Karena thread ini, terinspirasi dari thread dan pos saya yang sebelumnya, ada baiknya Anda membaca sekilas tentang berikut:
Jokowi Capres boneka budak asing dan media yang di back-up sebagai pembentuk opini.

====================================================================



Apa jadinya jika pemimpin tak punya visi dan misi untuk NKRI ini? Apalagi tak bisa merumuskan sendiri poin-poin tujuannya untuk bangsa kita yang mahsyur ini. Pemimpin macam apa ini kita namakan jika hati dan pikirannya bukan untuk rakyat? Yap, benar PEMIMPINyang tak BERMENTAL. Tak punya MENTAL kepemimpinan.

Leadership artinya secara harfiah adalah memimpin (read:menggiring) individu maupun kelompok menuju suatu tujuan terentu. Yap, tujuan sangat penting. Hidup tanpa tujuan adalah bagaikan kayu yang terombang-ambing dilautan.

Tak bisa lidah ini mengatakan apapun saat seorang yang katanya "pemimpin" tak punya agenda buat kemajuan negeri ini, bahkan hanya mau terima bersih dengan menyuruh orang lain hanya untuk membuat visi&misi. Semoga kita selamat dalam semua kepalsuan ini.


Kemudian, para JASMEV yang selalu berkoar-koar pun ditanyakan oleh mereka yang penasaran: "Apa program CAPRESmu?", mereka hanya terdiam terbelalak karena tak tahu apapun tentang agenda CAPRES tercintanya. Tak tinggal diam, karena dapat mengancam elaktabilitas Jokowi, dia pun akhirnya mendeklarasikan VISI&MISI (read: slogan, tak bisa dibilang visi&misi) kemudian menyebarkan hal tersebut kepada orang banyak. Sekarang JASMEV tak bingung lagi, jika mereka ditanyakan soal itu, mereka sekarang dapat menjawab: "Program capresku adalah REVOLUSI MENTAL." tegas mereka. Walaupun menurut saya, visi&misi itu tak jelas apa maksudnya. Mungkin para JASMEV tak sadar jika otaknya sudah dicuci media.

Sebaiknya, kita mulai saja. Lalu, berpikirlah MENTAL siapa yang sebenarnya pantas untuk direvolusi (read: disehatkan).

Soal REVOLUSI MENTAL ini, sebaiknya Jokowi dahululah yang perlu disehatkan MENTALnyaJokowi itu tak lebihnya hanya seorang politikus cap sambal, dan bukan negarawan sejati. Tak lebihnya seorang pendusta, pengkhianat, dan bersandar didalam kemunafikan. Ingatlah dunia ini adalah panggung sandiwara. Allah sendiri sudah mengatakannya:


Maha besar Allah, Dia sudah mengingatkan kita akan apa yang sebenarnya terjadi dalam dunia ini, bukalah hatimu bro

Cara membedakan seseorang sedang melakukan sandiwara atau tidak, buktikanlah perkataan dan perbuatannya. Kalau sejalan, berarti dia jujur. Kalo tidak? Maka berhati-hatilah akan dalang dan wayang yang sedang dimainkannya. Sungguh orang munafik itu sudah digambarkan pula oleh Allah SWT dalam firmannya:

Ingatlah, ketika si kerempeng itu mendekatimu melalui media.

Ingatlah, ketika si kerempeng itu berjanji diatas kitab suci untuk memimpin Jakarta-mu yang indah selama 5 tahun penuh. Tapi si kerempeng melanggarnya

Lihatlah, pengkhianatan-pengkhinatan yang sudah banyak sekali dilakukan oleh si kerempeng ini. Tak pernah bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan selalu menyalahkan orang lain. Sungguh pemimpin yang tak amanah. Lihatah bukti ini:






Bahkan, Tuhan pun disalahkan Jokowi, seperti statement yang Anda lihat sendiri diatas. Padahal Allah-lah yang memberikan hujan sebagai berkah kepada umat manusia ini. Padahal hujan itu adalah rezeki untuk para petani, tumbuhan, dan tanah yang kering.

Kesalahan dirinya, selalu dilimpahkan kepada orang lain, bahkan Tuhan. Sungguh, laknat pemimpin seperti ini (read: sesungguhnya tak pantas disebut pemimpin). Harusnya dia membuktikan bahwa janjinya mengatasi banjir bisa terbukti, gak cuma bacot dan bisanya menyalahkan. Hindarilah dirimu dari kemunafikan yang nyata, bro

JOKOWI BUTUH DIREVOLUSI MENTALNYA
MENTAL MILIK JOKOWI: MENTAL MUNAFIK, MENTAL PENGKHIANAT, MENTAL PEMBOHONG.



Sekarang, dapatkah Anda berpikir dan memahami. Sebenarnya MENTAL siapa yang harusnya diREVOLUSI? Saya disini, hanya mencoba membuka kesadaran bagi mereka yang membaca agar tak selamanya terselimuti kemunafikan MERDEKA!!!