- Beranda
- The Lounge
Doggerland : Misteri Atlantis yang Hilang
...


TS
rasyid2000
Doggerland : Misteri Atlantis yang Hilang


Spoiler for PERTAMA-TAMA:


Quote:
Hampir semua orang pasti pernah mendengar atau mengetahui tentang kisah Atlantis, namun mungkin masih banyak yang tidak mengenal peradaban kuno Doggerland yang dianggap merupakan urat nadi peradaban di Eropa hingga akhirnya tenggelam akibat naiknya permukaan laut yang membentuk garis pantai UK saat ini.

Quote:
Bentuk peradaban apakah yang ada di Doggerland? dan dimanakah letak posisinya saat ini? Doggerland adalah sebuah daratan yang luas yang terletak pada ujung utara skotlandia, Denmark dan kepulauan Channel. Diyakini bahwa daratan ini dihuni oleh puluhan ribu penduduk sebelum akhirnya tersapu oleh air laut, tenggelam kedasar laut utara ribuan tahun yang lalu.
Spoiler for Doggerland:
Sekarang peradaban Doggerland yang hilang tersebut telah diciptakan kembali dalam bentuk simulasi komputer 3D oleh tim ahli dari Skotlandia, proyek ini telah berjalan selama 15 tahun yang dikerjakan oleh para peneliti dari St Andrews, Dundee dan Aberdeen University. Hasil dari kerja mereka telah dipamerkan di London pada pameran Royal Society Summer Science pada tahun 2012 silam.
"Nama yang diberikan adalah tepi Doggerland namun itu berlaku untuk salah satu dari beberapa periode dimana saat itu laut utara masih berupa daratan" ujar Dr Richard Bates dari St Andrews University.
"Batas maximum nya adalah sekitar 20 ribu tahun walaupun mungkin sebahagian dari wilayah tersebut tertutup oleh es, dan ketika es mencair semakin banyak daratan yang terungkap tapi permukaan laut juga ikut naik" tambah Dr Richard Bates.
Mendapat bantuan dari perusahaan minyak dan gas berupa data, membuat tim peneliti mampu untuk membuat perkiraan landskap dataran tersebut, dan tidak mengherankan mengapa ditemukan fosil mammoth dan rusa disana. oleh karena hal itu mereka dapat mereka tipe penduduk yang hidup disana.
Fosil dari tulang mammoth menunjukkan bahwasanya daratan tersebut dulunya adalah berupa lembah dan perbukitan yang kemudian tenggelam menjadi dasar lautan. Diperkirakan umur daratan ini sezaman dengan atlantis dan secara komplit tenggelam didasar lautan pada masa 10-8.000 tahun yang lalu saat kepulauan Inggris terbentuk.
Dihuni puluhan ribu manusia purba. Diduga sebagai 'jantung' Eropa.
Selama ribuan tahun manusia berusaha menelusuri keberadaan Atlantis atau Atlas, kota berperadaban maju yang diungkap Plato dalam bukunya, "Timaeus" dan "Critias", yang tenggelam hanya dalam waktu sehari semalam. Namun hingga saat ini belum ada titik terang.
Meski tak berkaitan langsung dengan Atlantis yang melegenda, baru-baru ini, tim penyelam dan ilmuwan dari Univesity of St Andreews, Inggris mengungkap temuan tentang dunia bawah air yang tenggelam di Laut Utara sekitar 6.500 Sebelum Masehi, atau lebih dari 8.500 tahun lalu. Dijuluki "Atlantis" Inggris.
Disebut Doggerland, ia adalah daratan yang luas dan kering yang terbentang dari Skotlandia hingga Denmark, yang tenggelam di bawah air.
Tim yang terdiri dari ahli iklim, arkeolog, dan geofisikawan saat ini sedang memetakan area bawah laut itu, berdasarkan data yang didapatkan oleh perusahaan minyak yang mengeksplorasi kawasan tersebut. Para ilmuwan juga menemukan, di masa lalu daratan tersebut juga menjadi tempat hidup mammoth -- gajah purba berukuran raksasa. Juga rusa.
Bagaimana dengan manusia yang ada di sana? Para peneliti memperoleh gambaran, daratan yang tenggelam ini sebelumnya memiliki populasi hingga puluhan ribu orang. Mereka hidup di area yang membentang dari selatan Skotlandia, melewati Denmark, dan bawah Selat Inggris, hingga Channel Island.
Dengan populasi sedemikian banyak, area tersebut di masa lalu diduga sebagai 'jantung' Eropa, yang lenyap diduga karena terjangan tsunami dahysat. "Kami bisa memahami orang-orang yang hidup saat itu," kata Richard Bates, ilmuwan dari University of St Andrews, seperti dimuat Daily Mail, 3 Juli 2012.
Fakta dan data soal kota yang tenggelam itu sekaligus menjadi bukti, bahwa kenaikan level air laut telah terjadi sejak lama. "Orang-orang kelihatannya berpikir kenaikan level air laut adalah hal yang baru-- tapi itu adalah bagian dari siklus sejarah Bumi yang terjadi beberapa kali," kata Bates.
Bates menambahkan, penelitian juga menguak misteri Laut Utara yang telah lama menjadi pertanyaan para ilmuwan. "Selama bertahun-tahun kami telah berspekulasi tentang eksistensi daratan yang hilang, berdasarkan tulang yang terjaring para nelayan di Laut Utara. Namun baru ketika kerjasama dilakukan dengan perusahaan minyak, kami mendapat gambaran seperti apa bentuknya."
Saat ini para ilmuwan telah berhasil membuat model flora dan manusia di masa itu, juga membuat gambaran manusia purba yang tinggal di sana dan memahami peristiwa dramatis yang mengubah daratan tersebut untuk selamanya, termasuk, kenaikan level air laut dan tsunami dahsyat.
Sebuah pameran juga digelar, untuk menampilkan cara hidup penduduk Mesolitikum dari Doggerland, melalui artefak yang ditemukan jauh di dasar laut. Termasuk, potongan batu api digunakan oleh manusia kala itu.
Sementara, rekonstruksi menunjukkan gambaran tentang daratan yang berbentuk bukit dan lembah, rawa dan danau luas, dan sungai-sungai besar membentuk garis pantai yang kompleks.
Saat permukaan laut naik, bukit-bukit itu menjadi pulau terisolasi. Dengan meneliti data fosil, seperti serbuk sari, mikrofauna dan makrofauna - para peneliti dapat mengetahui apa jenis vegetasi tumbuh di Doggerland dan apa saja hewan yang berkeliaran di sana.
Tim peneliti saat ini sedang menyelidiki lebih banyak tentang perilaku manusia Doggerland, termasuk misteri batu tegak yang diduga sebagai kuburan raksasa.
"Kami belum menemukan 'lokasi x' yang bisa dijadikan penanda atau landmark. Namun, kami telah menemukan banyak artefak dan fitur-fitur terendam yang sulit dijelaskan itu terbentuk secara alami, seperti gundukan yang dikelilingi parit dan fosil tunggul pohon di dasar laut," kata Bates.
Dia mengakui, hanya sedikit bukti yang masih tersisa, lebih banyak yang terkikis di bawah laut.
"Nama yang diberikan adalah tepi Doggerland namun itu berlaku untuk salah satu dari beberapa periode dimana saat itu laut utara masih berupa daratan" ujar Dr Richard Bates dari St Andrews University.
"Batas maximum nya adalah sekitar 20 ribu tahun walaupun mungkin sebahagian dari wilayah tersebut tertutup oleh es, dan ketika es mencair semakin banyak daratan yang terungkap tapi permukaan laut juga ikut naik" tambah Dr Richard Bates.
Mendapat bantuan dari perusahaan minyak dan gas berupa data, membuat tim peneliti mampu untuk membuat perkiraan landskap dataran tersebut, dan tidak mengherankan mengapa ditemukan fosil mammoth dan rusa disana. oleh karena hal itu mereka dapat mereka tipe penduduk yang hidup disana.
Fosil dari tulang mammoth menunjukkan bahwasanya daratan tersebut dulunya adalah berupa lembah dan perbukitan yang kemudian tenggelam menjadi dasar lautan. Diperkirakan umur daratan ini sezaman dengan atlantis dan secara komplit tenggelam didasar lautan pada masa 10-8.000 tahun yang lalu saat kepulauan Inggris terbentuk.
Dihuni puluhan ribu manusia purba. Diduga sebagai 'jantung' Eropa.
Selama ribuan tahun manusia berusaha menelusuri keberadaan Atlantis atau Atlas, kota berperadaban maju yang diungkap Plato dalam bukunya, "Timaeus" dan "Critias", yang tenggelam hanya dalam waktu sehari semalam. Namun hingga saat ini belum ada titik terang.
Meski tak berkaitan langsung dengan Atlantis yang melegenda, baru-baru ini, tim penyelam dan ilmuwan dari Univesity of St Andreews, Inggris mengungkap temuan tentang dunia bawah air yang tenggelam di Laut Utara sekitar 6.500 Sebelum Masehi, atau lebih dari 8.500 tahun lalu. Dijuluki "Atlantis" Inggris.
Disebut Doggerland, ia adalah daratan yang luas dan kering yang terbentang dari Skotlandia hingga Denmark, yang tenggelam di bawah air.
Tim yang terdiri dari ahli iklim, arkeolog, dan geofisikawan saat ini sedang memetakan area bawah laut itu, berdasarkan data yang didapatkan oleh perusahaan minyak yang mengeksplorasi kawasan tersebut. Para ilmuwan juga menemukan, di masa lalu daratan tersebut juga menjadi tempat hidup mammoth -- gajah purba berukuran raksasa. Juga rusa.
Bagaimana dengan manusia yang ada di sana? Para peneliti memperoleh gambaran, daratan yang tenggelam ini sebelumnya memiliki populasi hingga puluhan ribu orang. Mereka hidup di area yang membentang dari selatan Skotlandia, melewati Denmark, dan bawah Selat Inggris, hingga Channel Island.
Dengan populasi sedemikian banyak, area tersebut di masa lalu diduga sebagai 'jantung' Eropa, yang lenyap diduga karena terjangan tsunami dahysat. "Kami bisa memahami orang-orang yang hidup saat itu," kata Richard Bates, ilmuwan dari University of St Andrews, seperti dimuat Daily Mail, 3 Juli 2012.
Fakta dan data soal kota yang tenggelam itu sekaligus menjadi bukti, bahwa kenaikan level air laut telah terjadi sejak lama. "Orang-orang kelihatannya berpikir kenaikan level air laut adalah hal yang baru-- tapi itu adalah bagian dari siklus sejarah Bumi yang terjadi beberapa kali," kata Bates.
Bates menambahkan, penelitian juga menguak misteri Laut Utara yang telah lama menjadi pertanyaan para ilmuwan. "Selama bertahun-tahun kami telah berspekulasi tentang eksistensi daratan yang hilang, berdasarkan tulang yang terjaring para nelayan di Laut Utara. Namun baru ketika kerjasama dilakukan dengan perusahaan minyak, kami mendapat gambaran seperti apa bentuknya."
Saat ini para ilmuwan telah berhasil membuat model flora dan manusia di masa itu, juga membuat gambaran manusia purba yang tinggal di sana dan memahami peristiwa dramatis yang mengubah daratan tersebut untuk selamanya, termasuk, kenaikan level air laut dan tsunami dahsyat.
Sebuah pameran juga digelar, untuk menampilkan cara hidup penduduk Mesolitikum dari Doggerland, melalui artefak yang ditemukan jauh di dasar laut. Termasuk, potongan batu api digunakan oleh manusia kala itu.
Sementara, rekonstruksi menunjukkan gambaran tentang daratan yang berbentuk bukit dan lembah, rawa dan danau luas, dan sungai-sungai besar membentuk garis pantai yang kompleks.
Saat permukaan laut naik, bukit-bukit itu menjadi pulau terisolasi. Dengan meneliti data fosil, seperti serbuk sari, mikrofauna dan makrofauna - para peneliti dapat mengetahui apa jenis vegetasi tumbuh di Doggerland dan apa saja hewan yang berkeliaran di sana.
Tim peneliti saat ini sedang menyelidiki lebih banyak tentang perilaku manusia Doggerland, termasuk misteri batu tegak yang diduga sebagai kuburan raksasa.
"Kami belum menemukan 'lokasi x' yang bisa dijadikan penanda atau landmark. Namun, kami telah menemukan banyak artefak dan fitur-fitur terendam yang sulit dijelaskan itu terbentuk secara alami, seperti gundukan yang dikelilingi parit dan fosil tunggul pohon di dasar laut," kata Bates.
Dia mengakui, hanya sedikit bukti yang masih tersisa, lebih banyak yang terkikis di bawah laut.
Spoiler for Doggerland Menarik perhatian sejak 1931:
Potensi keberadaan peninggalan arkeologi di wilayah Doggerland sejatinya telah menjadi bahan perbincangan di awal abad ke-20. Saat itu palaeobiolog, Clement Reid pada tahun 1913 telah mempelajari fosil tumbuhan purba yang terangkat dari lokasi itu.
Namun, ia baru menarik perhatian publik secara luas pada 1931, saat kapal trol komersial tak sengaja menjaring tengkorak tanduk berduri. Kapal lain mengangkat sisa-sisa mammoth dan singa. Juga alat prasejarah dan senjata yang digunakan oleh penduduk di kawasan itu.
Pada tahun 1990-an, Profesor Bryony Coles menamakan area itu, "Doggerland".
Penduduk Doggerland adalah sekelompok pemburu dan pada masa kini para pelaut dan nelayan di laut utara masih sering menemukan peninggalan artifak dari Doggerland berupa alat-alat untuk melakukan pekerjaan buat manusia saat itu seperti tombak, kapak dan potongan-potongan batu pembuat api.
Pada pameran yang mereka lakukan pada bulan Juni yang lalu mereka memamerkan artefak-artefak yang asli seperti gigi dan tulang hewan serta harpoon (tombak untuk berburu ikan), tombak, serta batu pemantik api. Kemungkinan Doggerland tenggelam bisa disebabkan oleh banjir besar nabi Nuh, komet yang menghantam bumi atau juga berakhirnya zaman es yang mengakibatkan naiknya permukaan laut secara signifikan.
Namun, ia baru menarik perhatian publik secara luas pada 1931, saat kapal trol komersial tak sengaja menjaring tengkorak tanduk berduri. Kapal lain mengangkat sisa-sisa mammoth dan singa. Juga alat prasejarah dan senjata yang digunakan oleh penduduk di kawasan itu.
Pada tahun 1990-an, Profesor Bryony Coles menamakan area itu, "Doggerland".
Penduduk Doggerland adalah sekelompok pemburu dan pada masa kini para pelaut dan nelayan di laut utara masih sering menemukan peninggalan artifak dari Doggerland berupa alat-alat untuk melakukan pekerjaan buat manusia saat itu seperti tombak, kapak dan potongan-potongan batu pembuat api.
Pada pameran yang mereka lakukan pada bulan Juni yang lalu mereka memamerkan artefak-artefak yang asli seperti gigi dan tulang hewan serta harpoon (tombak untuk berburu ikan), tombak, serta batu pemantik api. Kemungkinan Doggerland tenggelam bisa disebabkan oleh banjir besar nabi Nuh, komet yang menghantam bumi atau juga berakhirnya zaman es yang mengakibatkan naiknya permukaan laut secara signifikan.
+++UPDATE+++
Spoiler for +++UPDATE+++:
Quote:
Dunia bawah air yang tersembunyi ditelan Laut Utara - telah ditemukan oleh para penyelam yang bekerja dengan tim sains dari University of St Andrews. Doggerland, sebuah daerah lahan kering yang luas yang membentang dari Skotlandia ke Denmark perlahan-lahan terendam air antara 18.000 SM dan 5.500 SM.
Quote:
Penyelam dari perusahaan minyak telah menemukan sisa-sisa 'dunia yang tenggelam' dengan populasi puluhan ribu - yang mungkin pernaah menjadi 'jantung' nya Eropa.
Sebuah tim ahli iklim, arkeolog dan ahli geofisika kini telah memetakan daerah dengan menggunakan data baru dari perusahaan minyak - dan mengungkapkan sepenuhnya sebuah 'daratan yang hilang' dimana dahulu adalah juga tempat berkeliarannya mammoth.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa populasi manusia di tanah yang tenggelam tersebut bisa saja mencapai puluhan ribu, yang tinggal di daerah yang membentang dari Utara Skotlandia menyeberang hingga ke Denmark dan bawah Selat Inggris sampai ke Kepulauan Channel.
Daerah ini pernah menjadi 'jantung'nya Eropa dan dilanda 'tsunami yang menghancurkan', klaim para peneliti. Gelombang sunami itu adalah bagian dari proses yang lebih besar yang merendam daerah dataran rendah tersebut selama ribuan tahun.
Doggerland adalah nama yang diberikan oleh para arkeolog dan ahli geologi ke daratan bekas di Laut Utara bagian selatan yang menghubungkan pulau Inggris ke daratan Eropa selama dan setelah zaman es terakhir. Sekitar 20.000 tahun yang lalu, ada sebuah 'maksimum' - meskipun bagian dari daerah ini ditutupi oleh es. Ketika es mencair, banyak daratan terungkap - tapi permukaan laut juga meningkat.
"Melalui banyak data baru dari perusahaan minyak dan gas, kami dapat memberikan bentuk landscape - dan mengetahui mengapa mammoth dan raindeer ditemukan di sana. Kami juga memahami jenis orang yang ada disana.
"Orang-orang biasanya berpikir bahwa naiknya permukaan air laut adalah hal yang baru - padahal sebenarnya itu adalah siklus bumi yang telah terjadi berkali-kali."
Diselenggarakan oleh Dr Richard Bates dari Departemen Ilmu Bumi di St Andrews, pameran Landsekap Drowned mengungkapkan kisah manusia di belakang Doggerland, sebuah daerah yang sekarang terendam Laut Utara yang dulunya lebih besar daripada banyak negara Eropa modern.
Dr Bates, ahli geofisika, berkata: 'Doggerland adalah jantung nyata dari Eropa sampai permukaan air laut naik untuk memberi kita garis pantai Inggris hari ini.
"Kami telah berspekulasi selama bertahun-tahun pada keberadaan tanah yang hilang dari tulang-tulang yang dikeruk oleh nelayan di seluruh Laut Utara, tapi hanya karena bekerja sama dengan perusahaan minyak dalam beberapa tahun terakhir kami telah mampu menciptakan kembali seperti apa tanah yang hilang ini tampak di masa lalu .
"Ketika data pertama kali sedang diproses, saya pikir tidak mungkin ini bisa memberikan informasi yang berguna, namun saat lebih banyak area terungkap, hal ini mengungkapkan sebuah lanskap yang luas dan kompleks.

Scan menunjukkan gundukan ditemukan di bawah air dekat Orkney, yang telah dieksplorasi oleh penyelam
"Kami kini telah mampu membuat model flora dan fauna yang pernah ada disana, membangun sebuah gambaran dari orang-orang kuno yang pernah tinggal di sana dan mulai memahami beberapa peristiwa dramatis yang kemudian mengubah daratan ini, termasuk air laut dan tsunami yang menghancurkan. '
Proyek penelitian ini merupakan kerjasama antara St Andrews dan Universitas Aberdeen, Birmingham, Dundee dan Trinity St David Wales.
Penelitian ini mengungkapkan kisah masa lalu yang dramatis yang menampilkan perubahan iklim besar-besaran. Pameran membawa publik kembali ke kehidupan penduduk Mesolithic dari Doggerland melalui artefak-artefak yang ditemukan jauh di dalam dasar laut.

Scan seismik mengungkapkan sungai terendam di Dogger Bank
Hasil dari 15 tahun kerja penelitian lapangan di sekitar perairan keruh Inggris, adalah salah satu yang menarik masarakat London.
Layar interaktif mengkaji lanskap Doggerland yang hilang dan termasuk artefak dari berbagai waktu - dari potongan batu api yang digunakan oleh manusia sebagai alat hingga hewan yang juga menghuni daratan itu.

Sebuah kerajaan kuno pernah membentang dari Skotlandia ke Denmark dan telah digambarkan sebagai 'jantung'nya Eropa

Sebuah visualisasi tentang bagaimana kehidupan di daerah yang sekarang terendam Dogger Bank mungkin terlihat
Menggunakan kombinasi dari pemodelan data geofisika yang diperoleh dari perusahaan minyak dan gas dan bukti langsung dari material yang ditemukan dari dasar laut, tim peneliti mampu membangun sebuah rekonstruksi dari daratan yang hilang.
Temuan menunjukkan gambar sebuah daratan dengan bukit dan lembah, rawa dan danau besar dengan sungai utama membelah garis pantai yang kompleks.
Saat permukaan laut naik, bukit-bukit akan menjadi kepulauan yang terisolasi. Dengan memeriksa catatan fosil - seperti serbuk sari, mikrofauna dan makrofauna - para peneliti dapat mengetahui jenis vegetasi apa yang tumbuh di Doggerland dan hewan apa yang berkeliaran di sana.

Penggalian di palung 2, menyingkap lebih banyak lagi bukti tentang daratan yang hilang ini

Fosil tulang dari mammoth juga menunjukkan bagaimana lanskap ini dulunya adalah daratan yang berbukit dan lembah, bukan laut
Dengan menggunakan informasi ini, mereka mampu untuk membangun sebuah model 'daya dukung' dari daratan dan dengan itu meereka dapat memperkirakan berapa banyak manusia bisa tinggal di sana.
Tim peneliti saat ini sedang menyelidiki lebih banyak bukti perilaku manusia, seperti tempat pemakaman manusia, batu berdiri dan kuburan massal mammoth.
Dr Bates menambahkan: "Kami belum menemukan prasasti atau lukisan manusia, tapi kami telah menemukan banyak artefak dan fitur-fitur terendam yang sangat sulit dijelaskan oleh sebab-sebab alam, seperti gundukan dikelilingi oleh parit dan fosil tunggul pohon di dasar laut.

Penelitian ini menunjukkan bahwa populasi dari tanah tenggelam bisa saja puluhan ribu, yang tinggal di daerah yang membentang dari Utara Skotlandia menyeberang ke Denmark dan bawah Selat Inggris sampai ke Kepulauan Channel
Seharusnya sangat sedikit bukti yang tertinggal karena pengikisan oleh air. Namun Apa yang ditemukan disana adalah jumlah yang luar biasa dari bukti dan sekarang para ahli dapat menentukan tempat terbaik untuk menemukan tanda-tanda kehidupan yang diawetkan. '
Sebuah tim ahli iklim, arkeolog dan ahli geofisika kini telah memetakan daerah dengan menggunakan data baru dari perusahaan minyak - dan mengungkapkan sepenuhnya sebuah 'daratan yang hilang' dimana dahulu adalah juga tempat berkeliarannya mammoth.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa populasi manusia di tanah yang tenggelam tersebut bisa saja mencapai puluhan ribu, yang tinggal di daerah yang membentang dari Utara Skotlandia menyeberang hingga ke Denmark dan bawah Selat Inggris sampai ke Kepulauan Channel.
Daerah ini pernah menjadi 'jantung'nya Eropa dan dilanda 'tsunami yang menghancurkan', klaim para peneliti. Gelombang sunami itu adalah bagian dari proses yang lebih besar yang merendam daerah dataran rendah tersebut selama ribuan tahun.
Doggerland adalah nama yang diberikan oleh para arkeolog dan ahli geologi ke daratan bekas di Laut Utara bagian selatan yang menghubungkan pulau Inggris ke daratan Eropa selama dan setelah zaman es terakhir. Sekitar 20.000 tahun yang lalu, ada sebuah 'maksimum' - meskipun bagian dari daerah ini ditutupi oleh es. Ketika es mencair, banyak daratan terungkap - tapi permukaan laut juga meningkat.
"Melalui banyak data baru dari perusahaan minyak dan gas, kami dapat memberikan bentuk landscape - dan mengetahui mengapa mammoth dan raindeer ditemukan di sana. Kami juga memahami jenis orang yang ada disana.
"Orang-orang biasanya berpikir bahwa naiknya permukaan air laut adalah hal yang baru - padahal sebenarnya itu adalah siklus bumi yang telah terjadi berkali-kali."
Diselenggarakan oleh Dr Richard Bates dari Departemen Ilmu Bumi di St Andrews, pameran Landsekap Drowned mengungkapkan kisah manusia di belakang Doggerland, sebuah daerah yang sekarang terendam Laut Utara yang dulunya lebih besar daripada banyak negara Eropa modern.
Dr Bates, ahli geofisika, berkata: 'Doggerland adalah jantung nyata dari Eropa sampai permukaan air laut naik untuk memberi kita garis pantai Inggris hari ini.
"Kami telah berspekulasi selama bertahun-tahun pada keberadaan tanah yang hilang dari tulang-tulang yang dikeruk oleh nelayan di seluruh Laut Utara, tapi hanya karena bekerja sama dengan perusahaan minyak dalam beberapa tahun terakhir kami telah mampu menciptakan kembali seperti apa tanah yang hilang ini tampak di masa lalu .
"Ketika data pertama kali sedang diproses, saya pikir tidak mungkin ini bisa memberikan informasi yang berguna, namun saat lebih banyak area terungkap, hal ini mengungkapkan sebuah lanskap yang luas dan kompleks.
Spoiler for Dogger 1:

Scan menunjukkan gundukan ditemukan di bawah air dekat Orkney, yang telah dieksplorasi oleh penyelam
"Kami kini telah mampu membuat model flora dan fauna yang pernah ada disana, membangun sebuah gambaran dari orang-orang kuno yang pernah tinggal di sana dan mulai memahami beberapa peristiwa dramatis yang kemudian mengubah daratan ini, termasuk air laut dan tsunami yang menghancurkan. '
Proyek penelitian ini merupakan kerjasama antara St Andrews dan Universitas Aberdeen, Birmingham, Dundee dan Trinity St David Wales.
Penelitian ini mengungkapkan kisah masa lalu yang dramatis yang menampilkan perubahan iklim besar-besaran. Pameran membawa publik kembali ke kehidupan penduduk Mesolithic dari Doggerland melalui artefak-artefak yang ditemukan jauh di dalam dasar laut.
Spoiler for Dogger 2:

Scan seismik mengungkapkan sungai terendam di Dogger Bank
Hasil dari 15 tahun kerja penelitian lapangan di sekitar perairan keruh Inggris, adalah salah satu yang menarik masarakat London.
Layar interaktif mengkaji lanskap Doggerland yang hilang dan termasuk artefak dari berbagai waktu - dari potongan batu api yang digunakan oleh manusia sebagai alat hingga hewan yang juga menghuni daratan itu.
Spoiler for Dogger 3:

Sebuah kerajaan kuno pernah membentang dari Skotlandia ke Denmark dan telah digambarkan sebagai 'jantung'nya Eropa
Spoiler for Dogger 4:

Sebuah visualisasi tentang bagaimana kehidupan di daerah yang sekarang terendam Dogger Bank mungkin terlihat
Menggunakan kombinasi dari pemodelan data geofisika yang diperoleh dari perusahaan minyak dan gas dan bukti langsung dari material yang ditemukan dari dasar laut, tim peneliti mampu membangun sebuah rekonstruksi dari daratan yang hilang.
Temuan menunjukkan gambar sebuah daratan dengan bukit dan lembah, rawa dan danau besar dengan sungai utama membelah garis pantai yang kompleks.
Saat permukaan laut naik, bukit-bukit akan menjadi kepulauan yang terisolasi. Dengan memeriksa catatan fosil - seperti serbuk sari, mikrofauna dan makrofauna - para peneliti dapat mengetahui jenis vegetasi apa yang tumbuh di Doggerland dan hewan apa yang berkeliaran di sana.
Spoiler for Dogger 5:

Penggalian di palung 2, menyingkap lebih banyak lagi bukti tentang daratan yang hilang ini
Spoiler for Dogger 6:

Fosil tulang dari mammoth juga menunjukkan bagaimana lanskap ini dulunya adalah daratan yang berbukit dan lembah, bukan laut
Dengan menggunakan informasi ini, mereka mampu untuk membangun sebuah model 'daya dukung' dari daratan dan dengan itu meereka dapat memperkirakan berapa banyak manusia bisa tinggal di sana.
Tim peneliti saat ini sedang menyelidiki lebih banyak bukti perilaku manusia, seperti tempat pemakaman manusia, batu berdiri dan kuburan massal mammoth.
Dr Bates menambahkan: "Kami belum menemukan prasasti atau lukisan manusia, tapi kami telah menemukan banyak artefak dan fitur-fitur terendam yang sangat sulit dijelaskan oleh sebab-sebab alam, seperti gundukan dikelilingi oleh parit dan fosil tunggul pohon di dasar laut.
Spoiler for Dogger 7:

Penelitian ini menunjukkan bahwa populasi dari tanah tenggelam bisa saja puluhan ribu, yang tinggal di daerah yang membentang dari Utara Skotlandia menyeberang ke Denmark dan bawah Selat Inggris sampai ke Kepulauan Channel
Seharusnya sangat sedikit bukti yang tertinggal karena pengikisan oleh air. Namun Apa yang ditemukan disana adalah jumlah yang luar biasa dari bukti dan sekarang para ahli dapat menentukan tempat terbaik untuk menemukan tanda-tanda kehidupan yang diawetkan. '
Spoiler for SUMUR:


KALAU TERHIBUR BISA KASIH ANE


Diubah oleh rasyid2000 11-05-2014 02:41


nona212 memberi reputasi
1
6.4K
Kutip
44
Balasan


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.9KThread•93.7KAnggota
Urutkan
Terlama


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru