Tepat tanggal 10 Juni 2014, Uber mengumumkan secara resmi kedatangan mereka di ibu kota sekaligus kota terbesar di Indonesia, Jakarta. Dalam sebuah posting di blog resmi mereka, startup penyedia layanan taksi online ini mempromosikan pelayanan mereka terhadap beberapa orang terkenal di Indonesia. Mereka menyebutkan bahwa Big Durian (sebutan mereka untuk Jakarta) telah menjadi rumah baru bagi Uber, seperti juga Big Apple (sebutan untuk kota New York, tempat asal taksi Uber), dan kota-kota besar lain di dunia. Baru-baru ini, Uber juga mengumumkan peluncuran layanan mereka di Pune, India.

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, Uber ternyata memang telah meluncur di jalanan Jakarta. Dan ternyata mereka pun telah membawa beberapa penumpang penting. Selain Sandiaga Uno, Uber juga telah dicoba oleh artis Raline Shah, dan beberapa pegawai Ismaya Group. Para penumpang perdana tersebut pun tak malu-malu untuk langsung mempromosikan Uber di Social Media. Saat ini berjalannya taksi Uber baru sampai pada tahap uji coba, tapi mereka telah membukanya untuk digunakan oleh masyarakat umum.

Bagaimana kalau kita juga ingin menggunakan Uber?

Langsung saja unduh aplikasi Uber di AppStore, Google Play, atau Blackberry Store lewat smartphone anda. Begitu anda mendaftar lewat aplikasi tersebut, masukkan nomor kartu kredit anda sebagai media pembayaran. Setelah itu, pilih lokasi di mana anda ingin dijemput oleh taksi Uber, dan dalam beberapa menit taksi tersebut pun akan sampai. Di dalam aplikasi tersebut, anda juga bisa mengetahui lokasi taksi Uber yang terdekat dengan anda.

Selain layanan reguler, Uber di Jakarta juga menyediakan promo sampai akhir bulan ini. Anda bisa memasukkan kode UBERONJKT untuk mendapatkan voucher gratis berkendara dengan Uber senilai Rp 100.000 sampai tanggal 30 Juni 2014. Bila anda tidak sendirian, anda juga bisa menggunakan fitur Fare Split yang langsung membagi tagihan taksi ke rekening anda dan rekening rekan anda.

Bagaimana dengan taksi lokal?

Belajar dari pengalaman Uber di kota-kota lain, biasanya akan ada sedikit gesekan antara layanan taksi online ini dengan taksi-taksi lokal yang sudah beroperasi sebelumnya. Untuk saat ini, sepertinya Uber belum akan mendapat tekanan. Mereka baru menyasar pasar taksi eksklusif dan baru berada di sekitar Jakarta Pusat, bukan sesuatu yang berbahaya bagi taksi-taksi mainstream seperti Blue Bird dan Ekspress. Namun lama kelamaan, apalagi didukung dengan pendanaan yang besar, bukan mustahil kalau Uber akan berusaha mencaplok pasar taksi secara keseluruhan. Dan perusahaan taksi lokal pun harus waspada dengan hal itu.