ohhh mertua
dulu waktu q dan anakmu mau pacaran, anda tak merestui, lalu selang 1 hari kau bilang boleh..
saat pacaran ketemuan kami dibatasi, hanya 1 bulan sekali dihari minggu jam 9-5 saja..
kemudian kami menikah..
hari2 baruku dirumahmu tak ku habiskan banyak bersamamu karena q bekerja, hari minggu ku gunakan untuk menyetrika bajumu dan suamiku..
37 hari kemudian q di nyatakan hamil, kau terlihat senang sekali..
q pun tinggal dirumah orangtua ku karena jarak dengan kantor lebih dekat (tidak usah naik motor), dan hari minggu seperti biasa ku habiskan waktu untuk mengurusi baju suamiku dan mertuaku..
saat perutku mulai buncit q tetap usahakan seperti itu dan ternyata baju yg sudah ku setrika kau setrika lagi, masakan yg ku masak dan ku tanyakan rasanya kau jawab enak tapi tak kau makan, bhkan kau lebih suka memasak mi instan.
ketika q cuti melahirkan kau memang sayang padaku namun mengapa kau tak memberiku suport untuk menyusui anakku sehingga akhirnya q tak menyusui buah hatiku.
seiring waktu berjalan q pun resign demi anakku (meskipun saat hari terakhir q benar2 menangis didepan teman2 kantorku karena masih ingin bekerja dan sudah terlanjur tak menyusui anakku, dikarenkan perintah suami dan dukungkanmu pada suamiku)
kini q tak bekerja, tak berpenghasilan. hanya bisa minta sama suamiku, memang q punya toko fotokopi tapi kenapa barang yg q jual kau juga menjualnya? mulai dari buku, amplop dan sekarang pulsa!! padahal kau jualan sembako kalau jauh gak ap2 tapi toko kita satu atap bahkan berjejer kalau orang tau bukankah itu memalukan? apa saat kau akan nelakukannya kau tak terfikir tentangku yg sudah menjualnya lebih dahulu?
setelah q tak bekerja kini baru nampak aslimu, yang meremehkan orang lain, tak pernah bisa mnerima pendapatku, tak mau makan masakanku, saat q tak melakukan semuanya kau katakan pada orang lain kalau q malas..
lalu apa yang harus q lakukan..

nyesek gan! ane ngetiknya sambil nangis karena semua hal ini ane alami dan suami g suport setiap ane cerita masalah ke suami dia selalu berusaha netral tapi yang ada pasti kasih solusi yg intinya dia lebih bela ibunya padahal ane g salah gan.
ane jadi kangen sana emak ane, apa yang dia bilang sebagai wejangan buat ane g ada 1 hal pun yang meleset, semuany tepat..