Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shantikemAvatar border
TS
shantikem
Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik
Risma yang Punya Idea Dolly Ditutup. Why?


PDIP Siapkan Kader untuk Lindungi Dolly


Dolly Ditutup juga akhirnya
[youtube]zNk-CEVn3U0[/yotube]

Malam Terakhir Dolly sebelum Ditutup



Dolly Resmi Ditutup Setelah 44 Tahun Berjalan
Peristiwa 1 18 Jun 2014 23:21

Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik
Gang Dolly saat jaya-jayanya .. industri lendir terbesar di Asia Tenggara

Liputan6.com, Surabaya - Lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara yakni Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Rabu malam, akhirnya resmi ditutup.

Acara yang digelar di Gedung Islamic Center Surabaya itu dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Gubernur Jatim Soekarwo, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD Surabaya Macmud, Kapolda Jatim, Kapolres Surabaya, anggota DPRD, Kepala SKPD Pemkot Surabaya, MUI, LSM, serta para pekerja seks komersial, mucikari dan warga sekitar Dolly.

"Yang harus dipertahankan adalah sesuatu hal positif, kalau tidak positif tidak perlu dipertahankan," kata Mensos Salim Segaf Al Jufri saat memberikan sambutan di acara Deklarasi Warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan untuk Alih Fungsi Wisma dan Alih Profesi Wanita Harapan.

Menurut dia, pihaknya memberikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait yang sudah berusaha menutup lokasi prostitusi Dolly dan Jarak. "Sekitar 2-3 tahun, kami bersama pemda optimal untuk mengatasi permasalahan ini," kata Salim.

Dalam acara tersebut dilakukan deklarasi oleh perwakilan warga yang isinya menjadikan Kelurahan Putat Jaya jadi bebas prostitusi, siap beralih profesi serta meminta aparat menindak tegas terjadinya prostitusi. Setelah itu dilanjutkan dengan penandatanganan oleh 107 perwakilan warga.

Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dalam suksesnya acara ini. Ia mengatakan masyarakat dalam bekerja harus bermartabat.

"Ini program kemanusiaan. Maka kami setuju apa yang diminta Bu Walikota dalam soal Dolly. Pemerintah tak akan membiarkan warga keleleran. Memang dulu penghasilan banyak, namun ditutup memang berkurang," katanya.

Soal PSK akan dikembalikan ke daerah asal, pihaknya sudah koordinasi dengan bupati dan walikota di Jatim. Pihaknya telah menyiapkan APBD Jatim untuk mengentaskan mereka.

Dalam kesempatan itu diberikan bantuan dari Kemensos sebesar Rp 7 miliar dan Gubernur Jatim sebesar Rp 1, 5 miliar kepada PSK serta warga terdampak lokalisasi.

Kisah Dolly berawal pada 1967. Saat itu muncul seorang bernama Dolly Khavit, seorang wanita yang konon dulunya juga pramuria, yang kemudian menikah dengan seorang pelaut Belanda. Dolly merupakan seorang wanita yang memiliki perangai seperti laki-laki, tomboy.

Dari hasil pernikahannya, Dolly dikaruniai putra bernama Edy. Ia juga mengambil anak angkat bernama Bambang. Akhirnya, Dolly memiliki usaha pramuriaan. Ia mengangkat mucikari yang diambil dari Kampung Semolosewu. Dari sini mulai muncul sebutan Papi Dolly. Ia kemudian mengelola satu wisma bernama Mamamia.

Tak lama setelah itu, dibangun sebuah wisma bernama Barbara yang dikelola keturunan Belanda. Di lokasi itu, muncul kemudian Wisma TKT dan Sembilan Belas. Akhirnya, jadilah perkampungan itu menjadi nama Gang Dolly pada awal 1970.
http://news.liputan6.com/read/206535...tahun-berjalan

Sutiyoso: Lokalisasi Kramat Tunggak Saja Bisa Ditutup
20 Juni 2013 12:55 wib

Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik
mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso

JAKARTA (voa-islam.com) - Jika lokalisasi Kramat Tunggak yang luasnya 10 hektar dan terbesar di Asia Tenggara itu saja bisa ditutup dan berganti menjadi Jakarta Islamic Center (JIC), kenapa lokalisasi Saritem di Bandung dan Dolly di Surabaya tidak bisa.

Hal itulah yang dipertanyakan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dalam Puncak Milad 10 Tahun Jakarta Islamic Centre (JIC), Kamis (20/6) pagi di bekas lokalisasi Kramat Tunggak, Koja, Jakarta Utara. Sutiyoso mengaku berkesan dengan tempat yang telah mengubah kawasan haram jadah menjadi sejadah ini.

"Dulu saya penasaran yang namanya Boker, tempat prostitusi di wilayah Jakarta Timur. Sutiyoso pernah diberitakan media, Kramat Tunggak ditutup untuk membangun mal dan supermarket. Dan ia dituding akan menerima uang yang cukup besar."

Yang jelas, JIC telah menjadi tempat wisata religius. Dulu bangunnya menelan biaya Rp.250 milyar. Warna biru pada langit-langit masjidnya terinpirasi ketika saya ke Istanbul. Seperti diketahui, Sutiyoso telah berjasa bagi masyarakat Jakarta, terutama mengubah tempat maksiat tersebut menjadi JIC.

Hadir dalam puncak Milad 10 th JIC itu, antara lain: KH. Syaifudin Amsir (ulama Betawi), Sutiyoso, Ust Wafiudin Sakam, sedangkan Gubernur DKI Jakarta Jokowi berhalangan hadir dan diwakili utusannya, asisten Kesmas Holoan Siregar.

Ust Wafiudin saat memberi sambutan berharap, JIC bukan hanya menjadi pusat peradaban Islam, tapi juga pusat ilmu pengetahun dan pembangunan karakter.

Ketua Umum JIC KH. Ahmad Shodri berharap Pemda DKI segera mengeluarkan Perda untuk kepentingan merenovasi dan perawatan JIC yang sudah tidak terawat, terutama toilet. "Kita malu jika ada tamu dari luar negeri, toiletnya jelek dan tidak nyaman," katanya
http://www.voa-islam.com/read/indone....r5lYAWLk.dpbs

Ketua DPRD Surabaya Sebut Cuma PDIP yang Tolak Penutupan Dolly
Tuesday, 17 June 2014, 14:25 WIB

Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rencana Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk menutup kawasan pramuriaan di Dolly dan Jarak, tetap mendapat sokongan politik. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, meminta, agar Wali Kota Tri Rismaharani tetap di jalur awal, yaitu menghentikan praktik prostitusi tersebut.

Ketua DPRD Muhammad Machmud mengatakan, suara bulat lembaga pimpinannya siap menjadi amunisi pembelaan jika Risma mendapat perlawanan. "Harus ditutup. Targetnya memang harus ditutup. Itu sesuai dengan rencana semua badan pemerintahan," kata dia saat dihubungi RoL, Selasa (17/6).

Kata dia, masih ada satu fraksi di legislatif kota yang menolak, tapi tekad pemerintah untuk mengalihfungsikan kawasan merah itu menjadi keharusan. Hingga saat ini, ia menjelaskan cuma fraksi PDI Perjuangan yang menentang langkah Risma tersebut. "Ya, perdebatan itu biasa. Kendala-kendala wacana itu juga biasa. Tapi kan nggak lantas penolakan (dari PDI Perjuangan) itu dituruti," ujar anggota fraksi Partai Demokrat ini.
Machmud menjelaskan, tanggal penetapan penutupan dan pengalihfungsian Dolly dan Jarak sudah ditentukan Pemkot. Kata dia, jika tetap pada peta rencana, Rabu (18/6), jadi hari deklarasi bersama penutupan. Dia menjelaskan, deklarasi itu sebagai formalitas dari penghentian lokalisasi tersebut.

Kata dia, ada setidaknya tiga elemen terkait prostitusi yang akan menandatangani penghentian praktik prostitusi itu. Di-antaranya, adalah para mucikarasi, PSK, dan warga asli di Dolly dan Jarak. Selanjutnya, dikatakan dia, deklarasi juga harus disusul dengan program-program menghapusan serta pemulangan para PSK ke kampung halaman
http://www.republika.co.id/berita/na...enutupan-dolly

Mengapa PDIP Tolak Dolly Ditutup?
Kejadian 9 Tahun Silam Ini Mungkin Bisa Menjawab

Jum'at, 16 Mei 2014 07:00 wib

JAKARTA (Voa Islam) - Adanya penolakan resmi dari PDIP tentang ditutupnya sarang pramuriaan Dolly, Surabaya sangat disayangkan oleh berbagai pihak, namun apabila melihat sepak terjang para politikus PDIP menjadi sebuah kewajaran mengapa mereka menolak.

Media online terkemuka di Indonesia yaitu detik.com pernah merelease sebuah berita pada Kamis, 31/03/2005 tentang apa yang terjadi ketika PDIP menggelar Konggres di Bali. Detik.com menuliskan judul : "Kongres PDIP Untungkan pramuria".

Berikut isi lengkap beritanya :
Kongres PDIP di Bali membawa berkah. Setidaknya, untuk para pramuria. Para wanita malam itu mendapatkan rupiah lebih banyak dibanding hari biasa, karena banyaknya penggembira dan utusan kongres PDIP yang melakukan transaksi sekk dengan para pramuria.

Sejak hari pertama kongres, sebagian penggembira dan utusan kongres PDIP memang tampak menyerbu kawasan pramuriaan tak resmi di beberapa kawasan Sanur, Bali. Antara lain di Padang Galak, Pasiran, Belanjong, dan Semawang.

Kawasan pramuriaan ini terkenal dengan tarif hemat. Sementara beberapa utusan kongres PDIP yang berkantong tebal memilih mendatangi kawasan pramuriaan di kawasan wisata Kuta. Tempat ini dikenal sebagai kawasan pramuriaan yang bertarif mahal.

Para penggembira kongres PDIP yang bermalam di lapangan Matahari Terbit, biasanya menghabiskan malam-malam indahnya di Pulau Dewata ini dengan mendatangi rumah-rumah pramuria di Padang Galak, yang berada di pinggir pantai Sanur itu. Mereka minum-minum, ngobrol, dan juga yang sampai melakukan transaksi dengan pramuria. Umumnya, mereka mencari ayam kampung (gadis Bali). Sayang, gadis Bali susah didapatkan. Soalnya, sebagian besar pramuria di daerah ini memang berasal dari daerah Banyuwangi dan sejumlah daerah dari Jawa Timur lainnya.

Menurut seorang pramuria di Padang Galak, Susi, kepada detikcom, Kamis (31/3/2005), dirinya telah melayani tiga orang yang merupakan tiga penggembira kongres PDIP. Sebenarnya banyak penggembira PDIP yang mendatangi dirinya. Tapi, banyak penggembira yang tidak membayar, karena pura-pura mabuk. Maklum, penggembira memang tidak berduit banyak.

Di kawasan pramuriaan Padang Galak dan Pasiran, biasanya penggembira kongres berdatangan secara perorangan atau bergerombol. Karena sama-sama orang Jawa, transaksi pun lebih mudah.

Sementara penggembira di kawasan by pass Sanur memilih menyerbu beberapa rumah bordil di kawasan Semawang dan Belanjong. Mereka tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan para wanita malam itu. Setiap rumah yang memiliki alamat berakhir huruf X, maka itu dipastikan rumah bordil.

Salah seorang pramuria di Semawang, Linda, mengaku melakukan transaksi dengan sejumlah penggembira dan utusan kongres. Bahkan, dia mengaku juga mendapat order untuk datang ke hotel tempat menginap para utusan. "Pokoknya ini berkahlah, karena lebih ramai dari hari-hari biasa," ungkapnya.

Sedangkan beberapa satgas Kongres PDIP yang berpakaian ala pecalang juga ketiban rezeki dari sejumlah utusan kongres. Seorang satgas, Putu Wardana, mengaku sempat beberapa kali menerima order dari para utusan kongres untuk mencarikan rumah bordil itu.

Putu pun mendapatkan rupiah yang lumayan. Sebagian utusan juga mencari kawasan pramuriaan elit yang berada di kawasan Kuta. Bahkan, sejumlah utusan masih mengenakan ID card kongres saat mendatangi kawasan pramuriaan elit di Kuta itu. Bagaiamana dengan moralita yangn sangat bobrok begitu mau membangun negara dan bangsa?
http://www.voa-islam.com/read/indone....GSXQ5hUB.dpbs


Kramat Tunggak di jakarta Utara Kini:

Merubah Pintu Masuk ke Neraka
menjadi Pintu Masuk ke Surga

Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik
Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik
Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik
Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik


VIDEO:

Ceteknya Pikiran PDIP Soal Gang Dolly: Saritem & Kramat Tunggak aja Kini Bisa Baik


Kisah Kramat Tunggak: Lokalisasi PSK yang Jadi Pusat Ibadah
19 Jul 2013 15:06
Kramat Tunggak dulu lekat dengan wisata seks. Namanya kondang hingga ke mancanegara. Konon bahkan dikenal sebagai lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara. Namun, setelah ditutup pada 1999, lokalisasi di Koja, Jakarta Utara, itu kini beda rupa.

Semua berubah. Lokalisasi itu diganti lembaga pengkajian dan pengembangan Islam, Jakarta Islamic Center. Masjid Jakarta Islamic Center didirikan menggantikan bangunan yang dulunya berupa 'bilik-bilik cinta'. Jalannya pun berubah, dari Kramat Tunggak menjadi Kramat Jaya.

Demikian pula dengan sejumlah penjaja seks komersial (PSK) yang dulunya menghuni kawasan itu, kini juga turut berubah. "Setelah lokalisasinya itu ditutup, ada kurang lebih 10 PSK yang menjadi pembantu di masjid ini. Jadi tukang masak, gosok, dan bersih-bersih di sini," kata Kepala Humas JIC Saryono di Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Namun karena bertambahnya usia, 7 di antara 10 mantan PSK yang bekerja di Masjid JIC ini sudah pulang kampung. Sehingga saat ini hanya ada 3 mantan PSK yang tetap bekerja di Masjid JIC. "Yang lain itu berhenti karena memang ingin pulang ke kampung. Usia mereka juga sudah mulai tua," katanya.

Saryono mengatakan, di lingkungan JIC terdapat 3 gedung. Gedung utama adalah tempat pengelola. "Selain gedung utama, di sini juga ada 2 gedung pembantu, gedung sarana dan gedung bisnis. Yang saya dengar ingin dirombak dari gedung bisnis menjadi pondok pesantren modern serta ruang-ruangan untuk diklat," tutur Saryono.

Secara keseluruhan, di JIC ada sekitar 70 hingga 80 pegawai. Jika gedung bisnis diganti, maka pegawai perlu ditambah untuk operasionalnya. "Semuanya akan kondisional, jika memang perlu yang harus ditambah," kata Saryono.
http://news.liputan6.com/read/643972...i-pusat-ibadah

Quote:


-------------------------

Mudah-mudahan elit PDIP itu pada segera bertobat, mumpung akan masuk bulan baik, bulan pengampunan dosa, yaitu bulan puasa Ramadhan ... amin!


emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh shantikem 19-06-2014 01:27
0
5.4K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.