Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kkampretAvatar border
TS
kkampret
Joko Widodo Dukung Penutupan Dolly, Asal...
ASAL MULA BERDIRINYA LOKALISASI DOLLY







Salah satu tempat hiburan di Gang Dolly Surabaya (Istimewa)
Liputan6.com, Jakarta - Dolly segera ditutup. Pemerintah Kota Surabaya menyatakan, lokalisasi yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu bakal tutup sebelum Ramadan mendatang.

Kisah Dolly bermula dari sebidang kompleks pemakaman Tionghoa di Putat Jaya, Surabaya. Pada 1966, pemerintah setempat menyatakan kompleks itu ditutup. Ahli waris diminta memindahkan jasad kerabat mereka.

Lalu, mulai berdatangan mereka yang "lapar" tanah. Bangunan atau gundukan makam diratakan, memindahkan kerangka yang tersisa, atau bahkan hanya meratakan gundukan makam tapi tak memindahkan kerangka. Di atasnya, dibangun rumah-rumah.

"Pada 1967, muncul seorang bernama Dolly Khavit, seorang wanita yang konon dulunya juga pramuria, yang kemudian menikah dengan seorang pelaut Belanda," tulis Tjahjo Purnomo dan Ashadi Siregar dalam Dolly: Membedah Dunia pramuriaan Surabaya, Kasus Kompleks pramuriaan Dolly. Buku ini semula merupakan skripsi Tjahjo di Jurusan Sosiologi Universitas Airlangga, Surabaya.

Perempuan itu yang pertama kali mendirikan rumah bordil di sana. Uniknya, ia enggan dipanggil "mami", tapi lebih suka dipanggil "papi"-- sebagaimana layaknya germo pria.

Karena dianggap sebagai perintis, Dolly dipakai sebagai nama kompleks secara keseluruhan. Tentu saja, nama tidak resmi, tumbuh dari mulut ke mulut.

Karena bekas makam, banyak cerita klenik yang berkembang pada awalnya. Menurut para penghuni, rumah-rumah di Dolly banyak yang angker. "Sering muncul roh-roh halus di tengah malam. pramuriaan bertetangga dengan roh, tentulah para roh penasaran," tulis Tjahjo dan Ashadi.
Rencana menutup Dolly menimbulkan pro dan kontra. Warga Dolly menilai kebijakan Walikota Surabaya Tri Rismaharini ini tidak manusiawi. Sebab, selama ini mereka menggantungkan hidup dari kawasan prostitusi tersebut.

Namun, banyak pula yang mendukung. Misalnya, beberapa elemen yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur. Saat menemui Risma beberapa waktu lalu, GUIB bahkan mengaku akan berada di garda terdepan untuk melawan pihak yang berusaha menghalangi penutupan Dolly.

Sumber : http://news.liputan6.com/read/205540...m-yang-digusur



PRO TERHADAP PENUTUPAN LOKALISASI DOLLY




Rabu, 18 Juni 2014, 00:42Maya Sofia, Rohimat Nurbaya

VIVAnews - Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, mendukung penutupan Dolly di Surabaya, Jawa Timur. Rencananya penutupan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada hari Rabu, 18 Juni 2014.

Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, menilai langkah yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menutup Dolly itu sangat tepat, asalkan didukung dengan solusi dengan cara memberikan pekerjaan yang baru dan lebih layak kepada para penjaja seks komersial (PSK) yang berada di lokalisasi Dolly itu.

"Saya kira setiap masalah kalau diberi solusi asal ada jalan keluar, itu tidak ada masalah. Bu Risma sudah menghitung itu," kata Jokowi di Pagaden, Subang, Jawa Barat, Selasa, 17 Juni 2014.

Jokowi menuturkan, jalan keluar dan pekerjaan yang lebih layak harus disiapkan agar para PSK yang berada di lokalisasi Dolly itu tidak kembali mengerjakan pekerjaan lamanya.

"Pokoknya yang penting diberi solusi ada jalan keluar sehingga yang dulu di situ kerjaannya tidak kembali ke tempat yang tidak baik. Solusi harus sudah disiapkan," ucap Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, bagi warga sekitar Dolly yang selama ini mendapat penghasilan dari berbagai kegiatan di kawasan tersebut akan diberdayakan oleh Pemkot Surabaya, termasuk mengalihfungsikan Dolly menjadi lokasi usaha ekonomi produktif.

Sedangkan para mucikari yang ada di Dolly akan dibantu lapangan pekerjaan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Nantinya, Pemerintah Kota Surabaya akan mengalihfungsikan eks lahan lokalisasi sebagai fasilitas umum, sarana perdagangan, olahraga dengan membangun gedung berlantai enam.

Lantai dasar bakal difungsikan sebagai sentra PKL, lantai dua usaha makanan kering, lantai tiga dan empat khusus perpustakaan dan komputer, lantai lima taman bermain anak-anak dan balai RW di lantai enam. Gedung itu juga akan dilengkapi lift, dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp9 miliar. (umi)
Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news...dolly--asal---

Beragam Ormas Islam Dukung Walikota Risma Tutup Dolly
Liputan6.com, Surabaya - Beberapa elemen yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur, di antaranya Hidayatullah, Al Irsyad, Dewan Dakwah Islamiyah, Front Pembela Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, Persatuan Islam, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Al Bayyinat, Forum Umat Islam, serta beragam elemen lainnya mendukung rencana penutupan lokalisasi Dolly pada 19 Juni mendatang.

Beberapa tokoh dari GUIB datang ke ruang Walikota Surabaya dan bertemu langsung dengan Tri Rismaharini. Rabu (14/5/2014). Di hadapan walikota, selain berdialog, perwakilan ulama dari GUIB ini juga sempat menyerahkan pernyataan sikap dukungan terhadap penutupan Dolly tersebut.

Menurut koordinator GUIB, Abdurrachman Azis mengatakan bahwa beberapa poin pernyataan sikap yang kami sampaikan di antaranya adalah mendukung penuh penutupan Dolly pada 19 Juni 2014. Selain itu, mereka juga menyesalkan sikap wakil walikota yang mereka nilai telah mengeluarkan pernyataan kontraproduktif.

"Wawali mengatakan seolah-olah warga belum siap, padahal Bu Wali mengatakan warga siap ditutup. Kami jelas menyayangkan pernyataan yang kontraproduktif itu," tutur Abdurrachman Azis.

Abdurrachman Azis menambahkan dalam pernyataan sikapnya, GUIB juga menyatakan akan siap mem-back-up walikota dalam upaya penutupan Dolly. GUIB yang mengklaim berasal dari 58 organisasi ini mengaku akan berada di garda terdepan untuk melawan pihak mana pun yang berusaha menghalangi penutupan Dolly.

"Kami siap apa pun yang terjadi, apa pun yang terjadi kami akan tetap membantu menutup Dolly," imbuhnya. Terkait penutupan ini, GUIB mengaku akan mempercayakan sepenuhnya pada upaya pemerintah Kota Surabaya. "Jika gagal, baru kami akan turun tangan," pungkas Abdurrachman

Sumber : http://news.liputan6.com/read/205009...ma-tutup-dolly



KONTRA TERHADAP PENUTUPAN LOKALISASI DOLLY





SURABAYA, KOMPAS.com - Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya menggalang 1.000 tanda tangan menolak penutupan Dolly, Senin (9/6/2014). Kawasan prostitusi ini akan ditutup pada 18 Juni mendatang.

Para PKL juga mengancam akan bersikap golput pada Pilpres 9 Juli nanti. Tanda tangan ratusan PKL itu dibubuhkan pada kain putih sepanjang sekitar 50 meter yang diletakkan di lahan parkir salah satu wisma di Jalan Jarak. Kain berisi penuh tanda tangan itu akan dikirimkan ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sebagai bukti penolakan penutupan Dolly dari kelompok PKL.

"Jika penutupan tetap dilaksanakan, kami boikot pilpres tahun ini," Aveng, korlap aksi tanda tangan dari Front Pekerja lokalisasi.

Sebelum dipajang di parkiran wisma, kain putih tersebut diarak keliling lokalisasi Dolly dan Jarak, untuk mencari para PKL yang tidak setuju pada kebijakan penutupan Dolly.

"Semua pedagang dari pedagang kecil sampai besar membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan," terangnya.

Penolakan penutupan lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu sebelumnya juga dilakukan oleh ribuan PSK dengan berkirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Hukum dan HAM.

Para pekerja Dolly yang terdiri dari PSK, pemilik wisma dan mucikari juga mengancam akan boikot pilpres jika Dolly tetap ditutup pada 18 Juni nanti. Mereka akan menolak masuk kotak surat suara yang akan didistribusikan di lima RW di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.

Sumber : http://regional.kompas.com/read/2014...enutupan.Dolly



TEMPO.CO, Surabaya - Penolakan terhadap penutupan lokalisasi Dolly disuarakan sejumlah kelompok masyarakat. Kali ini giliran paguyuban Pedagang Keliling Lokalisasi (PKL), Komunitas Pemuda Independen (KOPI), dan Front Pekerja Lokalisasi (FPL).

Sekitar 60 orang pedagang keliling menggalang 1.000 tanda tangan warga untuk menolak penutupan lokalisasi. "Kami menggalang 1.000 tanda tangan dari warga di sekitar lokalisasi untuk menolak penutupan lokalisasi," kata koordinator aksi, Apeng, kepada Tempo, Senin, 9 Juni 2014.

Aksi ini merupakan yang kelima kali yang digelar KOPI dan FPL sejak sebulan terakhir. Dengan menggalang tanda tangan, mereka ingin membuktikan bahwa bukan hanya pedagang tapi masyarakat sekitar juga turut menolak penutupan Dolly dan Jarak.

Apeng melihat ada ketidakjelasan konsep Pemerintah Kota Surabaya dalam menutup lokalisasi. "Alasan, tujuan, sosialisasinggak jelas," kata Apeng.

Sejak awal, Apeng mengaku pedagang tidak pernah sekalipun diajak berdialog dan diberi sosialisasi. Hanya ada Wakil Wali Kota Surabaya yang beberapa waktu lalu mendatangi lokalisasi. "Itupun hanya tawaran dan janji palsu," ujarnya.

Apeng berharap Wali Kota Surabaya bersedia bertemu langsung dengan warga terdampak penutupan lokalisasi untuk berdialog dan membicarakan rencana penutupan lokalisasi. Ia menilai penutupan lokalisasi Bangunsari dan Klakah Rejo tak efektif. (Baca: Warga Klaim Dolly Tidak Merusak Keluarga)

Menurut Apeng, ada 300 anggota paguyuban Pedagang Keliling Lokalisasi. Sebagian besar berjualan makanan, aksesori, dan pakaian. Apeng berjualan jam tangan di Dolly setiap pukul 23.00-02.00 WIB dan pukul 19.00-21.00 WIB. Selama jam kerja itu, ia bisa mendapat 1,5 juta dan laba Rp 350 ribu. Tapi setelah rencana penutupan lokalisasi mulai digencarkan, Apeng pun hanya puas dengan untung Rp 50 ribu per hari. (Baca: Tolak Ditutup, PSK Dolly Kirim Petisi ke SBY)

Demikian pula dengan Umi Supinah yang sudah berjualan selama 40 tahun. Meski tidak tinggal di kawasan lokalisasi, tapi Supinah mengais rezeki di Dolly dan Jarak. Keberadaan lokalisasi membuat dagangan pakaian miliknya laku keras. Ia bisa mendapat Rp 700 ribu hingga Rp 1,5 juta per hari.

Jika lokalisasi dipaksakan tutup, maka paguyuban Pedagang Keliling Lokalisasi akan memboikot pemilu presiden 2014. "Batalkan penutupan atau kami boikot pilpres," kata Apeng.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/0...Boikot-Pilpres




KETEGASAN BU RISMA MENGENAI PENUTUPAN DOLLY




PASCA PENUTUPAN LOKALISASI DOLLY
Walikota Risma Bakal Jadikan PSK Dolly sebagai Satpol PP








Liputan6.com, Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan akan menyanggupi permintaan PSK, mucikari, dan warga sekitar Dolly. Mereka berharap agar dapat direkrut menjadi Linmas atau Satpol PP usai lokalisasi itu resmi ditutup.

"Mereka kita dekati dan minta macam-macam. Ya kita setujui karena itu mungkin upaya mereka untuk lepas dari jeratan lokalisasi," tutur Risma usai menemui perwakilan ulama dari Gerakan Ummat Islam Bersatu (GUIB) di ruang kerjanya, Surabaya, Rabu (14/5/2014).

Risma menambahkan permintaan menjadi Linmas dan Satpol PP itu akan disanggupi jika warga memenuhi persyaratan institusi tersebut. Selain itu, ada juga yang minta dibantu buka usaha seperti membuka warung serta bikin usaha laundry.

"Prinsipnya kita bantu. Yang penting Dolly harus segera ditutup," imbuhnya.

Risma melanjutkan bahwa pendekatan dengan cara personal seperti ini setidaknya telah dipraktikkan dan berhasil menekan kemiskinan di Surabaya. Untuk mendekati warga, saat ini memang harus turun langsung ke lapangan.

"Sekarang sudah tidak jamannya lagi rapat-rapat di balai RW, sekarang harus turun langsung ke masyarakat mengetahui problem mereka," jelas dia.

Sementara itu terkait kedatangan GUIB ke ruang kerjanya, Risma berharap para ulama bisa mempercayakan proses penutupan Dolly pada pemerintah. GUIB diminta tak sampai turun ke jalan dalam upaya melakukan penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

"Saya berusaha di depan, saya tahu mereka (GUIB) berkali-kali ingin turun jalan, tapi saya katakan supaya tidak konflik biarkan saya yang di depan. Mereka dukung saja, ndak usah turun jalan," harap Risma.

Menurut Risma, untuk menutup Dolly memang bukan perkara mudah. Tapi jika dilakukan dengan terus menerus, bukan berarti Dolly tak bisa ditutup.

Dia mencontohkan, penutupan lokalisasi Dupak Bangunsari awalnya ditentang warga sekitar. Namun saat ini setelah berhasil ditutup warga malah bersyukur apalagi mereka juga telah dapat pelatihan kerja dan dapat suntikan modal usaha. (Yus)

Sumber : http://news.liputan6.com/read/204988...agai-satpol-pp

Pendapat Para Kaskuser tentang Penutupan Dolly

Quote:


Quote:


Quote:


Kaskuser yang punya Pengalaman dengan SATPOL PP Cantik emoticon-Big Grin

Quote:


Diubah oleh kkampret 18-06-2014 05:47
0
18.6K
107
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.