Prabowo Tolak Klarifikasi Kebocoran Rp 1.000 Triliun
Rabu, 18 Juni 2014 | 11:03 Email
Capres nomor urut satu Prabowo Subianto (kiri) menyapa warga seusai berziarah ke makam mantan Pangab Jenderal M. Yusuf di Tempat Pemakaman Umum Pannakkukang, Makassar, Sulsel, Selasa (17/6). Antara/Prasetyo Utomo
Jakarta - Ketua tim sukses pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta, Mahfud MD mengatakan Prabowo tidak perlu mengklarifikasi pernyataannya akan kebocoran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 1.000 triliun yang sekarang ini menuai kritikan.
Bahkan, pihaknya merasa tidak perlu memberi penjelasan akan angka yang disebut Prabowo pada debat capres, Minggu (15/6).
"Itu tak perlu dijelaskan lagi. Kan sudah banyak penjelasannya," kata Mahfud, melalui pesan singkat kepada SP, di Jakarta, Rabu (18/6).
Pada debat capres, Prabowo menuturkan, Dewan Pakar Gerindra meyakini kebocoran APBN per tahun mencapai Rp 1.000 triliun. Mantan Danjen Kopassus itu bahkan menyebut kebocoran versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih besar lagi karena mencapai Rp 7.200 triliun.
Pernyataan Prabowo menuai kritik karena data-data yang disampaikan tidak akurat. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, angka Rp 7.200 triliun bukan kebocoran APBN, melainkan potensi pendapatan negara jika mampu membenahi sistem pengelolaan sumber daya alam (SDA).
Mahfud tidak berkomentar ketika ditanyai apakah maksud Prabowo serupa dengan klarifikasi yang disampaikan Abraham Samad.
Dia hanya menegaskan, pernyataan Samad tersebut berbeda dengan penjelasan yang disampaikannya secara langsung pada saat memberi pemaparan di Kampus UI Salemba.
"Kalau yang KPK penjelasannya bukan seperti itu. Saya bersama banyak guru besar di UI mendengar sendiri dari Abraham Samad di kampus UI Salemba. Itu kan penjelasan Jubir KPK Johan Budi setelah diributkan orang. Tapi saya tak tertarik untuk meributkan itu," kata Mahfud.