Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cumakauAvatar border
TS
cumakau
Burhan Muhtadi: Lawan Prabowo, Jokowi Butuh Energi 3 Kali Lipat
Burhan Muhtadi: Lawan Prabowo, Jokowi Butuh Energi 3 Kali Lipat
Rabu, 18 Juni 2014 - 16:15 wib |

Burhan Muhtadi: Lawan Prabowo, Jokowi Butuh Energi 3 Kali Lipat
Capres PDIP Jokowi

Burhan Muhtadi: Lawan Prabowo, Jokowi Butuh Energi 3 Kali Lipat
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi

JAKARTA- Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan kalah dalam pertarungan Pemilihan Presiden 2014 apabila tidak berjuang mendongkrak elektabilitasnya yang terus menurun. Sebab, elektabilitas lawannya, Prabowo dan Hatta Rajasa semakin meningkat.

"Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada Maret sampai awal Juni, elektabilitas Jokowi menurun sedangkan Prabowo justru meningkat," kata Burhanuddin, Rabu (18/6/2014)

Menurut Burhanuddin untuk mendongkrak tren elektabilitas yang menurun jauh lebih sulit ketimbang untuk menaikkan elektabilitas dari bawah ke atas. "Untuk mendongkrak tren turun ini, tim Jokowi butuh energi tiga kali lipat," terang Burhanuddin.

Ia mengatakan, melemahnya elektabilitas Jokowi disebabkan karena beberapa hal. Menurutnya, Jokowi adalah calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang diidentikkan sebagai pemimpin jujur dan dekat dengan rakyat sedangkan Prabowo dari Partai Gerakan Indonesia Raya dianggap sebagai pemimpin yang tegas dan berwibawa.

Namun berdasarkan hasil survei Indikator politik Indonesia, lanjutnya, jumlah masyarakat yang menginginkan pemimpin jujur semakin berkurang. Pada tahun 2013 menunjukkan 60 persen masyarakat yang memilih pemimpin jujur namun pada tahun 2014 menjadi 40 persen.

"Kejujuran mengalami penurunan sebagai kriteria yang sangat penting dari capres yang menyebabkan tren Jokowi turun. Saat ini, masyarakat cenderung memilih berdasarkan persepsi terhadap capres," jelasnya.

Selain itu, kampanye hitam efektif menurunkan elektabilitas Jokowi. Beberapa waktu lalu Jokowi diserang kampanye hitam menyangkut isu SARA seperti Jokowi keturunan Tionghoa dan kristen serta anti-Islam.

"Kampanye hitam terkait isu Kristen dan Tionghoa ternyata efektif menurunkan elektabilitas Jokowi. Sedangkan elektabilitas Prabowo tidak terganggu dengan isu pelanggaran HAM," ujar Burhanuddin.

Ia menjelaskan Prabowo semakin didukung kelas menengah yang tidak terpengaruh dengan isu pelanggaran HAM yang dikaitkan dengan mantan perwira TNI Angkatan Darat itu.

"Survei saat ini menunjukkan Jokowi kalah di kalangan kelas menengah. Isu tentang HAM selama empat tahun hanya naik tiga persen, kampanye HAM berjalan ditempat karena banyak orang yang tidak tahu. Ini menunjukan ada kegagalan untuk memberikan pendidikan politik pada masyarakat tentang HAM," tutur Burhanuddin. (ant//ugo)

sumber : http://pemilu.okezone.com/read/2014/...i-3-kali-lipat

PEMBAHASAN TS :

Memang pada saat Cagub dan Gubernur DKI Jakarta Jokowi sangat Populer karena harapan masyarakat Jakarta ditambah lagi dapat iklan gratis maupun setingan, sehingga elektabilitas Jokowi teratas akan tetapi karena harapan masyarakat DKI Jakarta merasa dipermainkan dan dingkari dan juga terlalu sering muncul blusukan sehingga masyarakat bosan apalagi sering berbohong dalam segala hal seperti janji 5 tahun bohong dan ditanya nyapres jawabnya nggak mikir nggak mikir cuma mau fokus ngurusin Jakarta sampai 5 tahun kedepan.

Apalagi karena merasa di atas Jokowi dan Partai pengusungnya PDIP terlalu angkuh seolah-olah tidak butuh koalisi dan tidak ada bagi-bagi Menteri (terlalu percaya diri menang), tapi apa dikata diluar dugaan yg seharusnya kalau PDIP merangkul Golkar saja pasti menang telak terutama ditambah media elektroniknya TV One.

Akan tetapi setelah sosok Prabowo tampil dan meningkatkan suara Gerindra 3 kali lipat serta melihat ketegasan dan keberanian Prabowo, maka disini masyarakat merasa dilindungi dan ingin sesuatu yang baru sehingga Prabowo adalah calon President yang diharapkan, ditambah lagi Amerika yg tadinya membanggakan Jokowi karena elektabilitasnya tinggi sekarang merasa gentar terhadap Prabowo (kalau Prabowo jadi maka Amerika sangat sulit menguasai laut Cina selatan karena pengaruh Indonesia sangat disegani di Asia Tenggara, sehingga melalui Dubesnya di Indonesia Amerika sudah mulai mendekati Prabowo dengan mengatakan Prabowo kalau jadi President boleh ke Amerika dan Ini terus dilakukan Amerika pendekatan secara masive.

Yang pasti Jokowi sangat sulit menang di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan. dan Sulawesi khususnya di Sulawesi Utara & Gorontalo. sehingga sudah dipastikan Prabowo akan menang satu putaran.

Diubah oleh cumakau 19-06-2014 01:01
0
5.1K
59
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.