- Beranda
- The Lounge
Kisah Perseteruan Tukang Mentega dan Tukang Roti
...
TS
rinjanisasak
Kisah Perseteruan Tukang Mentega dan Tukang Roti
Kisah Inspiratif: Di sebuah kota, hiduplah seorang pria yang sehari-harinya mencari nafkah dengan membuat roti. Dia membuat dan menjual rotinya sendiri, dan menjadi seorang penjual roti yang sangat dikenal di wilayahnya.
Suatu hari, dia membeli mentega dari seorang pria tua yang juga tinggal di kotanya. Dia membeli satu kilogram mentega kualitas terbaik dan membawanya pulang untuk diolah menjadi roti paling lezat untuk para pelanggan. Namun entah kenapa, ada pikiran aneh yang tiba-tiba terbersit di pikiran penjual roti itu.
Dia merasa tak yakin dengan bobot mentega yang baru saja dibelinya dari pria tua itu. Alhasil, begitu sampai di rumah, dia menimbangnya dengan alat canggih yang dimilikinya. Hasilnya, benar saja, berat mentega itu tak sampai satu kilogram beratnya.
Persidangan pun berjalan, dan hakim mulai menanyai motif penjual mentega itu melakukan kecurangan. Penjual mentega itu mengakui bahwa dia memang tidak memiliki timbangan yang bagus sebagai patokan dagangannya. Hal ini jelas membuat hakim semakin curiga dan menanyakan alat apa yang biasa digunakan penjual mentega untuk menentukan berat dagangannya.
Baca juga kisah inspiratif lainnya disini
Sumber:cantik.co
Suatu hari, dia membeli mentega dari seorang pria tua yang juga tinggal di kotanya. Dia membeli satu kilogram mentega kualitas terbaik dan membawanya pulang untuk diolah menjadi roti paling lezat untuk para pelanggan. Namun entah kenapa, ada pikiran aneh yang tiba-tiba terbersit di pikiran penjual roti itu.
Dia merasa tak yakin dengan bobot mentega yang baru saja dibelinya dari pria tua itu. Alhasil, begitu sampai di rumah, dia menimbangnya dengan alat canggih yang dimilikinya. Hasilnya, benar saja, berat mentega itu tak sampai satu kilogram beratnya.
Hal ini jelas membuatnya marah, dan merasa diperlakukan tidak adil. Merasa sakit hati, dia pun langsung melaporkan penjual mentega itu ke pengadilan. Si penjual roti berharap hakim bisa memberikan keadilan padanya, yang benar-benar merasa dirugikan.
Persidangan pun berjalan, dan hakim mulai menanyai motif penjual mentega itu melakukan kecurangan. Penjual mentega itu mengakui bahwa dia memang tidak memiliki timbangan yang bagus sebagai patokan dagangannya. Hal ini jelas membuat hakim semakin curiga dan menanyakan alat apa yang biasa digunakan penjual mentega untuk menentukan berat dagangannya.
“Hakim yang terhormat, saya memang tidak punya alat, tapi saya punya patokan untuk menentukan berat dagangan saya. Sebelum saya menjual mentega, saya telah membeli roti dari penjual roti yang menutut saya itu, dengan berat satu kilogram. Berpatok pada berat roti itulah saya membagi mentega saya setiap kilogramnya. Jadi kalau ada yang harus Anda salahkan, harusnya ya penjual roti itu,” ulas penjual mentega.
Baca juga kisah inspiratif lainnya disini
Sumber:cantik.co
0
5.2K
19
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.2KThread•83.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru