Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

HuntersxAvatar border
TS
Huntersx
[WAJIB Dibaca Pendukung Prabowo] Siapa dan Mengapa mendukung Prabowo?
Siapa dan Mengapa mendukung Prabowo?

Saya adalah warga negara Indonesia, yang berhak untuk mengikuti pemilu sejak pemilu tahun 1987. Sampai sekarang saya hanya berpartisipasi pada pemilu tahun 1992. Karena waktu itu saya sedang belajar di Amerika dan mendapatkan surat untuk memilih dari Konsulat Jenderal Chicago. Saya hanya berpikir, nama saya tercatat di Konsulat. Kalau nanti kartu pemilu saya tidak kembali ke mereka, ada kemungkinan saya akan mengalami kesulitan kalau membutuhkan surat keterangan dari Konsulat.


Selebihnya, saya tidak pernah mengikuti pemilu karena saya berpikir, suara saya hanya 1, apalah artinya diantara ratusan juta pemilih. Disamping itu saya tidak melihat ada perbedaan yang significant antara partai atau calon presiden yang saya bisa pilih.


Pemilihan presiden kali ini sangat berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Karena kali ini saya tahu siapa calon yang harus saya pilih, yaitu Jokowi. Dimana menurut saya jelas jauh lebih unggul dari Prabowo, dan untuk itu saya merasa perlu untuk berpartisipasi dan membantu memenangkan calon yang saya pilih.


Dari latar belakang tersebut saya ingin menganalisa secara rasional dengan informasi yang saya miliki, siapakah pendukung setia Prabowo, dan mengapa mereka memilih mendukung Prabowo. Apakah ada yang aspek aspek rasional yang terlupakan oleh saya, sehingga saya tidak memilih Prabowo.


Pendukung 1: Elite politik yang akan diuntungkan kalau Prabowo terpilih sebagai presiden

Tidak dapat dipungkiri di media massa terlihat secara kasat mata beberapa elite politik yang mendukung prabowo karena mengharapkan keuntungan untuk pribadi mereka. Contoh: ARB yang memilih Prabowo karena dijanjikan untuk menjadi menteri utama.

Maaf, saya tidak bisa memberikan respek kepada orang-orang dengan type ini. Memang politik untuk mendapatkan kekuasaan, dan memerintah sesuai dengan konsep konsep yang mereka percayai. Namun kekuasaan dan pemerintahan tersebut adalah untuk rakyat bukan untuk diri pribadi. Kalau ARB mendasari pemilihan tersebut untuk kepentingan rakyat, dia tidak akan melakukan negosiasi dan bingung memilih sampai detik-detik terakhir antara Prabowo dan Jokowi.

ARB sudah mengenal Prabowo juga rencana rencananya jauh sebelum pemilu, disamping itu ARB pasti juga sudah mengetahui platform PDI. Seharusnya dia bisa langsung memilih sesuai dengan hati nuraninya dan mana yang sesuai dengan konsep yang diyakini oleh Golkar tanpa negosiasi.

Untuk hal ini, walau pun saya punya catatan kritis terhadap Surya Paloh, saya jauh lebih respek kepada Surya Paloh yang langsung mendukung Jokowi, tanpa ada negosiasi dan transaksi apa pun.


Pendukung 2: Orang yang kecewa dengan Jokowi.

Sebagai pejabat publik, pasti ada orang orang yang tidak menyukai Jokowi. Untuk kategori ini saya bagi menjadi 5.

A. Orang-orang yang terkena dampak negatif dari keputusan-keputusan Jokowi.

Setiap kebijakan publik pasti ada efek baik positif mau pun negatifnya. Saya bisa memahami apabila pedagang pedagang kaki lima yang biasa berjualan di jalan seputar Tanah Abang dan tergusur, atau calo-calo rusun yang kehilangan income memilih Prabowo. Ini adalah pilihan rasional untuk mereka dan saya menghargai pilihan mereka. Walau pun menurut saya mereka tidak 100% betul.


B. Orang orang yang menyatakan Jokowi tidak amanah dan berbohong karena tidak menyelesaikan jabatannya.

Menurut saya argumen ini kurang rasional. Apakah untuk kemaslahatan yang lebih besar skalanya, kemudian kita “mengharuskan” Jokowi untuk meneruskan pekerjaan dalam skala lebih kecil. Pada saat di Solo, Jokowi juga tidak menyelesaikan term dia yang kedua dan Gerindra membujuk Jokowi untuk menjadi Gubernur Jakarta. Gerindra juga menarik Ahok yang belum habis masa kerjanya sebagai anggota DPR. Malah pada saat itu Ahok merupakan anggota DPR dari Golkar yang ditarik oleh Gerindra untuk menjadi cawagub Jakarta. Alangkah lebih tidak amanahnya Prabowo dengan membujuk Jokowi dan Ahok untuk tidak menyelesaikan pekerjaannya. Jadi menurut saya ini hanya argumen politik tanpa substansi nyata. Kecuali kalau Jokowi meninggalkan Indonesia dan menjadi sekjen PBB, toh Jakarta merupakan bagian dari Indonesia dan untuk memperbaiki Jakarta perlu mendapatkan support yang kuat dari pemerintah pusat.


C. Orang orang yang menyatakan bahwa Jokowi gagal memperbaiki ibukota. Masalah Jakarta sangatlah kompleks dan akut. Siapa pun gubernurnya, waktu 5 tahun menurut saya tidaklah cukup untuk memperbaiki Jakarta. Namun dengan prestasi-prestasi yang sudah dilakukan dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun, menurut saya itu sudah merupakan prestasi yang luar biasa. Saya rasa saya tidak perlu menuliskan semua hal yang sudah dilakukan Jokowi.

Toh seandainya dianggap gagal, Jokowi merupakan pilihan dari Gerindra juga, dan wakil Jokowi adalah Ahok yang notabene dari Gerindra.


D. Orang orang yang menyatakan bahwa Jokowi terlihat korupsi. Sampai saat ini informasi ini barulah rumor yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan kejaksaan agung sudah membantah keterlibatan Jokowi dalam kasus korupsi Bis Trans Jakarta yang berkarat.

Disisi yang lain, Hasyim, adik Prabowo memiliki masalah dengan BLBI pada saat krismon yang lalu.


E. Orang- orang yg kecewa dengan Jokowi atau partai pendukungnya karena alasan-alasan tertentu.

Termasuk dalam kategori ini adalah Ahmad Dhani yang kecewa karena tidak mendapatkan ucapan terima kasih dari Jokowi setelah mendukung Jokowi dalam pemilihan gubernur. Begitu juga dengan Mahmud MD yang kecewa karena merasa tidak dicalonkan oleh PKB sebagai Cawapres Jokowi.


Pendukung 3: Orang-orang yang menganggap Prabowo tegas karena dari latar belakang militer.

Sebelum SBY menjadi presiden, saya juga memiliki pandangan bahwa calon dari militer itu bersifat tegas. Namun pandangan tersebut ternyata salah besar. SBY walau pun mempunyai latar belakang militer, tetapi dianggap sangat tidak tegas dan peragu.

Dan untuk Prabowo sendiri, saya malah tidak melihat adanya ketegasan didalam dirinya kecuali hal itu berkaitan dengan pencapresan dirinya. Ketidaktegasan dalam ide-ide, dimana kadang mengkritisi SBY dan pengelolaan negeri ini sehinga sumber daya alam kita dinikmati oleh orang asing, tetapi disisi yang lain malah memilih Hatta Rajasa sebagai wakil presiden, dimana Hatta Rajasa adalah panglima ekonomi pemerintahan SBY yang juga membawahi masalah-masalah SDA.

Contoh yang lain adalah, menjelek-jelekan partai golkar sebelum golkar bergabung, namun akhirnya menerima golkar juga, walau pun harus memberikan jabatan menteri utama.

Saya tidak melihat ketegasan dalam hal hal prinsip dan tata kelola pemerintahan dan koalisi di Prabowo.


Pendukung 4: orang orang yang percaya bahwa Prabowo akan membela / mendukung Islam.

Ini adalah suatu anomali yang luar biasa. Menurut saya die hard kategori ini adalah pendukung setia PKS dan FPI. Mereka menganggap Jokowi “kurang” Islam karena mantan wakilnya di solo adalah seorang katholik, dan sekarang wakilnya di Jakarta adalah kristen.

Ini aneh sekali, bukankah Ahok yang kristen itu juga pilihan dari Prabowo? Apakah karena itu hanya sebagai wakil, then it is ok. While kalau Jokowi jadi Presiden, then Ahok yang kristen akan menjadi gubernur. Ketidakinginan mereka Ahok menjadi gubernur merupakan satu-satunya argumen yang cukup rasional untuk die hard kategory ini.

Perlu diingat bahwa Prabowo berasal dari keluarga yang multi-religions. Adiknya adalah seorang yang beragama kristen, dan Ibu Prabowo adalah seorang kristen juga. Prabowo sendiri sebenarnya awalnya beragama kristen, dan menjadi Muslim karena akan menikah dengan Titiek Suharto pada tahun 1983.

Disamping itu Hasyim berjanji bahwa Prabowo akan membuka Gereja Yasmin di Bogor yang bermasalah apabila dia menjadi presiden.

Jadi argumen ini menurut saya sangat aneh dan hanya rasional untuk orang orang yang tidak menginginkan Ahok yang kristen menjadi Gubernur Jakarta.


Pendukung 5: orang-orang yang menganggap Prabowo lebih cerdas.

Pada awalnya saya juga berpikir Prabowo seorang yang cerdas apalagi telah mengenyam pendidikan militer baik didalam mau pun luar negeri, dan juga pengalaman dan kariernya di militer, namun dengan berjalannya waktu saya melihat Jokowi jauh lebih cerdas, dengan ide-ide yang sering kali dikritik oleh Prabowo tapi kemudian diikuti, seperti pembukaan rekening bank, blusukan dan lain-lain.


Pendukung 6: orang - orang yang percaya bahwa Prabowo mampu memimpin negara menjadi lebih baik.

Kategori ini memang agak sumir karena berkaitan dengan masa depan. Namun dilihat dari bagaimana perusahaan Prabowo yang mempunyai masalah dalam membayar gaji karyawan, sedangkan perusahaan Jokowi tidak ada masalah untuk itu.

Disamping itu Prabowo miskin pengalaman dalam memimpin birokrasi dan rakyat sipil. Saya sangat setuju dengan pendapat Aldian Napitupulu bahwa memimpin sipil sangatlah berbeda dengan memimpin militer.

Supporter dari kategori ini pada umumnya tertarik karena retorika Prabowo yang lebih bersemangat dan berapi-api, walau pun apabila di kaji lebih lanjut data-datanya kurang akurat dan implementasinya juga patut dipertanyakan

Apakah kita akan mempertaruhkan nasib bangsa ini dalam 5 tahun kedepan dengan memilih orang yang tidak memiliki pengalaman dalam memimpin birokrasi dan pemerintahan sama sekali. Menurut saya ini merupakan perjudian yang besar dan tidak rasional.


Pendukung 7: Panasbung

Apabila anda adalah Panasbung, berusaha mendapatkan uang untuk memperkenalkan atau mempromosikan Prabowo, somehow saya dapat memahami sebagai sesuatu yang rasional, karena itu adalah tugas dan pekerjaan saudara yang harus saudara lakukan. Namun apabila itu tidak sesuai dengan hati nurani saudara, lebih baik anda segera mencari pekerjaan yang lain. Toh pekerjaan ini jangka pendek sifatnya. Kecuali kalau anda profesional Panasbung seperti lembaga survey-lembaga survey yang hidup dengan cara menerima bayaran dari kontestan pemilu / pilkada tertentu tanpa melihat ideologi / rencana mereka.



Pendukung 8: PNS yang takut bekerja dengan speed yang diharapkan oleh Jokowi.

Sebenarnya saya mempunya beberapa teman PNS, dan kebetulan teman teman PNS rata-rata , merupakan PNS yang baik dan berdedikasi tinggi. Sebagian dari mereka bahkan memiliki dedikasi dan etos kerja yang jauh lebih tinggi dari swasta.

Namun sayangnya, sesuai dengan berita berita yang saya baca, sebagian besar PNS kita lebih banyak bekerja dengan dedikasi dan speed yang rendah. Mereka tentunya khawatir apabila Jokowi menjadi presiden dan menuntut PNS untuk bekerja dengan giat. Hal ini bisa ditunjukan dengan bagaimana Jokowi mencoba untuk merubah mental PNS di Jakarta. Karena mereka sudah dalam sona nyaman, mereka mengharapkan sona nyaman tersebut tidak terusik dan mereka mendukung Prabowo supaya Jokowi tidak menjadi presiden.

Apabila anda pendukung Prabowo, saya ingin mendapatkan masukan, diantara kategori kategori tersebut diatas, anda termasuk golongan yang mana, dan apabila tidak termasuk dalam golongan tersebut tolong dapat memberikan feedback dan alasannya yang rasional mengapa anda mendukung Prabowo supaya saya juga bisa belajar.

SUMBER
0
3.4K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.