Slank juga manusia, bisa saja melakukan kesalahan. Salah satu kesalahan Slank adalah mendukung Jokowi. Pasca debat capres jilid 3 semalam, kalau Slank mau konsisten, ya seharusnya membatalkan dukungan kepada Jokowi.

Begini penjelasannya: Slank punya concern kepada pulau Natuna. Bisa dilihat dari lagunya berjudul “Just Kidding.” Syairnya begini, “Ini pulau kita. Ini tanah kita. Ini laut gue. Jangan coba berani sengketain Natuna.” Slankers pasti hafal lagu itu, seperti saya.

Nah, masalahnya dengan Jokowi, capres nomor urut 2, dia ndak tahu itu Natuna. Mungkin Slank lupa ngasih tahu, ya?! Bisa jadi.

Boro-boro concern, tahu saja tidak. Konsekuensi logisnya, Slank dan para slankers semestinya membatalkan dukungan kepada Capres yang tidak concern terhadap Natuna. Ya kata orang, tidak pernah terlambat untuk bertobat..hehe!

Natuna di Laut China Selatan

Mari kita belajar geografi. Pulau Natuna, milik Indonesia, berada di kawasan Laut China Selatan. Laut China Selatan ialah laut tepi, bagian dari Samudra Pasifik, mencakup daerah dari Singapura ke Selat Taiwan sekitar 3.500.000 km². Laut China Selatan merupakan badan laut terbesar setelah kelima samudera. Kepulauan Laut China Selatan membentuk sebuah kepulauan yang berjumlah ratusan. Laut ini biasa disebut sebagai Laut Selatan saja di daratan Tiongkok.

Negara-negara dan wilayah yang berbatasan dengan laut ini di antaranya: Republik Rakyat Tiongkok, Makau, Hong Kong, Republik Tiongkok (Taiwan), Filipina, Malaysia, Brunei, Indonesia, Singapura, Muang Thai, Kamboja, dan Vietnam.

Kepulauan Natuna berada di barat laut Pulau Kalimantan. Meski lebih dekat ke Kalimantan Barat, namun posisi Natuna berada di ujung Selat Karimata sebelah utara atau di selatan Laut China Selatan. Natuna menjadi titik sempadan laut bagi Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam.

Potensi Konflik di Natuna

Dulu sempat ramai konflik saling klaim Pulau Natuna. Itulah yang menjadi alasan Slank menulis lagu “Just Kidding.” Saat ini, konflik Natuna memang relatif mereda, karena kalah ramai oleh konflik China dan Vietnam di perairan yang sama.

Namun demikian, potensi konflik di Natuna sangat jelas. Itulah mengapa Tentara Nasional Indonesia (TNI) lebih mewaspadai potensi konflik di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Menurut Jenderal Moeldoko, panglima TNI, Maret lalu, konflik Natuna lebih besar dibandingkan konflik Ambalat.

”Kami cenderung lebih memperhatikan Natuna karena perubahan-perubahan situasi di Laut China Selatan memiliki potensi instabilitas,” terang Moeldoko. Silakan baca selengkapnya di: http://news.okezone.com/read/2014/05...imbang-ambalat

Wilayah Natuna memiliki kandungan minyak dan gas alam yang sangat kaya. Jalur ini juga menjadi rute pelayaran ramai yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar di utara seperti Hong Kong, Taiwan, Korea, hingga Jepang dengan Singapura di selatan.

Jadi kesimpulannya, Slank dan Slankers harus membatalkan dukungan kepada Jokowi. Piss!

Catatan: saya adalah seorang slanker!
Tags: natuna jokowi slank


Laporkan
Tanggapi

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.