan restoran, serta berdagang obat-obatan dan bisnis lain.
0
4.9K
13
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.