Salah satunya di Jakarta dan sejumlah kota lain di Pulau Jawa.

VIVAnews - Kepolisian Republik Indonesia memprediksi akan terjadi benturan fisik antarpendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Rabu 18 Juni 2014, mengatakan bahwa potensi benturan itu terjadi di Jakarta, Sulawesi Selatan, dan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Menurutnya, benturan bisa terjadi bila pendukung fanatik pasangan capres tidak siap menerima kekalahan. "Apabila ini tidak diantisipasi, dapat menjadi gangguan keamanan dalam negeri," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta.

Selain pengamanan Pilpres, polisi juga menyiagakan sekitar 81 ribu personel. Jumlah ini berkurang dari jumlah seharusnya pasukan sebanyak 86 ribu.

"Kebetulan, pengawasan Pemilu kan bersamaan dengan pengawalan Lebaran. Kalau ada pergeseran ke sana ke mari itu tergantung prioritas. Kita harapkan tetap efektif," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Polri telah menetapkan titik-titik rawan di jalur Pantura. Selain itu, saat dan usai Idul Fitri, Polri menggelar operasi Ketupat 2014.

"Ini sebagai langkah antisipasi terhadap pihak yang memiliki niat memanfaatkan situasi Lebaran bagi kepentingan tertentu dan dalam rangka menghambat dan mengganggu Pemilu," ujarnya. (asp)