Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

buttbangerboyAvatar border
TS
buttbangerboy
[Jangan MASUK!!] Habib Riziq Back on Action !! HIDUP FPI !! FPI vs Prahara :ngakak
sumur 1 : http://www.kabarsatu.co/archives/4289
sumur 2 : http://opajappy.com/2014/06/24/fpi-t...ut-diwaspadai/

FPI: Timses Prahara Alergi, Jokowi Polos, Hashim Patut Diwaspadai

Kepada kabarsatu.com, Ketua FPI RIzieq Shihab menegaskan, dirinya selama ini tak pernah mengakui secara terang dukungannya terhadap pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam laga Pilpres 9 Juli mendatang.

Pendiri Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengaku ia dan simpatisannya heran dengan sikap Prabowo yang awalnya siap nasionalisasi aset asing kini malah lembek
. Ia juga merisaukan adanya kekuatan non muslim yang berada di belakang Prabowo yang memiliki modal tak terbatas akan mempengaruhi kebijakan Prabowo kelak jika menjadi presiden.

Rizieq lahir di Jakarta, 24 Agustus 1965, ia dikenal sebagai pendakwah ormas yang kerap bicara blak-blakan. Ia dilahirkan dari pasangan Husein bin Muhammad Shihab dan ibunya Syarifah Sidah Alatas. Ayahnya meninggal sejak ia masih berumur 11 bulan. Usai ayahnya meninggal, peran ayah diganti sang ibu. Sehari-harinya, ibunya berprofesi sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin.

Setelah lulus SD, Rizieq masuk ke SMP Pejompongan, Jakarta Pusat. Karena jarak rumahnya di Petamburanterlalu jauh, ia kemudian pindah ke SMP Kristen Bethel Petamburan. Selanjutnya ia melanjutkan ke SMA 4 Gambir dan kemudian meneruskan studinya ke King Saud University, Arab Saudi. Lulus dari Saudi, Rizieq meneruskan pendidikan S2 di Malaysia dan meraih gelar master dari sana.




Setelah Soeharto turun, tepatnya, 17 Agustus 1998, Habib dengan sahabat-sahabatnya mendirikan Front Pembela Islam (FPI). Bersama FPI namanya mencuat lantaran aksi sweeping terhadap peredaran miras dan tempat hiburan malam yang tak berijin. “Kini FPI telah berdiri di 28 provinsi seluruh Indonesia,” beber Muhsin Alatas, salah satu juru bicara Rizieq, Minggu kemarin. Menjelang pemilihan presiden 9 Juli 2014 ini, penjelasan Habib Rizieq dinantikan banyak kalangan umat. Berikut petikannya:

Bagaimana menghadapi sikap sebagian kalangan umat yang golput dalam pemilu?
Golput adalah pilihan untuk tidak memilih. Sikap tersebut harus kita hormati dan hargai. Karenanya, FPI tidak pernah mengecam mereka yang Golput. Hanya saja, FPI melihat, kalau pun kita tidak dapat Capres-Cawapres ideal yang membela Syariat Islam, tapi setidaknya kita masih bisa memilih yang tidak memusuhi Syariat Islam. Lagi pula, umat Islam pun tetap masih punya kewajiban untuk menjaga mashlahat umat dari segala mudhorot. Jadi disini berlaku kaidah “Wujuubul ‘Amali Bi Akhoffidh Dhororain” yaitu wajib beramal dengan mudhorot yang lebih ringan.

Karenanya, bandingkan saja Prabowo dan Jokowi. Siapa yang lebih manfaat untuk Islam ? Dan siapa yang lebih mudharat terhadap Islam? Caranya lihat dan cermati : Siapa yang banyak didukung Kelompok Liberal dan Aliran Sesat? Dan sebaliknya, siapa yang lebih banyak didukung Kelompok Islam? Lalu, siapa yang dikelilingi Asing dan Aseng? Sebaliknya, siapa yang kurang disukai Asing dan Aseng? Lalu, siapa yang lebih tidak bertanggung-jawab, suka meninggalkan amanat tugas dari rakyat sebelum waktunya? Dan siapa yang punya keberanian dan ketegasan untuk melawan intervensi asing? Dan seterusnya. Jawaban dari semua pertanyaan di atas akan mengantarkan kita kepada pilihan yang terbaik dalam keadaan darurat saat ini.

Kalau itu pertimbangannya, berarti FPI dukung Prabowo-Hatta?
FPI dukung Partai Islam dan bela Syariat Islam, bukan dukung dan bela Prabowo–Hatta. Bagaimana FPI mau dukung mereka, wong mereka dan tim suksesnya takut (alergi, red) didukung FPI.


Kabar yang kami terima, menurut mereka bahwa dukungan FPI akan merugikan mereka, karena FPI dianggap ikon kekerasan, sehingga dukungan FPI akan membuat para pendukung mereka lari. Mereka lupa atau memang tidak tahu, kalau FPI saat ini, diakui atau tidak, sudah menjadi Ormas Islam besar yang berpengaruh di berbagai pelosok daerah.

Saat ini hingga hari Pilpres nanti, jutaan warga dan simpatisan FPI sedang menunggu Komando FPI. Bagi FPI, jika Prabowo bela Islam secara terang-terangan, maka FPI bela Prabowo secara terang-terangan juga. Dan jika Prabowo bela Islam secara sembunyi-sembunyi, maka FPI bela Prabowo secara sembunyi-sembunyi juga.

Jika Prabowo dengan Komitmen Islam minta dukungan FPI secara langsung, maka FPI akan dukung Prabowo secara langsung juga. Dan jika Prabowo dengan Komitmen Islam minta dukungan FPI secara tidak langsung, maka FPI pun dukung Prabowo secara tidak langsung. Tapi jika Prabowo tidak mau bela Islam, maka tentu FPI haram bela Prabowo.

Menurut prediksi anda apakah Prabowo akan menang dalam Pilpres 2014 ini?
Jika Prabowo dan saudaranya Hashim tidak sombong dan tidak angkuh, serta tidak lagi bersikap dan berperilaku seenaknya, seperti lima perkara yang saya sebutkan tadi, maka saya yakin, insya allah, Prabowo-Hatta akan menang. Namun, jika sikap dan perilaku mereka semaunya, tetap sombong dan angkuh, serta tidak menghargai partai Islam sebagai kawan koalisi, maka saya juga yakin, Insya Allah, Prabowo-Hatta akan kalah. Karena umat Islam akan lari dan memilih golput daripada memilihnya. Bagi FPI, siapa pun yang menang, maka FPI tetap akan terus berjuang, untuk menuju NKRI Bersyariah. Allaahu Akbar! (ujarnya sambil berseru di depan simpatisannya)

Lalu, pandangan anda terhadap demokrasi yang dianut Indonesia saat ini?
Indonesia adalah negara musyawarah, bukan negara demokrasi, sesuai amanat Pancasila sila keempat yang juga termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Nama lembaga tertinggi negara RI pun MPR yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat, bukan Majelis Perdemokrasian Rakyat.

Bisakah demokrasi diislamkan?
‘Afwan bung. Islam bukan demokrasi. Dan demokrasi bukan Islam. Jika demokrasi sudah diislamkan, maka bukan demokrasi lagi namanya.

Apa sikap FPI dalam Pilpres nanti?
Sesuai maklumat FPI tentang Pilpres 2014 yang sudah diumumkan secara resmi bahwa sehubungan dengan Sikap FPI dalam Pileg 2014 yang lalu mengamanatkan suaranya ke partai Islam yaitu PPP, PKS dan PBB, maka sikap FPI dalam Pilpres 2014 yang akan datang tetap istikamah mengamanatkan suaranya ke partai Islam tersebut.

Di beberapa Daerah FPI menyatakan mendukung Prabowo-Hatta, apa alasannya?
Itu “tafsir daerah” terhadap maklumat FPI, padahal FPI tidak pernah menyebut nama Capres-Cawapres yang mana pun secara eksplisit. Jadi alasan daerah menafsirkan seperti itu mudah dipahami. Karena FPI dukung partai Islam, dan partai Islamnya berkoalisi dengan Prabowo, mereka pun mengambil kesimpulan bahwa FPI dukung Prabowo.

Kenapa FPI di daerah cenderung menolak Jokowi-Kalla?
Itu pun mudah dipahami. Karena mereka di daerah melihat dan mendengar serta mencermati bahwa aneka kekuatan asing dan aseng ada di sekitar Jokowi-Kalla, sehingga mereka tolak mentah-mentah.

Jusuf Kalla (JK) diharapkan beberapa kalangan umat Islam menjadi pintu masuk untuk aspirasi Islam. Bagaimana menurut anda?
Semoga begitu, karena JK selama ini dikenal dekat dengan ormas dan tokoh Islam. Beliau pun dikenal sebagai pengusaha Muslim yang sukses dan politisi Muslim yang bersih.





KLIK IMAGE

Hanya saja, terkadang pandangan JK soal tathbiq syariah masih miring, belum tegak lurus. JK masih menganggap formalisasi Syariat Islam sebagai penghinaan terhadap syariat itu sendiri. Dengan dalih tanpa formalisasi syariat pun umat Islam sudah wajib jalankan syariat Islam, seperti shalat, Zakat, puasa serta ibadat lainnya. Dan soal Ahmadiyah pun JK masih menganggap sebagai persoalan kecil dan tidak prinsip.

Padahal, formalisasi syariat Islam secara konstitusional justru untuk menjaga agar syariat Islam tetap tegak berdiri di tengah umatnya, dan syariat Islam yang dimaksud tidak hanya terbatas kepada soal ibadat, tapi juga muamalat, termasuk jinayat. Ada pun soal pembubaran Ahmadiyah adalah harga mati yang tidak bisa ditawar, karena itu persoalan akidah yang sangat prinsip dan mendasar serta fundamental.
Namun demikian, setidaknya JK bisa jadi rem buat Jokowi agar tidak kebablasan.

Bagaimana track record Jokowi di Jakarta dan Solo?
Sebenarnya Jokowi itu orang baik. Dia polos, pasrah dan sederhana. Saat ini dia sedang jadi idola rakyat miskin, karena dia pandai mengambil hati mereka. Melalui program blusukannya, dia temui rakyat kecil, dialog langsung, menampung curhat wong cilik, dan senang buat aneka hiburan untuk rakyat di bawah.

Hanya saja, Jokowi bukan sosok negarawan, melainkan sosok kader setia untuk partainya. Apa saja perintah partai dia laksanakan, walaupun harus melepaskan tugas sebelum waktunya. Lihat saja, jabatan Wali Kota Solo ditinggalkan untuk rebut jabatan Gubernur Jakarta, karena perintah partai. Kini, dia siap lepaskan jabatan Gubernur Jakarta untuk rebut jabatan Presiden, juga karena perintah Partai.

Akhirnya Jokowi pun suka seperti itu, sehingga dia menjadi politisi aji mumpung, kapan lagi dia nyapres, mumpung lagi ngetop dan direstui partai. Kesempatan macam ini belum tentu datang dua kali.

Nah, sikap aji mumpung Jokowi tersebut membawa musibah besar buat umat Islam. Bagaimana tidak?! Di Solo kotanya umat Islam, Jokowi sebagai Wali Kota menggandeng seorang Katolik sebagai Wakilnya. Belum usai masa tugasnya, ikut Pilgub Jakarta, dia menang, tapi meninggalkan untuk Solo seorang Wali Kota Katolik.

Kini, di Jakarta juga kotanya umat Islam, Jokowi sebagai Gubernur pun menggandeng seorang Kristen sebagai Wakilnya. Belum lagi usai masa tugasnya, sudah ikut jadi Capres. Artinya, kalau Jokowi menang, lagi-lagi dia meninggalkan untuk Ibukota Jakarta seorang Gubernur Kristen. Apa itu bukan pembawa musibah buat umat Islam?!

Bagaimana track record Jusuf Kalla?
Kita harus jujur mengakui, JK berjasa besar dalam menciptakan kedamaian di Aceh, Ambon dan Poso. Walaupun perdamaian tersebut bukan tanpa “cacat”.

Misalnya perdamaian di Poso, JK itu memaksa memasukkan klausul pemutihan dosa bagi para pembantai umat Islam di Poso, sehingga 14 (empat belas) nama tokoh Nasrani yang disebut Tibo dkk sebelum dihukum mati dalam persidangannya, sebagai otak, gembong dan pendana pembantaian tersebut, tidak bisa diproses hukum.

Dalam perjanjian Malino, JK memaksa agar semua peristiwa sebelum perjanjian Malino diputihkan. Akibatnya, selamatlah 14 tokoh pembantai umat Islam Poso dari proses hukum hingga kini.

Dan kita juga harus akui dengan jujur bhw kita bangga dengan JK yang dikenal sebagai “pengusaha muslim” yang sukses dan “politisi muslim” yang bersih. Tapi kita juga tidak bisa menutup mata dari sikap JK yang kurang bersahabat dengan perjuangan formalisasi syariat Islam secara konstitusional di Indonesia sebagaimana saya singgung tadi.

Prabowo dan Hatta sebenarnya bukan capres atau cawapres yang lahir dari rahim ormas atau gerakan Islam. Apa FPI nanti tidak takut mereka menyeleweng dari Islam di masa pemerintahannya?

Justru itulah sebabnya FPI tidak pernah menyebut nama keduanya dalam maklumatnya tentang Pilpres 2014. Bahkan saat ini FPI sedang mempertanyakan kontrak politik macam apa yang dibuat antara partai Islam dengan Prabowo-Hatta, sehingga partai Islam mendukungnya.

Dari PKS kami dapat informasi tentang 10 (sepuluh) poin Nota Kesepakatan PKS-Gerindra. Isinya standar dan normatif, tidak ada yang istimewa. Dari 10 poin ada 3 poin yang kental Islam, yaitu tentang pengakuan kontribusi umat Islam dalam sejarah Indonesia, kebebasan berdakwah dan dukungan untuk Palestina Merdeka. Ketiga poin itu sangat bagus, tapi masih global belum dirincikan. Sedang PPP dan PBB masih tertutup, entah apa kontrak politiknya, tidak jelas.

Mestinya, partai Islam buat kontrak politik dalam koalisi dengan Prabowo yang transparan, tegas dan jelas serta rinci, untuk kepentingan Islam, misalnya : Keppres Pembubaran Ahmadiyah, Keppres Pelarangan Liberal, Keppres Pelarangan Miras, Keppres Pelarangan Homo dan Lesbi, Keppres Pembolehan Jilbab bagi Wanita Muslimah di sekolah, kantor, perusahaan mau pun di jajaran Pegawa Negeri baik sipil, TNI maupun Polri.

Intinya, Capres-Cawapres yang diusung partai Islam tidak boleh anti syariat Islam, sebagaimana 10 amanat FPI kepada partai Islam yang dituangkan dalam maklumatnya tentang Pilpres 2014. Silakan lihat dan baca isi Maklumat FPI tersebut!

Selain itu, kami juga menanyakan kepada partai Islam sampai sejauh mana Prabowo bisa dipercaya. Dan sampai sejauh mana pula partai Islam mampu mengontrol Prabowo.

Sebab ada beberapa hal dari perilaku Prabowo dan saudaranya Hashim selaku Wakil Ketua Pembina Gerindra yang belakangan ini sangat kontroversial, sehingga membuat umat Islam gerah.

Pertama, Hashim berjanji menghapus Manifesto Gerindra tentang penjagaan terhadap “kemurnian agama” dengan dalih jargon Wahabi.

Kedua, Hashim juga berjanji jika Prabowo menang maka Ahmadiyah akan dilindungi dan Gereja Yasmin yangg sudah ditolak umat Islam di Bogor akan dizinkan untuk dibangun kembali.

Ketiga, Hashim juga mengancam jika Prabowo gandeng FPI, maka ia akan keluar dari Gerindra.

Keempat, Prabowo yang semula menggebu-gebu untuk menasionalisasi aset asing yang merugikan bangsa dan negara, tiba-tiba dlm pemaparan Visi Misinya di acara Partai Demokrat membatalkan tekadnya tersebut.

Kelima, Prabowo mengucapkan Salam Aneh, yaitu Assalamu’alaikum, Salam Sejahtera, Saloom, Om Swastiastu. Nah, semua itu maksudnya apa?! Kok, koalisi dengan partai Islam, tapi perilaku Prabowo-Hashim begitu? Jika tujuannya hanya untuk menggaet suara kelompok minoritas, apa tidak takut kalau justru nanti yang mayoritasnya lari? Prabowo-Hashim harus tahu diri. Mereka itu koalisi dengan Partai Islam, jangan ambil sikap sepihak dong!

Di sini mestinya Cawapres Hatta sebagai Kader PAN yang merupakan partai berbasis Islam tidak diam, tapi wajib menasihati dan mengoreksi Capres Prabowo secara rutin dan terus menerus, karena jika umat Islam lari meninggalkan Prabowo, maka Hatta pun ikut dirugikan.

Update By Vicky Wibisono/sumber:kabarsatu.com






---------------------------------------------------------------------------------------




Rizieq Shihab: Timses Prabowo Alergi Didukung FPI

JAKARTA, KABARSATU - Ketua FPI RIzieq Shihab menegaskan, dirinya selama ini tak pernah mengakui secara terang dukungannya terhadap pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam laga Pilpres 9 Juli mendatang.

Ia juga mengakui, simpatisannya tak bisa diterima secara langsung oleh tim sukses pasangan Prabowo-Hatta lantaran beberapa alasa. Berikut petikan wawancara dengan Rizieq Shihab, Minggu kemarin.

Bagaimana menghadapi sikap sebagian kalangan umat yang golput dalam pemilu?

Golput adalah pilihan untuk tidak memilih. Sikap tersebut harus kita hormati dan hargai. Karenanya, FPI tidak pernah mengecam mereka yang Golput. Hanya saja, FPI melihat, kalau pun kita tidak dapat Capres-Cawapres ideal yang membela Syariat Islam, tapi setidaknya kita masih bisa memilih yang tidak memusuhi Syariat Islam. Lagi pula, umat Islam pun tetap masih punya kewajiban untuk menjaga mashlahat umat dari segala mudhorot. Jadi disini berlaku kaidah "Wujuubul 'Amali Bi Akhoffidh Dhororain" yaitu wajib beramal dengan mudhorot yang lebih ringan.

Karenanya, bandingkan saja Prabowo dan Jokowi. Siapa yang lebih manfaat untuk Islam ? Dan siapa yang lebih mudharat terhadap Islam? Caranya lihat dan cermati : Siapa yang banyak didukung Kelompok Liberal dan Aliran Sesat? Dan sebaliknya, siapa yang lebih banyak didukung Kelompok Islam? Lalu, siapa yang dikelilingi Asing dan Aseng? Sebaliknya, siapa yang kurang disukai Asing dan Aseng? Lalu, siapa yang lebih tidak bertanggung-jawab, suka meninggalkan amanat tugas dari rakyat sebelum waktunya? Dan siapa yang punya keberanian dan ketegasan untuk melawan intervensi asing? Dan seterusnya. Jawaban dari semua pertanyaan di atas akan mengantarkan kita kepada pilihan yang terbaik dalam keadaan darurat saat ini.

Kalau itu pertimbangannya, berarti FPI dukung Prabowo-Hatta?

FPI dukung Partai Islam dan bela Syariat Islam, bukan dukung dan bela Prabowo–Hatta. Bagaimana FPI mau dukung mereka, wong mereka dan tim suksesnya takut (alergi, red) didukung FPI.

Kabar yang kami terima, menurut mereka bahwa dukungan FPI akan merugikan mereka, karena FPI dianggap ikon kekerasan, sehingga dukungan FPI akan membuat para pendukung mereka lari. Mereka lupa atau memang tidak tahu, kalau FPI saat ini, diakui atau tidak, sudah menjadi Ormas Islam besar yang berpengaruh di berbagai pelosok daerah.

Saat ini hingga hari Pilpres nanti, jutaan warga dan simpatisan FPI sedang menunggu Komando FPI. Bagi FPI, jika Prabowo bela Islam secara terang-terangan, maka FPI bela Prabowo secara terang-terangan juga. Dan jika Prabowo bela Islam secara sembunyi-sembunyi, maka FPI bela Prabowo secara sembunyi-sembunyi juga.

Jika Prabowo dengan Komitmen Islam minta dukungan FPI secara langsung, maka FPI akan dukung Prabowo secara langsung juga. Dan jika Prabowo dengan Komitmen Islam minta dukungan FPI secara tidak langsung, maka FPI pun dukung Prabowo secara tidak langsung. Tapi jika Prabowo tidak mau bela Islam, maka tentu FPI haram bela Prabowo.

Menurut prediksi anda apakah Prabowo akan menang dalam Pilpres 2014 ini?

Jika Prabowo dan saudaranya Hashim tidak sombong dan tidak angkuh, serta tidak lagi bersikap dan berperilaku seenaknya, seperti lima perkara yang saya sebutkan tadi, maka saya yakin, insya allah, Prabowo-Hatta akan menang. Namun, jika sikap dan perilaku mereka semaunya, tetap sombong dan angkuh, serta tidak menghargai partai Islam sebagai kawan koalisi, maka saya juga yakin, Insya Allah, Prabowo-Hatta akan kalah. Karena umat Islam akan lari dan memilih golput daripada memilihnya. Bagi FPI, siapa pun yang menang, maka FPI tetap akan terus berjuang, untuk menuju NKRI Bersyariah. Allaahu Akbar! (ujarnya sambil berseru di depan simpatisannya)

Lalu, pandangan anda terhadap demokrasi yang dianut Indonesia saat ini?

Indonesia adalah negara musyawarah, bukan negara demokrasi, sesuai amanat Pancasila sila keempat yang juga termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Nama lembaga tertinggi negara RI pun MPR yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat, bukan Majelis Perdemokrasian Rakyat.

Bisakah demokrasi diislamkan?

'Afwan bung. Islam bukan demokrasi. Dan demokrasi bukan Islam. Jika demokrasi sudah diislamkan, maka bukan demokrasi lagi namanya. Syukron.

--------------------------------
HIDUP FPI !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

TAKE BEER !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak

BIBIB NGAMBEK GAN !!!!!!!!! emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
Diubah oleh buttbangerboy 25-06-2014 12:25
0
6.5K
54
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.