Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abangairtasAvatar border
TS
abangairtas
You and Me
You and Me



Berawal dengan pertemuan di Sekolah ternyata merubah segalanya. Merubah hidup gue yang awalnya kesepian dan berantakan. Juga berkat dia, gue bisa hidup seperti sekarang.


Nama gue Satria, temen-temen gue biasa manggil gue Satria, Sat, Ria, dan ada juga yang manggil gue BaangSat (Abang Satria). Kehidupan gue gak seenak anak-anak jaman sekarang, jaman gue dulu teknologi belum secanggih sekarang. Masa kecil gue dihabiskan dengan bermain Bancakan, Petak Umpet, Sepedaan, Petualang di Sawah, dan permainan-permainan lain yang sekarang jarang sekali gue lihat kembali disetiap sore di jaman sekarang. Ingin bermain Nintendo pun harus rela mengantri karena di wilayah rumah gue dulu hanya 1 orang yang punya Tendo. Dari situ mungkin pada tau yak gue kelahiran tahun berapa.

Ini kisah tentang Gue dan Dia. Gue yang berantakan dan dia yang mampu merubah hidup gue. Seorang wanita yang mampu merubah hidup gue, merubah pandangan gue. Dan inilah cerita gue.

Selamat membaca, maaf kalau cerita ini masih jauh dari sempurna.


--------------------------------------------------


“Dek, ayo bangun udah jam berapa ini nanti telat ospeknya loh” Ketuk ibu gue didepan pintu kamar gue. Sebenernya ini bukan kamar gue sendiri, tapi kamar gue dan kakak gue. Gue punya satu kakak cowok namanya Bowo selisih kami hanya 2 tahun.

Sekilas gue lihat jam tangan murah bertali hitam yang ada disamping bantal gue yang menunjukan pukul setengah lima.

“Hmm iya bu bentar lagi ade bangun” Jawab gue setengah ngantuk.

“Ayo sekarang aja dek, sholat subuh dulu jangan ditinggalin, oh iya buat ospek udah lengkap semuanya ibu simpen diatas meja ya..” Ucapan ibu gue pun sudah tak terdengar lagi dikuping gue karena gue malah ketiduran lagi.

“Astagaa!!!!” Gue kaget pas liat jam udah menunjukan tepat pukul 6 pagi.

Gue buru-buru mandi dan siap-siap. Pake baju lengkap untuk ospek sambil ngedumel ga jelas karena merasa gak ada yang peduli sama gue karena gak ada yang bangunin, ternyata memang benar gue yang salah karena kalo udah tidur kayak orang mati. Seperti inilah kebiasaan gue sejak SMP, meskipun udah dibangunin dari subuh, tetep aja bangun kalau waktu udah mepet ke jam sekolah. Mungkin teman-teman angkatan gue yang lain udah pada baris sambil upacara pembukaan ospek, lah gue berangkat dari rumah aja belum.

Dengan cepat kilat gue berangkat diantar bapa gue menggunakan motor tua andalannya sampai ujung jalan dekat sekolah, karena jujur gue malu umur segini masih dianter-anter oleh bapa gue. Dan sekarang disinilah gue berada di depan gerbang sebuah sekolah kejuruan di Kota Bandung, dengan terpaksa gue masuk sekolah ini dan dengan terpaksa juga gue harus masuk jurusan ‘TEKNIK KIMIA’. Kalo bukan karena iming-iming dari bapa yang bakal beliin gue handphone jadul yang termasuk keren pada saat itu, gue gak mau masuk sini. Gue yang dari SMP males banget sama yang namanya belajar, dan kini gue harus bergelut di dunia Kimia, apa kabar dengan nilai gue nantinya.

Baru satu langkah kaki gue melewati gerbang sekolah, gue udah dihadang oleh beberapa orang kakak ospek. Dinasehati, Dihukum, dan Dipermalukan gue saat itu. Beres dihukum gue langsung disuruh bergabung sesuai dengan grupnya masing-masing yang udah dibagi sebelumnya.

“Perkenalkan nama saya Satria Wibawa dari jurusan Teknik Kimia, hobi saya main disawah” Gue memperkenalkan diri dihadapan temen satu grup gue dan diakhiri dengan tepuk tangan dari mereka.

Gak ada yang menarik dari hari-hari gue semasa ospek dulu. Dan gak ada cewe yang menarik hati gue juga pada saat itu. Sebenernya waktu itu gue punya cewe yang gue sayang banget, tapi sekarang kita pisah sekolah. Gue jadian sama dia waktu kelas 3 SMP, namanya Fani. Fani ini anaknya baik, lugu, cantik, polos, dan gue sayang dia. Sangat berbanding terbalik dengan gue yang berantakan gini, gajelas. Tapi ya pacaran jaman dulu cuma gitu-gitu aja, paling ngobrol disekolah, terus pulang deh. Gue sama sekali ga pernah ajak dia main keluar, karena gue waktu itu masih belum ngerti yang namanya pacaran, yang gue tau gue sayang dia, udah itu aja.

Bicara masalah cinta, kisah cinta gue cukup mengkhawatirkan. Belum ada satu bulan kita pisah sekolah, Fani mutusin gue tanpa sebab waktu gue lagi papasan sama dia dijalan sewaktu pulang sekolah. Gue yang saat itu sayang banget sama dia jelas dibuat galau. Meskipun gue hanya pacaran sama dia beberapa bulan tapi entah kenapa perasaan gue ke dia tumbuh dengan begitu dalam. Mungkin waktu pacaran gue memang cuek sama dia dan lebih mementingkan main, nah sekarang pas udah ditinggal gue sedih banget. Malem pertama waktu udah putus gue hampir nangis dikamar karena rasa sayang gue yang dalam ke dia. Dan karena rasa sayang gue yang dalam ke dia pun gue sama sekali gak bisa nyari pengganti dia dan jomblo selama hampir 2 tahun...

Fani..... Sosok cewe yang bisa membuat gue rela menunggunya hingga hampir 2 tahun atau mungkin lebih. Sesosok cewe yang bikin gue galau entah itu pas dirumah atau pun disekolah, karena gue masih sering liat dia waktu berangkat sekolah walaupun kita beda sekolah. Dan Fani sesosok cewe yang bisa membuat hidup gue berantakan dan semakin terpuruk.

Gue mulai merokok setelah putus dari Fani. Diawal pembelajaran dikelaspun gue menjadi sosok yang sangat pendiam dan tertutup. Gue hanya dekat dengan beberapa anak cowo aja dan sama sekali ga ada anak cewe kelas gue yang gue kenal, padahal dikelas gue mayoritas adalah anak cewe. Gue bersikap sangat dingin dan terkesan sombong sama cewe sejak putus dari Fani. Gue yang menang sudah malas sejak awal semakin tertinggal pelajaran alhasil hasil test kimia pertama gue pun mendapat nilai yang sangat anjlok.

Hidup gue sangat monoton, kegiatan sehari-hari gue adalah Bangun-Sekolah-Main-Tidur terus menerus seperti itu dalam beberapa bulan..

“Satria, kamu satu kelompok sama aku untuk tugas praktek percobaan” Kata seorang cewe yang saat itu gue gak tau namanya siapa.

“Oh, iya” Jawab gue singkat dan kembali meletakan kepala gue diatas tas yang gue jadikan sebagai bantal.

“Udah gitu doang? Kamu ga nanya gitu tugasnya ngapain, atau apa yg harus kamu bawa? Niat sekolah gak sih kamu? Aku perhatiin kayak gak ada gairahnya banget buat belajar. Bu Novi ngasih aku pesen untuk merhatiin kamu dan bantu kamu buat belajar” Kata dia yang mungkin kesal dengan sikap gue itu.

“Hmmm, Iya” Jawab gue malas.

“Kenapa sih kamu beda sama yang lain, perasaan Cuma kamu doang yang gak bisa sosialisasi dan ramah sama temen-temen yang lain. Kamu makhluk asing ya sampe tertutup gitu? Milih-milih banget sih temenan juga” Dia masih terus ngomong dan gak gue gubris.

“Udah ngomongnya? Berisik banget sih, mau tau aja urusan orang..” Jawab gue sambil bangkit dan meninggalkan ruangan kelas.

Teman-teman yang lain ngeliatin ke arah gue dan Faisya cewe itu namanya, karena gue bicara ddengan nada cukup tinggi dan berhasil bikin dia kaget dan terdiam. Sejak saat itu, gue menjadi satu-satunya cowo yang dimusuhi dan mungkin dibenci akibat sifat gue oleh anak-anak cewe satu kelas.

be continued...

Quote:


Diubah oleh abangairtas 22-06-2014 03:56
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.2K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.