Telepon saya tiba-tiba berdering, ketika malam baru saja mengantarkan anak-anak terpulas dalam tidurnya. Tidak ada nama atau pun nomor si pemanggil yang tertera, sehingga saya langsung menyimpulkan bahwa panggilan itu dilakukan dari luar Malaysia. Suara itu, tentu saja sudah sangat akrab di telinga, bahkan ketika kami masih berusia kanak-kanak dan tinggal di Maracaibo, Venezuela. Sahabat karib yang sudah menjadi seperti saudara dari Brunei Darussalam. Dialah yang beberapa waktu lalu telah membawa saya keliling Muara Naval Base untuk melatih kekuatan lutut saya. Hehehe..! Lupakan kisah itu, terima kasih untuk vonis hoaxnya..!

Suaranya sangat jelas menggambarkan sebuah kegembiraan yang tiada tara. Dia baru saja pulang dari Indonesia, menikmati hadiah cuti jalan-jalan ke Bali, Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Hadiah cuti jalan-jalan? Wah, pasti enak banget, karena segala bentuk biaya ditanggung oleh instansi tempatnya bekerja. Kok bisa ya? Hehehe..! Ternyata semua itu tidak terlepas dari keberhasilan kontingen Tentara Darat Dirajà Brunei yang telah berhasil menduduki posisi tiga besar dalam acara lomba menembak di Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2014, yang beberapa waktu lalu sukses dilaksanakan di Australia.

Sebagai orang penting di belakang layar keberhasilan tersebut, dia pun layak dan berhak atas berbagai hadiah dan cenderamata yang telah dijanjikan oleh sang Sultan. Sehingga minggu yang lalu, usai menyelenggarakan pertemuan ke-7, Brunesia AWG 2014 pada tanggal 10 – 12 June 2014 di Berakas Garison, Bandar Seri Begawan, dia pun turut berangkat bersama rombongan TNI AD ke Jakarta.

Selama di Indonesia, dia mengunjungi Bali, sebagai persiapan untuk melihat tempat pertemuan serupa yang akan di selenggarakan pada 02 – 05 June 2015, kemudian ke Surabaya untuk mengunjungi PT PAL dan Pangkalan TNI AL, ke Yogyakarta dan Magelang mengunjungi dan melihat lebih dekat pelaksanaan sistem pendidikan di Akademi TNI, ke Bandung untuk mengecek progress pembangunan panser Anoa pesanan sang Sultan, dan ke PT DI, Pusdik Passus, Seskoad dan PT INTI. Di Jakarta, dia bertemu dengan rekan sejawatnya di Mabes TNI dan Dephan. Tidak lupa, dia juga mengunjungi Unhan di Sentul. Luar biasa/ menakjubkan (gorgeous)..! Begitulah kesan yang terlontar dari mulutnya. Di matanya, perkembangan militer Indonesia saat ini, sudah bukan seperti sosok militer Asia Tenggara lainnya. Baginya, militer Indonesia sudah berada jauh di depan. Sehingga tidak salah jika Sultannya sudah memilih Indonesia sebagai partner utama.

Dia mengungkapkan harapannya, agar jalinan kerjasama yang telah disepakati sejak 22 Agustus 2008 ini, bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik. Dia meyakini, bahwa kelak Brunei Darussalam juga akan memiliki militer yang sekokoh TNI. Hal ini sangat logis, apabila dilihat dari kesungguhan dan totalitas yang ditunjukan oleh kedua belah pihak.

Brunei – Indonesia Army Working Group (BRUNESIA) AWG 2014, telah menelurkan beberapa kesepakatan penting bagi kemajuan Angkatan Darat di kedua belah pihak, seperti program kunjungan antar perwira, pertukaran siswa dan pengajar di masing-masing Unhan, latihan bersama, dan lain-lain, sambil merinci beberapa point penting, yang disifatkannya sebagai point off the record. Di ujung pembicaraannya, dia meminta saya untuk kembali bertandang ke Brunei dan atau turut hadir di Bali, saat dia harus menghadiri BRUNESIA AWG ke-8, pada 02 – 05 June 2015 nanti, meskipun saat itu mungkin saya sudah berada London, UK. Terima kasih sahabat. Doa tulus itu akan selalu ada untuk kesuksesanmu. Salam hangat Bung..! (by: yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 22 June 2014).

Source : Jakartagreater


BRUNESIA ARMY WORKING GROUP: Wadah Kerja Sama TNI AD dengan Tentara Darat Diraja Brunei